Part-8

6.7K 227 0
                                    

Pas Teresa masuk dalam kamar Manu ia syok sekali karena banyak foto dia yang bermacam-macam bentuk ekspresi wajahnya.

"Sumpah kakak lo ngelakuin ini tanpa gua duga, tapi lo tau dari mna kalo banyak banget foto gua di dinding temboknya dia"ucap Teresa.

"Yaiyalah kan waktu itu gua video call sama dia eh gua ngeliat banyak banget foto lu, makanya gua tau "ucap Davin yang sekarang keluar menuju ruang tamu.

Sumpah gua gak nyangka banget sama lo gua gak bakalan sia-siain lo. 

Lalu Teresa pergi menyusul Davin, lalu ada suara bel berbunyi dan ia segera membukakannya.

Dan itu ternyata Putri dan Kim.

"Sampe juga lo"ucap Davin yang melihat Putri dan Kim yang masuk kr dalam rumah Teresa.

"Sumpah rumah Teresa gede banget"ucap Kim kagum.

"Bukan rumah gua tapi rumah suami gua"ucap Teresa yang seraya pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman dan cemilan.

"Sama aja kali"ucap Putri.

"TERSERAH LO AJA PADA"pekik Teresa dari arah dapur.

Lalu Teresa kembali membawa minuman dan cemilan.

"Nih"ucap Teresa seraya menyodorkan minuman dan cemilan.
"Makasih nona Fernandez"goda Kim. Lalu Teresa kesal dan cemberut.

"Eh, kalian ada yang mau nginep gak lagi pula udah agak malem."ucap Teresa.

"Gua mau"ucap Kim dan Putri serentak.

"Gua gak Ter"ucap Davin yang kemudian akan bersiap-siap untuk pergi.

"Ohh yaudah gih sana!"usir Kim.

Lalu Davin pulang dan yang lain juga sudah masuk kamar mereka masing-masing yang di sediakan oleh Teresa.

Teresa di kamar sendiri dan ia berniat untuk menyalakan laptop dan ia akan video call sama Manu.

"Tuan kau kapan pulang"ucap Teresa manja.

"Mungkin minggu depan aku akan pulang"

"Masih lama dong"

"Iya sayank tapi aku akan cepet-cepet ko pulangnya"

Tadi apa

Sayank

Gak salah denger, tapi gua lebih seneng di panggil itu sih sama dia.

"Nona kau kenapa?"tanya Manu.

"A.. Aku tidak apa-apa"ucap Teresa terbata-bata  

"Jaga dirimu baik-baik ya nona"ucap Manu dan Teresa langsung membenamkan wajahnya dengan bantal karena ia kali ini menangis.

Isakan tangis itu membuat Manu tambah khawatir pada Teresa.

"Sudahlah nona jangan menangis lagi ,aku juga disini merindukanmu"
ucapan Manu itu membuat Teresa menggeser bantalnya dari wajahnya.

"Apa benar kau merindukanku tuan?"

"Ya aku benar merindukanmu nona"

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu, dan terdengar suara perempuan yang sangat lembut.

"Rios, apakah kau sudah makan"ucap sang perempuan itu namun Teresa tidak bisa melihatnya karena Manu langsung menutupnya sedikit jadi hanya terdengar suara saja.

"Ya, nanti aku akan makan"ucap Manu lembut

Siapa ya perempuan yang bersama Manu itu, tapi kan katanya si Olivia mau operasi tapi kenapa kalo dia mau operasi ada di hotel ya.

Lalu Teresa mengakhiri video call sama Manu karena ia rasa ia telah di permainkan oleh Manu.

Apa jangan-jangan Manu bohong sama gua ya. Manu gua udah relain Alvin demi lo tapi lo nya bohong sama gua.

****

Keesokan hari nya Teresa bangun dan itu juga ia di bangunin sama dua sahabatnya.

"Ter, semalem lo tidur jam berapa sih susah banget lu di suruh bangun udah siang tau"ucap Putri yang terus-menerus menarik selimut Teresa.

"Gak tau pokoknya malem"ucap Teresa sambil merenggang kan otot-ototnya.

"Emangnya lo ngapain sampe tidur malem"ucap Kim.

"Video call sama suami gua"

"Ohh, WHAT SEJAK KAPAN LO AKUR SAMA SUAMI LO"pekik Kim

"Bisa gak sih gak usah teriak pengang nih kuping gua"ucap Teresa sambil mengusap-usap kuping nya yang sakit.
"Sorry deh sorry, lagi lu ngomong kayak gitu gak salah denger apa gua"ucap Kim.

"Gak"ucap Teresa yang langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih-bersih.

Lalu Teresa selesai mandi berniat untuk ke luar kamar menemui teman-teman.

Namun langkah nya terhenti ketika handphone nya berdering.

Lalu Teresa pun langsung mengangkatnya tanpa harus melihat nama sang penelpon.

"Ya ada apa?"tanya Teresa.

"Nona semalam kenapa kau mematikan video call itu"tanya Manu dari sebrang sana

"Tidak apa-apa tuan aku sudah mengantuk"ucap Teresa.

"Baiklah apa kau sudah sarapan nona?"tanya Manu.

"Belum, sudah dulu ya tuan aku ingin menemui sahabat ku dulu"ucap Teresa yang masih kesal dengan Manu dan langsung mematikan sambungan telepon itu.

Lalu Teresa pergi turun ke bawah untuk menemui mereka.

"Ter, lo tau gak abang gua besok mau pulang"ucap Davin semangat.

"Ohh"ucap Teresa acuh.

"Kok kayak nya lo gak seneng gitu Ter"tanya Putri.

"Gua seneng ko"ucap Teresa yang senyumnya di buat-buat agar sahabatnya tidak tau apa yang dirasakannya saat ini begitu sakit ia telah di bohongi oleh suaminya yang ia udah bener-bener jatuh hati padanya sampai-sampai ia merelakan pandangan pertamanya.

"Eh, guys gimana kita sambut pulangnya pak cogan dengan kita adin makan malam"ucap Kim memberi ide.

"Iya, boleh juga tuh"ucap Putri setuju.

"Kalo menurut lo gimana Ter?"tanya Kim.

"Gua sih setuju-setuju aja"ucap Teresa.

"Yaudah kita beli bahan-bahan nya sekarang trus besok baru kita buat, kan besok hari minggu tuh"ucap Putri dan diangguki oleh semuanya.

"Pake apaan kita kesana gua kan kemarin di anterin sama sopir"ucap Putri.

"Iya kemarinkan gua nebeng sama Putri"ucap Kim

"Seloww ada mobil suami gua ko pake aja orang itu gua di suruh pake"ucap Teresa.

"Yaudah ayo"ucap Davin.

"Siapa yang nyetir?"tanya Putri.

"Gua aja"ucap Davin yang langsung menyambar kunci mobil itu dari tangan Teresa dan langsung mengendarainya.

Lalu mobil itu berlaju ke sebuah mall. Sesampainya di sana mereka semua langsung masuk dan membeli barang yang mereka perlukan.

Teresa pergi ke tempat acesories dan ia memilih benda yang sangat unik dan lucu yaitu gelang dan juga anting. 
Setelah dari tempat acesories ia pergi ke tempat pakaian ia berniat untuk membeli dress.

Segitu dulu ya cerita nya nyambung lagi sama part berikutnya. Jangan lupa vote ya. 😃😉

My Teacher Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang