ilove you jess!

536 49 0
                                    

hp ku bergetar aku melihat hp ku dan ternyata pesan dari tiffany

'jess nanti malam jong ki sunbae akan merayakan kenaikan jabatannya kau juga akan diundang kau akan datang kan?' setelah aku membaca nya aku langsung mengetik balasan untuk tiffany sambil berjalan kearah lift

'emm.. tentu saja aku akan datang fanny-a.. nanti aku akan menjemput mu arraseo?' balasku tak perlu menunggu lama tiffany langsung membalasnya

'jinjja? Kau akan menjemputku? Baiklah.. oh iya tadi sebelum aku pulang yoona memberitahu ku bahwa kris dirawat di ICU di lantai 8 jess..' balasan dari tiffany membuatku terdiam aku pun langsung menekan angka 8 saat aku memasuki lift

'baiklah.. gomawo.. sudah urus saja suami mu fanny-a jangan membuatnya mengambek lgi kau bisa dilarang untuk ikut pesta nanti malam' balas ku sesudah aku membalas pesan dari tiffany pintu lift tebuka dan melangkahkan kaki ku menuju kamar ICU sesampai di depan kamar kris entah kenapa aku enggan melangkahkan kakiku walau sebenarnya perasaan ku ingin cepat-cepat melihat kris namun rasa gengsi ku terlalu egois untuk melangkahkan kakiku

"ah molla.." ucapku frustasi sambil mengacak rambutku sendiri

"ayolah sica kau pasti bisa.. kau mengkhawatirkannya kan kenapa kau termakan dengan gengsi mu ha?" ucapku dalam batin 'prang!!' bunyi benda terjatuh dar kamar kris sontak aku langsung masuk tanpa menghiraukan gengsi ku lagi

"kriss.. gwenchana?" aku hanya bisa terdiam sekujur tubuhku mengaku saat melihat yang terjatuh hanya lah pring kosong yang tidak sengaja tersenggol kris saat dia akan mengambil remote tv

'hancur sudah harga diriku di depan seorang kris wu' batinku sambil memanglingkan wajahku dan menggigit bibir bawahku

"em.. gwenchana.." jawab kris singkat sambil mengerjap-kerjap kan matanya tidak percaya

"jangan slh pham aku kemari hanya karena aku mendengar ada benda yang terjatuh dan ku kira kau yang terjatuh" ucap ku berusaha menetralkan suaranya sehingga terdengar secuek mungkin

"emm.. aku sudah mengiranya lagipula mana mungkin kau mau menjengukku sekalipun aku mati kau juga tidak akan perduli kan?" jawaban kris kali ini mebuat dadaku sesak entah mengapa hatiku terasa sakit saat kris mengira aku tidak akan perduli padanya lagi

"em.. terserah saja apa katamu.." ucapku lalu berbalik saat aku melangkah kan kaki ku tiba-tiba saja kris menarik lenganku dan membalikan badan ku kasar

"jika kau pergi dari ruangan ini maka kau tidak akan pernah lagi melihatku sica-ya.." ucapan kris lagi-lagi membuat tubuhku kaku mataku memanas aku yakin tubuhku bisa roboh kapan saja

"lepaskan kris.." ucapku dengan suara parau ini kedua kalinya aku menangis dihadapan kris

"baiklah jika itu mau mu tapi aku tidak pernah main-main dengan perkataan ku jess dan aku yakin kau tau itu.." ucap kris lalu melepaskan tanganku aku pun melangkahkan kaki ku baru satu langkah kata-kata kris tergiang dikepala ku

'apa yang akan kau lakukan kris?' batinku

'kau pasti bisa melakukannya sica kau pasti bisa keluar tanpa mengkhawatirkan kris' batinku lagi namun sepertinya batinku berbeda dengan tubuhku terlalu berat untukku walau hanya sekedar melangkahkan kaki ku saja

'ah sudahlah jess kau tidak berhasil melupakan kris sebenarnya ini juga bukan salah kris karena aku sendiri lah yang tidak mau mendengar penjelasannya,jess ingat kesalahan yang kris perbuat dengan yang kau perbuat dulu masih lebih banyak yang kau perbuat jess.. sudahlah berhenti membencinya jika kau tidak bisa membencinya..' setelah cukup lama bergulat dengan pemikirannya jessica membalikkan badannya sedikit berlari kearah kris dan memeluk tubuh namja itu erat tak butuh waktu lama aku langsung merasakan tangan kris yang juga memelukku erat pelukan yang sangat ku rindukan selama 2 tahun ini

