“tidak Stif!! Kau tidak dapat melakukan ini padaku!” sergah perempuan itu
“kenapa kau terus menolaknya Allisa? Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa kau menyukaiku?” ucap lelaki tersebut
“aku tidak pernah menyukaimu Stif! Lepaskan!” perempuan itu berontak dengan sekuat tenaga
“bohong! Aku tahu kau pernah mengakui perasaanmu padaku lewat Ji hyo” lelaki tersebut bersikukuh dengan argumennya
“aku mohon Stif, lepaskan aku, kau ini mabuk sampai kau tak dapat berpikir waras!”
“apa kau bilang? Aku tidak waras? Kurang ajar! Beraninya kau berkata begitu! Sekarang terimalah balasan atas perkataanmu itu!”........
Siang itu ditengah hiruk pikuk keramaian kota, seorang perempuan berusia sekitar 23 tahunan terlihat berjalan gontai di jalanan taman kota. Kemacetan dan ramainya orang yang berlalu-lalang seolah tiada menggangunya. Dengan perasaan lesu ia duduk di bangku taman yang paling dekat dengan tempatnya berdiri.Seketika ia duduk, saat itu pula kesedihannya tak dapat ia bendung. Menangislah anak manusia tersebut. Tangisan atas kesedihan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata. Tangisan atas penghinaan harga diri seorang wanita. Tangisan atas penghianatan seorang teman, dan tangisan yang di dengar pula oleh sang langit.
Di sisi lain,,,
Keributan tengah melanda salah satu perusahaan travel di kota besar ini, pasalnya sekretaris pribadi direktur utama tidak masuk kantor tanpa memberi kabar apapun. Sehingga seisi kantor gelagapan menghadapi omelan dari sang direktur.“kau tahu kemana perginya lisa?” tanya staf laik-laki yang menggunakan name tag bernama Jemi
“kalaupun aku tahu, hal ini sudah pasti tidak akan terjadi” jawab staf perempuan bernama Ji hyo
“kau kan teman dekatnya, mana mungkin kau tidak tahu?” desak Jemi
“harus berapa kali aku jelaskan? Telponku saja tidak dijawab. Ah sudahlah, lebih baik kau kembali ke tempatmu, kerjakan urusan perizinan turis dari Korea itu, kalau tidak, singa itu pasti kembali kesini dan memarahimu!” Ji hyo memanggil direktur Sam dengan panggilan singa
“huh, inilah masa dimana seekor singa hidup tanpa pawangnya, semua orang jadi kacau gara-gara dia” eluh Jemi....
Di tengah panas yang terik di bulan Mei ini, tanpa diketahui sebabnya, tiba-tiba langit terlihat mendung, sangat aneh tidak seperti biasanya. Perlahan langit mulai menumpahkan keringat lelahnya ke bumi. Sesuatu hal yang tidak dapat diprediksi oleh Badan ramalan cuaca, bahwa rupanya ramalan cuacanya meleset.Hari itu, dengan suhu yang mencapai 29℃ seharusnya tidak turun hujan. Namun, langit memilih pilihan lain. Ia mendengar tangisan seorang perempuan yang kesedihannya tersalurkan sampai ke langit.
(hujan mulai turun)
“rupanya langit mendengar tangisan wanita bodoh ini” ucap lisa seraya tersenyum.........
Sementara itu dikantor perusahaan travel, Direktur Sam tengah marah-marah
“Dasar pembawa berita sialan! Dia bilang hari ini tidak akan turun hujan. Staf Ji hyo! Dimana Lisa? Kenapa ia tidak datang? Kau tahu banyak turis yang berencana untuk liburan pada bulan Juni nanti? Arggh!! Pusing kepalaku” direktur Sam melampiaskan kemarahannya kepada staf yang ada di kantor dan kemudian masuk kembali ke ruangannya
“hey Ji hyo, cepat hubungi lagi Lisa! Kalau terus begini, kita bisa habis dimarahi si Sam itu” keluh Jemi
“aku sudah mencobanya dari tadi Jemi, dia tidak mengangkat telponku, lalu aku harus bagaimana?” Ji hyo putus asa
“coba hubungi dia sekali lagi” Usul Jemi dengan nada putus asa
“baiklah..” Ji hyo menyetujui.......
(nada telpon berdering)
“ah, Ji hyo, kapan kau akan berhenti menelpon? Baiklah kali ini aku akan mengangkatnya, sesuatu pasti telah terjadi di kantor”
“ya halo? Maafkan aku tidak memberitahumu, hari ini aku kurang enak badan, aku akan masuk kantor besok pagi. Ya ya ya, aku tahu. Sampaikan maafku pada direktur Sam. Daaah” pembicaraan singkat Lisa dengan Ji hyo di telpon.(To be continued)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young
RomancePermasalahan hidup yang kompleks, cinta, penghianatan, balas dendam, reinkarnasi.