#2 - Flashback✔

1.2K 397 731
                                    

Bukankah jika patah hati kita wajib membalasnya dengan senyuman?

----------------------- Penulis Kelabu ---------------------

Dua tahun lalu, Rendy bukanlah tipe cowok semena-mena pada kaum wanita melainkan baik, setia, cool dan tentunya romantis. Di awal kisah cintanya, Rendy dihianati oleh someone special dalam hidupnya. Rendy menunggu dan terus menunggu sesuatu yang bukan menjadi someone special lagi melainkan benci pada sosok pacar yang ia cinta sejak dulu yang termasuk teman kecilnya juga.

Genap delapan belas bulan, ia berusaha move on pada wanita itu, tapi apalah daya Rendy saat itu, ia bertemu dan berpapasan pada pasangan Justin dan Ririh membuat Rendy risih. Sangat risih.

Napsu makan Rendy meledak ketika ia di kamar menyendiri dengan setumpuk junkfood yang ia siap telan habis-habisan. "Mungkin efek galau gegana, gue jadi sial terus!" celetuk seorang pria kesal sambil menyapu di kamar yang penuh dengan sampah organik.

Pria itu melirik wajah Rendy yang membuang sampah seenaknya dengan raut wajah kesal. "Main PS, nyoook!" pinta Roy yang lamgsung menarik lengan Rendy tanpa aba-aba.

Tak sengaja mata Rendy terpaku melihat lukisan yang ia design khusus buat Ririh. Ketika Ririh sukses meraih OSN Matematika sekabupaten Kediri.

Entah hari terburuk apa yang dialami Rendy, begitu Ririh memutuskan hubungan mereka tanpa maksud yang jelas. Meskipun Ririh sudah minta maaf berulang kali dan sempat beralasan kalau mereka sudah tidak cocok lagi, tetap saja Rendy tidak habis pikir kelakuan Ririh terhadapnya saat itu.

Beberapa hari masa berkabung, Rendy mendapat kabar Justin berpacaran dengan Ririh.

Bukankah itu ngga masuk akal? Tanpa ada respon menyerang balik, kini Roy menarik paksa Rendy menuju ruang games dan melempar remot adu, lalu mereka bermain.

Saat asik beradu, Roy menghela napas, "Rendy! Loe payah pake banget! Karena cewek cabean itu loe jadi letoy begini!!"

Roy meninggalkan ruang games berlari ke kamar, kemudian berteriak lagi, "Payah!!!"

Tiba-tiba saja suatu dentuman dalam otak dan hatinya beradu selarasnya permainan PS di hadapan pria itu. "RENDY BANGKIT!" ucap Rendy spontanitas.

Kemudian dirinya tersadar kalau badan kekar Roy tidak di sampingnya lagi. Rendy menghampiri Roy yang tengah asik memainkan gadget sambil membawa dus dan korek api.

Roy menatap bingung ke arah Rendy seperti kesambet setan bolot sambil terus mengekori Rendy dalam diam dan melirik korek api di tangan Rendy. "Loe yakin mau lakuin itu?"

Roy terus mengekorinya dari belakang dalam keadaan awkward karena Rendy masih bergeming di tempatnya.

"......." Rendy menjawab dengan dua anggukan sambil melirik datar ke arah Roy kemudian menatap kembali dus yang ia bawa.

Sesampainya mereka di suatu taman rumah mereka. Rendy meletakan dus di tanah mengambil beberapa bingkai foto dalam dus, kemudian membakarnya. Dan mengambil sisa pernik, boneka, maupun lukisan yang mengingatkannya pada Ririh ia membakar habis dalam dus tersebut.

Berisikan kenangan pahit mengenai Ririh kini sudah lenyap.

"Ini baru Adek gue," sorak Roy bangga.

"Thank's Bang Roy, di balik sikap tak acuh lu. Tapi lu yang terbaik, Bang," seru Rendy sontak memeluk badan kekar Roy.

Ia menatap kobaran api yang mengebu-ngebu dan memupuk kembali hati yang telah lenyap. Kini kembali berombak-ombak.

"Dy, gue tegasi yah! Cowok itu mesti tegas, kuat dan cuek sama cewek, apalagi mantan itu enggak penting banget. Lagi pula masih banyak cewek di luaran sana yang lebih cantik dan seksi melebihi cewek itu," sindir Roy menunjuk-nunjuk bangkai abu foto dengan lukisan terpampang tentang kenangannya dan Ririh.

"Kalau

"Kalau loe galau enggak jelas begini ..." Ia melihat sang adik dengan penuh perhatian namun intens. "Gue jabanin lebih banyak cewek yang bakal mainin hati loe sampai ckek," lanjut Roy mengangkat tangan di leher membentuk garis horizontal. Rendy terkekeh melihat aksi abangnya itu.

"Solusinya??" giliran Rendy angkat bicara.

"Mudah," lanjut Roy sambil tersenyum tipis. "Asalkan loe semangat mencari pengganti ss."

"Oke, Bang gue tunggu rencana lu selanjutnya," desis Rendy sambil mengangkat senyum bibir sebelah.

Roy mulai terkekeh akan ide yang diberikan seorang gadis yang belum tahu siapa namanya.

Dengan menghela napas panjang Rendy menghirup kepulan asap yang begitu ia harapkan sejak dulu.

"Kalau begitu lanjut PS, nyoook!"

Artinya udara kebebasan.

********

"Uhukk!" Tiba-tiba saja Rendy tersedak saat meneguk mineral, ketika tahu pasangan yang ia benci ternyata ada di hadapannya.

Tiba-tiba muncul idea jahat Rendy untuk menghancurkan hubungan mereka. "Dini! Sari!" panggil Rendy cepat.

Seolah ada chip yang diciptakan Rendy melekat pada diri dua gadis itu.
Sontak membuat kaget Rendy karena tahu mereka sudah tepat di hadapannya.

Secepat itukah??

"Kita akan melakukan strategi cantik itu tepat pulang sekolah, gue harap kalian paham hal itu." Lanjutnya, "Sanggup?"

"I do, Rendy. Everything for you ...," ucap Sari.

"Bagaimana denganmu, Din?" tanya Rendy sekilas melirik Dini. "Kita harus bareng terus biar ngga ada yang mencurigai drama ini."

"...." Tak ada jawaban hanya anggukan mantap Dini seolah berkata. Dia sangat siap.

Jijay!

Lagi dan lagi Rendy melihat kemersaan Justin dan Ririh.

Drama lu itu akan berakhir mengerikan tanpa alasan pasti. Dan kelas ini akan menjadi saksi bisu hubungan petaka kalian! gumam Rendy.


💥💥💥

Hallo again;)
Maaf kalau alurnya cuman sedikit canggung karena ini masih awal sekaleee dan aku merasa karangan ini agak gimana gitu. Tapi next akan diadakan konflik. Jangan lupa vote vote yah ... vommentnya jugaaa ... lanjut di part selanjutnya kuyyy. Thankyou

- filian766 -

Another Youth Heart [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang