#4✔

598 294 323
                                    

Jangan salahkan waktu yang semu, tapi bicaralah pada dirimu sendiri, jika kamu mulai bosen dengan keberadaanku.

------------------- Penulis Kelabu ---------------------

🎶I'm still alive but I'm barely breathing.

Just praying to a God that I don't believe in.

Cause I got time while he got freedom.

Cause when a heart breaks, no it don't break even. His best days were some of my worst...

He finally met a girl who's gonna put him first.

While I'm wide awake, he's no trouble sleeping. Cause when a heart breaks, no it don't break even🎶

Dering telfon berasal dari Iphone 7s berwarna putih milik Rendy sudah berdering tiga kali, rupanya Rendy terbangun akan suara dering telfon ke empat kali.

Ririh. Membuat shock Rendy berkepanjangan mengucek matanya berkali-kali, benar saja itu dari Ririh.

Bukan mengangkat telfon dari ss, Rendy hanya tersenyum getir pada nomor yang sudah black list ke kontak hitam miliknya dan dibiarkan mati.

Trett! Dering SMS dalam ponsel tersebut dan lagi-lagi dari Ririh. Ia membelalakan mata tanpa berkutik di beberapa detik saat melihat isi sms itu.

Iyah, aku Ririh. Kamu segera ke bawah yaa, aku ada di depan rumah kamu. Temui aku, Pliss!

Rendy menjerit kesetanan langsung meleset ke lantai dasar sampai tepat di depan pintu masuk rumahnya, Rendy harus bersikap biasa saja.

Jangan baper, benaknya.

"Aku ganggu, Ren?" tanya Ririh saat Rendy sudah ada di hadapannya.

"No matt!! To the point ajah, What happened?" lanjut Rendy, "tumben banget."

Gadis itu menghela napas dalam, "aku mau kita balikkan!" pinta gadis itu sembari menundukan kepala, "aku udah putus dari Justin, Ren." Tuturnya lagi.

Damn it!!

Tapi tak semudah itu Rendy dapat memaafkan penghianatan oleh seorang gadis berdarah swiss itu. "Sorry ...." kantas Rendy.

Namun tiba-tiba, "Dy!" teriak seseorang dari lantai atas.

"Oyhh?!" ucap Rendy kepada sosok pria di balik tangga dan berlari menuju ke arahnya.

"Dini dan Sari akan lanjut sekolah ke Luar Negeri." Tutur pria itu lagi.

"WHAT?!" Kini mata Rendy melotot dengan tatapan tak disangka. "Serius loe, Bang?"

Bukannya menjawab Roy hanya bisa berpikir sejenak mengenai kabar kenapa, dan kenapa.

Sebetulnya Roy juga ingin bertanya mengenai banyak hal mengenai kabar itu. Maka Roy ingin segera menghampiri Dini untuk meminta penjelasan.
Roy tidak ingin lagi merasakan kehilangan.

Roy menghela napas panjang lalu berkata,
"Makanya ikut gue, ayo!!" tawar Roy sambil menarik lengan Rendy dan seketika imata Roy terpaku pada seorang gadis.

Ada Ririh di rumahnya. Melihat perbincangan mereka yang sibuk memikirkan kuliah Dini di Luar negri.

"Yaph ... gue ngerti kok, oke aku pamit pulang yah Rendy, bang Roy." Pamit Ririh sambil menatap bola mata Rendy, berharap ada kesempatan kedua untuknya.

Rendy seperti ingin melepas rangkulan sang abang, dan ingin sekali mengejar kepergian Ririh. Namun ia urungkan niatnya itu.

***********

Hallo guyss^^
Happy Malming yah mblo mblo yang dirumah❤

Tolong vommentnya ditunggu yah... Aku berharap yang comment cerita ini yang bener-bener sudah baca part by partnya.. Hehee^^

Vomment selalu kunanti lovemoree ❤❤

Next kuyy!

Another Youth Heart [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang