Setelah mendapat telpon dari Ji hyo, Lisa akhirnya memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Sudah cukup baginya kesedihan pada hari itu. Saatnya untuk pulang dan kembali meneruskan hidup.
Keesokan harinya di kantor
Seperti biasanya Lisa selalu berpenampilan anggun dan percaya diri, ia melangkah dengan pasti. Kharisma wanita karir ini telah ada padanya sejak ia memutuskan untuk bekerja di perusahaan travel yang dipimpin oleh direktur Sam sejak 2 tahun lalu. Ia mencoba menjadi Lisa seperti biasanya dan menyembunyikan kejadian apa yang telah terjadi padanya kemarin malam.Pada hari itu, kantor sangat sibuk sekali, dering telpon terus menerus berbunyi memenuhi ruangan para staf. Orang-orang sibuk berlalu-lalang memberikan dokumen, membawa arsip dan menjemput klien.
Di tengah kesibukannya, Ji hyo menyempatkan diri untuk menanyakan kabar Lisa
“Lisa, sebenarnya apa yang terjadi kemarin? Aku mencoba menelponmu puluhan dan bahkan mungkin ratusan, tapi kau tidak mengangkatnya” Ji hyo bertanya
“ah, itu... aku merasa kurang enak badan kemarin” jawabnya singkat(flashback)
Lusa dini hari, setelah hal mengerikan itu menimpa Lisa, ia berjanji tidak akan pernah memaafkan perbuatan Stif. Sekalipun dalam hatinya ia merasa sangat menyukai lelaki tersebut, namun ia tidak pernah membayangkan bahwa Stif akan berbuat demikian terhadapnya. Padahal, Lisa telah memendam perasaan sukanya pada Stif semenjak mereka duduk di bangku SMA.Stif sebelumnya bekerja di perusahaan design, karena itulah cita-citanya semenjak SMP. Seharusnya ia merasa bangga karena dapat mewujudkan mimpinya untuk bekerja di tempat yang ia sukai. Namun, sesuatu mengusiknya. Pemilik perusahaan tersebut, pak Herman adalah teman dari ayahnya Stif. Setelah bekerja sekian lama, akhirnya Stif mengetahui bahwa ayahnya memiliki pinjaman hutang yang besar terhadap pak Herman. Sebagai balasannya, ia dengan sengaja mempekerjakan Stif di perusahaan tersebut dengan maksud dan tujuan untuk membayar hutang ayahnya sekaligus menikahkan Stif dengan putri dari pak Herman yakni Jessi.
Ditengah kegalauan hatinya, Stif akhirnya menelpon Lisa untuk bertemu di sebuah bar. Lisa yang merasa sebagai teman baiknya akhirnya mau menemui Stif untuk menghiburnya. Namun, niat baik Lisa justru berujung dengan pahit. Ia kehilangan harta yang paling berharga yang telah ia jaga selama ini.()
Ditengah kesibukan yang saat itu terjadi, seorang turis pria mencoba menyeruak masuk. Dilihat dari ciri fisiknya, dia adalah turis dari Asia, hidung mancung, mata sipit, rambut lurus dan kulit putih.
Saat itu pula, Lisa tengah bergegas menuju ruangan direktur Sam, dan suatu kebetulan karena akhirnya keduanya berpapasan.
“excuse me, is it O’Mapple travel office?” tanya turis tersebut
“oh, ya, where.. do you come.. from?” Lisa menjawab dengan terbata-bata, melihat betapa tampannya orang yang saat itu berada di depannya
“i am Kim from South Korea. Are you Lisa?”
“wow? How could you know?” Lisa sedikit terperanjat mendengar turis tersebut mengetahui namanya
“i just have a look at your tag, hehe” celoteh Kim
“aaa.. i see. What are you doing here? Do you want to take a holiday packet?” Lisa tak dapat menyembunyikan kekagumannya pada Kim yang terlihat seperti idol Korea tersebut
“i have an appointment with Directur Sam, may i know where he is?”
“sure, follow me”Seketika kehadiran Kim membuat perasaan Lisa membaik, pasalnya ia memang menyukai drama korea termasuk pula aktor dan orang-orang di dalamnya. Maka dari itu, dengan adanya Kim, Lisa dapat melupakan perasaannya pada Stif.
.....
Semenjak hari itu, Kim akhirnya menjadi dekat dengan Lisa. Kim adalah warga negara Korea Selatan yang tengah bekerja di Indonesia. Kim bekerja sebagai fashion desainer, dan kala itu kedatangannya ke negeri ini adalah untuk menghadiri acara fashion week di Ibukota.Setelah Lisa menginvestigasi direktur Sam mengenai identitas Kim, rupanya Kim adalah teman dari direktur Sam.
“direktur Sam...” tanya Lisa kala itu
“hmm?” direktur Sam hanya menjawab dengan bergumam
“mengenai Kim...” Lisa terlihat ragu untuk melanjutkan
“kenapa dengan Kim?” direktur Sam menjawab sembari sibuk mengecek dokumen di hadapannya
“dia... apa dia sudah menikah?” tanya Lisa dengan suara pelan
“belum”
“ooh begitu.. (tersenyum) apa dia punya pacar?” lanjutnya
“kurasa belum”
“ah yayaya” senyum lebar makin terpancar di wajahnya
“tunggu.. apa kamu...
“ah tidak, aku hanya ingin tahu. Ya sudah aku akan kembali ke ruanganku. Terimakasih direktur Sam”Lisa bergegas keluar dari ruangan direktur untuk menghindari pertanyaan pimpinan perusahaan tersebut
.....
Malam minggu ini Lisa berencana untuk makan malam diluar bersama dengan Kim. Karena terlalu bersemangat, Lisa bahkan mencoba semua baju yang ia anggap pantas untuk acara makan malamnya.Mereka memilih untuk makan malam di sebuah restauran yang tidak terlalu ramai, tidak terlalu mewah namun tidak terlihat murah.
Kim memesan nasi goreng, salah satu makanan kesukaan yang ia makan tidak terkecuali untuk menu makan malam bersama Lisa, sementara Lisa hanya memesan semangkuk ramyun. Ini terlihat seperti menu makan malam yang tertukar.Sementara mereka menunggu makanan yang dipesan datang, Lisa terlihat sedikit gelisah sambil memegangi perutnya.
Kim yang melihat Lisa kesakitan tak pelak bertanya
“Are you okay Lisa?”
“i’am okay, don’t worry. Maybe this is my periode” jawaban Lisa tidak terlihat meyakinkan, karena ia masih saja memegangi perutnya
“Maybe you should go home now and take a rest” nada kekhawatiran muncul dalam perkataan Kim
“no, Kim. I am okay” Lisa tetap bersikukuh dengan pendiriannya
“i don’t think so. You look unfine Lisa, is it hurt?”
“...” belum sempat Lisa menjawab pertanyaan Kim, tubuhnya tiba-tiba roboh ke lantai
Kim yang melihat Lisa terkapar di lantai segera memanggil pelayan untuk meminta bantuan.......
Apa yang terjadi pada Lisa?
(To be continued)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young
RomancePermasalahan hidup yang kompleks, cinta, penghianatan, balas dendam, reinkarnasi.