"maaf kan aku sica-ya.. maafkan aku.." ucap kris lirih tepat disamping telinga ku aku hanya membalasnya dengan anggukan dan kris langsung memelukku lebih erat dari sebelumnya,aku pun tidak bisa menahan isakan ku lagi aku menangis dipelukan kris

"mianhae aku terlalu egois tidak mau mendengar semua penjelasanmu kris.. mianhae.." ucapku di tengah isakan ku,

"ya.. aku ada sesuatu untukmu yang saat 2 tahun lalu ingin ku berikan padamu sica-ya.." ucap kris sambil meraba saku celananya

"penjamkan matamu.." perintah kris setelah berhasil mengambil benda itu dari sakunya

"sudah bisa kubuka mataku?" tanya ku saat aku merasa sebuah cicin melingkar di jari manisku

"emm bukalah.." jawab kris sambil mengelus rambutku pelan

"o.. ini kan cicin yang sangat ku inginkan 2 tahun lalu kan? Bahkan sampai sekarang aku masih menginginkan cicin ini kris.. gomawo.." ucapku sambil menunjukan senyuman termanis yang kumiliki

"saat kau bilang kau menginginkan cicin itu keesokan nya aku langsung mulai menabung dan saat bulan ke 6 uangku sudah cukup untuk membelikan mu cicin itu dan hari itu juga aku berencana untuk mengajakmu bertunangan dengan ku sica-ya.." jelas kris sambil tersenyum pahit menatap tanganku yang kini sudah memakai cicin pemberiannya itu

"aku tau kau tidak mungkin semudah itu kembali padaku lagi tapi sica-ya melihat mu sudah mau memakai cicin ini dan memaafkan ku itu sudah lebih dari cukup bagiku dan.." ucapan kris terhambat oleh ulah Jessica yang tiba-tiba mendaratkan bibirnya di atas bibir kris sekilas

"ya! Jessica jung kau tidak boleh menghentikan seseorang dengan cara seperti itu" ucap kris sambil melototkan matanya Jessica hanya terkekeh melihat mantan nya yang sekarang sudah kembali lagi ke dalam hidupnya itu

"ya.. kenapa kau malah tertawa sica-ya aku memarahimu arra?" ucap kris tidak terima Jessica menertawainya

"arraseo kris.." ucap Jessica sambil mencubit pipi kris lalu berlari keluar dari kamar kris saat kris melihat lagi ke arah pintu kamarnya terlihat jessica memberinya agyeo

"heol" batin kris sambil tersenyum geli melihat tingkah jessica.

Jessica berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan senyum yang tak terlepas dari wajahnya namun senyumnya memudar dan ia mengernyitkan dahinya heran kenapa banyak perawat yang memasuki ruang icu perlahan dia ikut masuk ke dalam ruang icu dengan perlahan mulai terlihat seorang namja yang terbaring dengan kulit yang mulai pucat dengan para perawat yang mulai melepas alat alat yang menancap dari tubuh namja itu

"Permisi.. permisi.." ucapku agar bisa melihat siapa namja itu

"Dokter jung.. tolong siarkan kematiannya"ucap salah satu perawat

Mulut ku terasa mati rasa tubuh ku sudah sangat lemas ketika melihat siapa yang berada di depan ku

"Tolong siapkan CPR nya" perintahku pada salah perawat

"Dokter.."

"Cepat siapkan CPR nya!!" Bentak ku menahan isak an

"B..baikk dok.."

"Siapkan 200 v"

"200 v siap"

"1..2..3.. shoot" badan kai terpental ke atas

"210 v"

"210 v siap"

"1..2..3.. shoot" lagi lagi badan kai terpental namun kali ini ada yang berbeda

"Detak jantung nya kembali dok.."ucap perawat kim

"Syukurlah.." ucap ku lega

'Kai.. aku tau kau pasti bisa bertahan' -jsc

'Terima kasih jess karna kau telah kembali'-k

'Aku berharap orang yang akan dijodohkan dengan ku adalah kau jess..'-kai

Love you ice princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang