06

234 41 0
                                    

"kumpulkan tugas kalian"

mampus

untuk

wonwoo

wonwoo tidak mengerjakan pr sosiologi nya kawan kawan dan kini songsaenim muka garang itu sudah menyuruh para muridnya untuk mengumpulkan pr mereka

"27..28..29" songsaenim nya berkomat kamit

"kenapa hanya 29?!"

wonwoo menundukkan kepalanya, tidak berani melihat si siluman kucing garong itu

jun menyenggol lengan wonwoo pelan

"hei kau sudah mengumpulkan belum?" tanya jun

wonwoo menggeleng, wajahnya sudah menunjukkan kepasrahan yang mendalam

"oh bagus, jika tidak ada yang mengaku maka akan saya hukum kalian semua pulang pukul 7 malam untuk mengerjakan soal tambahan"

tiba tiba suasana dikelas menjadi menegangkan, para murid dikelas wonwoo sudah menampilkan mata memicing mereka untuk menebak siapa biang masalah ini dan--

"jeon wonwoo tidak mengumpulkan tugasnya, songsaenim" celetuk salah satu teman kelas wonwoo yang duduk dibarisan depan, wonwoo terkejut mendengarnya dasar teman sialan

"kau mau sampai kapan hanya duduk dan menundukkan kepala begitu"

wonwoo memberanikan diri untuk menatap songsaenim garang itu

"ma-maaf songsaenim saya ti--"

"tidak usah banyak alasan, lari keliling lapangan 20 putaran dan aku akan mempercayakan salah satu anak untuk mengawasimu"

wonwoo membulatkan matanya, 20 putaran?! satu putaran saja sudah membuat dadanya naik turun berguncang guncang apalagi ini 20 putaran?! songsaenim nya sudah mempunyai pembunuhan berencana sepertinya






"lari dengan benar!"

"jangan berlambat lambat seperti itu!"

"kau lari atau berjalan sih?!"

"jangan mencong-mencong!"

"ulangi kalau begitu!"

"jangan lenje lenje!"

"ayunkan kedua ta--"

"KAU BERISIK SEKALI BODOH!!!" teriak wonwoo yang hampir gumoh mendengar teriakkan mingyu disebrang lapangan sana, iya, songsaenim nya memerintahkan mingyu untuk mengawasi wonwoo benar benar sial untuk wonwoo padahal ada banyak murid disekolah ini namun malah mingyu yang dipilih oleh songsaenim garang itu, lagipula apa hebatnya mingyu?

wonwoo menyeka keringat dipelipisnya, sampai sekarang ia baru menyelesaikan 3 putaran dan mingyu masih mengawasinya disebrang sana padahal ia sudah berusaha untuk berlari pelan pelan agar tidak kelelahan tapi percuma saja karena si mingyu hitam itu terus terusan mengoreksi gaya lari nya, entah terlalu lenje lah, lambat lah, dan lain lain

"mingyu.. aku istirahat sebentar ya?"

"tidak, lanjutkan larimu"

Wonwoo's POV

"mingyu..aku istirahat sebentar ya?"

"tidak,lanjutkan larimu"

cih lihatlah wajah sok nya itu, kerjaannya daritadi hanya teriak teriak dan memerintah tidak jelas, memangnya dia siapa?! apa semua pria berkulit gelap seperti dia menyebalkan? sepertinya iya

aku berkali-kali menyeka keringatku yang sudah macam air terjun ini, menestes netes. bahkan seragam sekolahku kini bagian belakangnya juga ikut basah karena keringat, ah menyebalkan sekali badanku jadi lengket-lengket begini

"kau ini disuruh lari bukan jalan sambil bengong"

"berisik!"

"jelas saja aku berisik, kau sangat bodoh dalam hal berlari"

sialan! apa dia bilang? bodoh? apa perlu aku berikan dia kaca?

"jaga ucapanmu hitam"

"apa? kau memang bodoh, aku tidak salah"

anying?! seenaknya saja anak ini menilaiku, tidak pernah diajari sopan santun ya?

"bisakah kau tidak usah menghinaku seperti itu?!"

ya biarkan saja aku membentaknya sampai seluruh orang disekitar kami memusatkan perhatian mereka pada kami

"aku tidak menghina, itu fakta" jawabnya santai

"sudah sana lanjutkan larimu, kau hanya membuang buang waktuku"






"minum ini" kata mingyu sambil menyodorkan air mineral dingin pada wonwoo, wonwoo menatap mingyu tidak percaya, pria hitam itu memiliki kepribadian ganda kah? atau wonwoo sedang berkhayal saat ini?

"mau atau tidak?"

"iya mau" kata wonwoo langsung merebut botol itu dari tangan mingyu dan meneguknya hingga habis setengah botol

mingyu memperhatikan wonwoo yang sedang mengatur detak jantungnya agar kembali normal, rambutnya setengah basah oleh keringat, bibirnya kering, pipinya memerah, lalu dengan tidak disadarinya tangannya sudah menggapai poni wonwoo yang setengah basah oleh keringat lalu mengusapnya hingga ke belakang

"e-eh?" wonwoo terkejut begitu mendapatkan tangan mingyu didahinya

mingyu langsung menarik tangannya

"ehm aku harus segera pulang, dah" ucap mingyu terburu-buru lalu menarik tas nya dan hendak pergi dari hadapan wonwoo namun wonwoo dengan cepat  menahan lengan mingyu

"mingyu tunggu"

"apa?" tanya mingyu tanpa memutar badannya untuk melihat wonwoo

"aku mau pulang denganmu"

Deg.

mampus.


 'itu anak kalo kaya tadi keliatannya manis ya'

'bikin dugun dugun ih, kan harusnya kita marahan'


a/n : comment aj dh ak lg butuh komen.....................................................................




Loser [meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang