10

201 33 1
                                    

"Halo?"

"..."

"Ada apa jun?"

"..."

"Oh, datang saja"

"..."

"Ne, hati hati"

Wonwoo menutup telepon dari jun dan kembali dengan pekerjannya mengurus mingyu

"Aih, aku kan sudah bilang bukan begitu caranya" wonwoo mendengus kesal lalu kembali mengerjakan salah satu soal sebagai contoh untuk mingyu, namun mingyu yang memang isi kepalanya kopong tidak mengerti sama sekali daritadi, yang ia lakukan hanya mencoret coret bukunya lalu dengan tidak sadar ia juga memandangi pria emo yang tidak lain adalah wonwoo

"Aku tidak mengerti" kata mingyu lalu membaringkan dirinya dilantai, wonwoo berusaha menarik pria hitam itu agar duduk kembali

"Cepat duduk atau aku akan memotong kepalamu sekarang juga"

"Potong saja kalau berani"

Wonwoo yang merasa ditantang pun beranjak menuju dapur dan kembali dengan sebuah pisau daging ditangan kanan nya

"Kemari kau hitam"

Wonwoo mendekati mingyu dan berancang ancang untuk memotong kepalanya

"YAK JEON WONWOO AKU BELUM PUNYA ANAK"

"Yasudah buat saja!"

"Buat apa?"

"Buat anak"

"Denganmu begitu?!"

"Iya"

Wonwoo hampir memotong kepalanya sendiri saat kata 'iya' itu keluar dengan seenaknya dari mulutnya, mingyu yang menyadari wonwoo terkejut pun langsung mengambil kesempatan untuk mengambil pisau daging dari tangannya dan mengembalikan pisau itu ke dapur

"Mana pisau nya, aku belum selesai memotong kepala kosongmu itu"

"Urusan yang itu kapan kapan saja, lebih baik sekarang kita urusi yang ini dulu"

Mingyu mendekati wonwoo dan menarik lengan wonwoo, akibatnya tubuh wonwoo pun menempel sempurna dengan tubuh mingyu

"M-mau apa kau?!"

"Buat anak"

"A-apa?! Kau sudah gila ya?!"

Pipi wonwoo memerah, deru nafasnya tidak karuan jika dekat dekat dengan mingyu

"Tidak aku tidak gila, tadi kan kau sendiri yang setuju buat anak denganku" mingyu kembali menggoda wonwoo dan menarik wonwoo lagi

Wonwoo menahan nafasnya, detak jantungnya pun sudah memompa lebih cepat dan mingyu dapat merasakannya karena wonwoo menempel sempurna dengannya, mingyu menarik dagu wonwoo lalu memiringkan kepalanya, perlahan lahan mingyu mendekat, kira kira sepuluh senti lagi bibir mereka akan bertabrakan kawan kawan, siapkan jasmani dan rohani anda. Wonwoo menutup matanya tanda ia sudah siap dengan kenyataan kalau mingyu akan segera menciumnya dan--

"WONWOO AKU SAM--"

Wonwoo langsung mendorong mingyu agar menjauh darinya dan melihat kearah pintu masuk dan ia mendapatkan jun berdiri disana dengan wajah yang tak bisa dideskripsikan

"--pai" lanjut jun dengan kondisi wajah masih seperti tadi

"Kau kemari" kata mingyu lalu mendudukkan kembali pantatnya dan berpura pura berkutat dengan soal fisika yang tadi ia pelajari dengan wonwoo, wonwoo langsung menarik jun untuk masuk dan menyuruhnya duduk

"Ehmm, jun sudah makan?" Tanya wonwoo lalu jun menggeleng pelan dan berbisik padanya

"Kau tadi mau diperkosa ya sama mingyu?" Bisik jun yang membuat wonwoo ingin mematahkan lehernya

"Tidak bodoh"

"Lalu apa yang ka--"

"Bisikkan mu terdengar sampai telinga kanan ku" kata mingyu lalu jun memutar matanya dengan kesal

"Silakan pulang, tuan Kim"

Mingyu memberikan tatapan tajam pada jun, dan jun pun juga begitu

"Tidak, aku masih ada urusan dengan Jeon Wonwoo" balas mingyu

"Urusan apa?"

"Aku masih harus mengajarkannya fisika, junhui" jawab wonwoo dengan maksud menengahi mereka

.
.
.

"Iya begitu, lalu hitung jumlahnya"

Sejak jun sampai dirumah wonwoo, mingyu malah jadi semangat belajar dan apa yang wonwoo jelaskan padanya dapat dengan cepat ia mengerti

"Wonwoo, aku ngantuk" kata jun yang sudah bosan melihat wonwoo hanya mengurusi mingyu daritadi sedangkan dirinya sudah macam patung mcd yang ada dibangku bangku itu

"Tidur saja dikamarku" kata wonwoo tanpa menoleh dan masih sibuk mengajari mingyu

"Tidak mau, ayo main" ajak jun

"Jun aku sedang mengajarkannya, tunggulah sebentar"

Mingyu hampir saja meledakkan tawanya saat wonwoo memilih untuk tidak mengikuti ajakan jun

Jun mendapatkan telepon dari seseorang dan segera keluar untuk mengangkatnya

"Aku ada telepon" ucapnya lalu pergi keluar

.
.
.

"Wonwoo, aku pulang dulu ya ada urusan mendadak" ucap jun

Wonwoo masih tidak mengalihkan perhatiannya dari mingyu, dan itu membuat jun kesal setengah mati

"Kenapa? Oh.. iya sampai jumpa junhui" kata wonwoo sambil melambaikan tangannya

"Tidak mengantarku kedepan?" Tanya jun

Wonwoo menggeleng pelan lalu menunjuk mingyu mengisyaratkan bahwa ia masih harus mengajari mingyu

Cukup. Jun sudah sangat kesal hampir ingin membanting pria yang sudah mencuri perhatian wonwoo darinya, jun pun langsung meninggalkan wonwoo tanpa ucapan selamat tinggal, namun wonwoo menganggap itu biasa saja, dasar tidak peka!

"Jun su--"

Wonwoo menatap mingyu yang sudah terlelap di meja, wonwoo mau saja membangunkan mingyu tapi tidak tega karena wajah mingyubyang tidur itu terlihat damai jadi ia mengurungkan niatnya. Tanpa dirinya sadari, senyuman kecil terlukis di bibirnya lalu entah dorongan darimana tangannya mengelus surai cokelat milik mingyu

'Kiyowo deh'

Loser [meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang