Part-6

7.2K 257 1
                                    

Teresa masih terus menangis ketika mengingat kejadian hari ini.

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu terdengar dan Teresa langsung mempersilahkannya untuk masuk.

Dan ternyata itu Manu, langsung saja Manu memeluk Teresa dengan erat.

Degg.

"Aku gak bisa liat cewek nangis di hadapan aku"bisik Manu yang masih memeluk Teresa.

"Tolong hentikan waktu untuk saat ini saja" batin Teresa.

Lalu Manu melepaskan pelukannya itu."Nona kau bisa ceritakan semua yang kau alami hari ini termasuk kenapa kau nangis tadi pagi dan tidak sarapan"ucap Manu yang mulai duduk di tempat tidur Teresa bersama Teresa.

Mampus lo Ter, lagi tadi kenapa bisa jatoh si nih airmata."i.. Iya yang tadi pagi gua itu cuman kelilipan"ucap Teresa berbohong.

"Yakin"

"Ya, beneran tadi pagi itu gua cuman kelilipan doang"

"Trus kenapa gak mau sarapan"ucap Manu sambil menaikan sebelah alisnya.

"Udah kenyang"ucap Teresa berbohong.

"Ohh yaudah trus apa yang membuat lo nangis kali ini"

Lalu Teresa menceritakan semuanya yang terjadi.

"Oh, yaudah kalo gitu kamu harus pilih"

"Maksud kamu apa tuan?"ucap Teresa
"Pikirkan saja sendiri, dan satu hal lagi ya asal kamu tau kamu gak boleh bersikap seperti itu kepada sahabat kamu sendiri "ucap Manu sambil mengacak-acak rambut Teresa.

Kok tumben ya suami gua care kayak gini.

****

"Put,gua mau nanya nih sama lo"

"Nanya aja Ter, gua siap untuk jawab kok"ucap Putri.

"Jadi masa kemarin gua kan cerita ya sama suami gua masalah gua sama Alvin, ehh masa dia bilang 'ya kamu harus pilih salah satu' nah dia bilang kayak gitu nah kan gua bingung "tutur Teresa.

"Ohh, gua ngerti apa maksudnya dia"ucap Putri sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Apaan emangnya?"tanya Teresa penasaran.

"Ya, dia itu mulai suka sama lo Ter, dan lo di suruh milih dia ap Alvin"

"Ya gua milih dia lah, lagi pula menurut gua Alvin itu terlalu posesive sih"ucap Teresa tanpa sadar lalu ia lansung menutup mulut nya dengan telapak tangannya.

"Teresa gua gak salah denger nih"ucap Kim yang tiba-tiba saja muncul, namun Teresa masih menutup mulutnya akibat malu.

"Tapi lo semua jaga rahasia ini ya"ucap Teresa.

"Ya"

****

Bel istirahat berbunyi lalu semuanya berhamburan ke luar kelas dan Teresa berniat untuk menemui Alvin.

"Alvin"panggil Teresa dan Alvin pun langsung menoleh.

"Ikut gua"ucap Teresa.

Lalu Alvin mengekori Teresa dan mereka sampai di Taman belakang sekolah.

"Alvin, gua mau ngomong sama lo"

"Ya ngomong aja kali"ucap Alvin

"Gua__mau putus dari lo"ucap Teresa terbata-bata.

"Tapi Ter"

"Sekali lagi maaf, tapi kan lo tau kalo gua itu udah punya suami."ucap Teresa tak enak hati.

"Baiklah"ucap Alvin acuh

"Jadi sekarang kita akan jadi sahabatan"ucap Teresa. Lalu Teresa pergi meninggalkan Alvin dan pergi ke ruangan Manu.

"Permisi"ucap Teresa sopan dan ia di persilahkan untuk masuk.

"Ada perlu apa nona?"tanya Manu.

"Saya sudah mengerti apa maksud anda yang semalam"ucap Teresa yang mulai duduk.

"Ya, baguslah kalau begitu"ucap Manu dan kembali fokus pada pekerjaan-nya.

"Tuan apakah kau tahu aku merelakan Alvin demi kau!"ucap Teresa agak keras dan Manu langsung membelalakan matanya.

"Kau itu sedang bergurau nona?"tanya Manu santai

"TIDAK! Sungguh kali ini aku benar-benar mencintaimu tuan"ucap Teresa dan lagi-lagi airmata Teresa tak bisa di kompromi.

"Baiklah nona Arsln aku percaya itu"ucap Manu yang langsung memeluk tubuh Teresa pelan

Lama kelamaan Teresa merasa nyaman berada di pelukannya Manu dan bel pun berunyi itu yang membuat Manu melepaskan pelukannya.

"Sudah bel masuk sana nanti tertinggal pelajaran lagi dan satu hal lagi nona kali ini kau tidak akan mempermainkan Cinta dan kau harus bersama ku setiap saat"ucapan Manu berhasil membuat Teresa luluh dalm seketika.

Lalu Teresa berniat untuk pergi namun langkahnya terhenti ketika ada sebuah genggaman yang membuat ia berhenti dan sebuah kecupan manis mendarat di kening Teresa.

"Don't cry  "ucap Manu pelan dan Teresa langsung kembali ke kelas.

****

Sepulang sekolah ia akan pulang bersama Manu jadi ia harus menunggunya.

Tak lama kemudian Manu muncul dan Teresa langsung masuk ke dalam mobil Manu.

"Tuan tadi kenapa lama?"ucap Teresa.
"Ada rapat guru sebentar"ucap Manu.

"Ohh"

"Hari ini kita jadi pergi kan tuan"ucap Teresa, dan diangguki oleh Manu.

****

Sesampainya di rumah Manu, Teresa dan Manu langsung berganti pakaian dan langsung pergi ke tempat tujuan.

Kali ini mereka berniat untuk pergi ke salah satu mall yang terkenal di ibukota Jakarta.

Sesampainya di sana Teresa ingin bermain ice skating.

Dan Manu pun menurutinya. Lalu mereka bermain dengan sangat menggembirakan.

Banyak orang yang melihat Manu dengan tatapan genit namun Manu tak menghiraukannya.

"Tuan aku lapar"ucap Teresa.

"Baiklah kita akan makan "ucap Manu.

Lalu mereka makan di salah satu restoran yang berada di dalam mall tersebut.

Lalu mereka menikmati makanan yang mereka pesan.

Tiba-tiba ada yang menelpon Manu.

Yang terdengar adalah 'Singapura' itu kan nama kota kenapa ya.


Maaf ya typo banget 😭vote ya yang banyak biar nambah semangat nih buatnya trus maaf kalo ceritanya kayaknya ngebosenin maklum baru pertamakali buat cerita kayak gini.



My Teacher Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang