8.(Can I ?)

6.4K 422 4
                                    

"oh sekarang gini tugas anak kelas 12 yang sebentar lagi lulus?" ujar seseorang.

alexa dan teman-temannya itu terdiam.

"oh jadi perempuan yang katanya ketua Cheerleaders udah berubah profesi?" ujar rizky sarkastis.

laki-laki itu rizky.

kedua temannya itu pergi begitu melihat rizky. apalagi perempuan yang sedari tadi mengompori alexa, mona namanya. perempuan itu sudah lama menyukai rizky. jadi mereka lebih memilih meninggalkan alexa daripada berurusan dengan rizky.

alexa hanya diam.

"kenapa diem?" rizky tersenyum sinis.
"kalau lo macem-macem lagi sama sheena, gue jamin video ini bakal kesebar sampe satu sekolah kita tau, apa mungkin bisa sampe sekolah lain ya?"

Alexa langsung pucat. Alexa memang menyukai azka tetapi perempuan itu tidak mau kalau sampai citranya kotor karena hanya dengan satu peristiwa. Lebih-lebih kalau azka sampai tahu. Habislah sudah. Dengan hentakkan, alexa langsung keluar dari gedung itu.

"sheena? lo gak papa?" tanya rizky

"gak gue gapa-" ucapan sheena terpotong karena perempuan itu sudah tergeletak.

"na? bangun na?" rizky menepuk pipi sheena berkali-kali tetapi nihil. akhirnya rizky menggendong perempuan itu.

***

sheena mengerjapkan matanya berkali-kali. sepertinya ia berada dirumah sakit. ketika ia menoleh,ia menemukan sosok laki-laki—Rizky.

"ky? ky?" sheena membangunkan rizky.

"eh udah bangun?"

"gue kenapa?" tanya sheena.

rizky tersenyum. siapapun yang melihat rizky tersenyum, pasti akan berteriak sekarang juga. Senyumannya seperti gulali. Manis.

"lo tadi pingsan na" ujar rizky "jadi gue langsung bawa kesini aja, kalo cuma dibawa ke uks nanti diliatin banyak orang dan gak ada dokter yang nanganin juga kan"

"eh? serius? makasih ya ky lo udah nolongin gue. btw kok lo bisa tau gue digedung belakang?"

rizky mengangguk. "gue tadi ke kelas lo, tapi temen lo bilang kalo lo belum dateng"

"untung lo gapapa" rizky mengacak rambut sheena.

"eh ky, orang tua gue gak ada yang tau kan?"

rizky menggeleng.

"yaudah,kapan nih gue keluar dari sini? gak betah tau. Gue juga gak kenapa-kenapa" kata sheena.

"gue tanya dokter dulu ya." rizky berdiri dan meninggalkan sheena.

"Aduh gila mimpi apa gue ditolongin rizky??" Batin sheena.

"yuk, pulang. udah dibolehin pulang kok" ujar rizky yang baru saja masuk.

rizky menggandeng tangan sheena. laki-laki itu tidak tau bahwa detak jantung sheena ketika tangannya ia pegang—seperti—layaknya orang sedang marathon

CAN I ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang