11

218 37 0
                                    

Wonwoo merapikan buku bukunya dan juga buku mingyu, setidaknya mingyu sudah mengerti beberapa bab jadi wonwoo sudah tenang

"hnngg"

mingyu menggeliat sebentar lalu kembali tidur, wonwoo menggucang lengan mingyu agar pria dekil itu bangun, sudah hampir tiga puluh menit ia tidur

"mingyu, sudah malam" kata wonwoo sambil menepuk nepuk pundak mingyu namun mingyu tidak menggubris sama sekali dan lebih memilih untuk terus tidur "sudah pukul sembilan,kau tidak pulang?" wonwoo kembali bersuara namun tetap saja mingyu si pemalas itu tidak mengindahkan pertanyaan wonwoo

habis kesabaran, wonwoo pun membunyikan terompet tahun barunya tepat disebelah telinga mingyu, saat itu juga mingyu terbangun dengan nafas yang tidak beraturan atau langsung saja author bilang mingyu kaget

"apa apaan kau ini" protes mingyu lalu melempar terompet tahun baru wonwoo ke sembarang arah, wonwoo hanya menatap mingyu cuek "cepat pulang, nanti eomma mu khawatir" kata wonwoo sambil memberikan tas mingyu yang sudah ia bereskan tadi. mingyu mengambil tas itu lalu berdiri

"eomma mu mana?" tanya mingyu

"di atas, memang kenapa?"

"titip salam ya, sampaikan terimakasih" kata mingyu lalu memberikan senyuman nya pada wonwoo, wonwoo pun mengangguk

wonwoo jadi dugun dugun, baru pertama kali mingyu keliatan ganteng gitu

Wonwoo's POV

"eomma mu mana?" tanya mingyu

"di atas, memang kenapa?" jawabku

"titip salam ya, sampaikan terimakasih" kata mingyu lalu mengembangkan senyumnya, sialan, kok jadi dugun dugun begini? mingyu ganteng ya kalo senyum.

ASTAGA WONWOO SADAR! DIA NAMJA!

setelah itu aku mengantarnya ke depan dan dadah dadah serta tidak lupa aku mengingatkannya untuk berhati hati saat berkendara, so swit kan?!

.
.
.
.

"jun kenapa sih?!" aku mengerucutkan bibirku kesal, dari tadi pagi jun tidak menjawab jika aku bertanya seakan akan dia mengabaikanku,memangnya aku salah apa?!

"jun, ayo istirahat" ajak ku lagi sambil menarik tangannya agar ia mau menemaniku ke kantin

"WEN JUN--"

"berisik"

apa katanya?

"apa?!"

"kau berisik" kata jun mengulangi

sejak kapan bocah cina ini belagak sok jutek ha

"iya memang aku berisik, kenapa kau tidak suka?!"

"tidak"

YAK! MATI KAU WEN JUNHUI

aku menggebrak mejanya lalu memberinya tatapan mautku namun ia hanya membalas tatapanku dengan biasa saja, sudah tidak berfungsi ya?

"sana kau urusi saja si mingyu hitam itu" kata jun yang membuat aku ingin tertawa terbahak bahak sekarang juga

"oh jadi kau marah karena itu ya"

"aku tidak marah"

"lalu?"

"kesal"

aku mencubit pipi jun dengan gemas serta kesal jadi di mix gitu loh

"apa sih cubit cubit"

"biasanya juga kau senang dicubit cubit"

"kemarin kan si mingyu itu butuh bantuan, jun" kata ku berusaha menjelaskan, karena aku tahu rasanya diabaikan sahabat itu tidak enak

"bantuan apanya, dia hanya main main begitu"

"tidak kok, ada beberapa bab juga yang sudah ia mengerti"

"kenapa kau jadi membela si hitam sih?!" jun menekuk wajahnya

"maaf junhuiiii" ujarku sambil mengeluarkan jurus aegyo andalanku

"tidak"

"maaf ya junet ku sayank"

.
.
.

Mingyu's POV

aku melangkahkan kakiku menuju ruang guru dengan beberapa tumpukan buku ditanganku, ini semua gara gara ulah seungcheol sinting itu, tadi pagi ia tidak cepat cepat menyalin jawaban pr ku dan akhirnya hal itu tertangkap basah oleh guru, jadi aku dan dia diberikan tugas tambahan serta mengoreksi tugas tugas dari kelas yang lain

aku meletakkan buku buku itu diatas meja wali kelas kami, lalu aku kembali ke kelas untuk mengambil tas serta barang barangku lalu pulang

"KIM MINGYU!" teriak seseorang dari belakang dan aku pun menoleh ke sumber suara dan mendapatkan wonwoo disana

Jeon Wonwoo, pria aneh yang baru saja aku kenal kurang lebih satu minggu ini, sebenarnya pertemuan kami aneh jika ingin dibilang, ya aneh karena perihal aku melukai dagunya, tapi itu juga bukan salahku sepenuhnya karena ia juga tidak berhati-hati saat berjalan dan akhirnya tersungkur naas dengan dagunya yang dihiasi luka kecil yang sekarang sudah sembuh, kemarin aku sudah tidak melihat plester lagi didagunya

Entah kenapa aku jadi merasakan sesuatu yang aneh jika aku dekat-dekat dengannya, contohnya saja saat ia meminta untuk tidur denganku malam itu, lalu saat ia merajuk, dan jangan lupakan juga saat ia ngomel ngomel, itu semua terlihat lucu dan menggemaskan dimataku, tingkahnya yang menyebalkan itu sekarang sudah tak jadi masalah besar lagi bagiku karena aku sudah terbiasa dengan kelakuannya, bagaimana tidak? seminggu ini saja aku hampir terus terusan bersamanya. Bahkan aku jadi tahu apa yang ia sukai dan yang tidak ia sukai, contoh saja wonwoo sangat suka makanan yang manis manis kecuali gulali katanya gulali itu seram, lalu ia paling tidak suka dengan makanan yang pedas pedas, katanya kalau makan makanan yang pedas itu sama saja bunuh diri, ya memang wonwoo itu aneh bin ajaib, kadang aku jadi berpikir kalau wonwoo itu punya kepribadian ganda, mood nya bisa berubah ubah kapanpun bahkan sepersekian detik. sebenarnya jika mau dikira kira, aku menjadi lebih dekat dengannya itu setelah pulang aku mentraktirnya, ah tidak, maksudku setelah aku mempertanggungjawabkan perbuatanku padanya

Sebenarnya aku juga belum benar benar minta maaf soal kecelakaan kecil itu, apa mungkin minta maaf sekarang saja? iya bo--

"Mingyu kenapa melamun begitu?! Mikir jorok ya!" semuanya buyar ketika namja dengan wajah emo itu berteriak didepan wajahku, tepat didepan wajahku

"Apa?" tanyaku singkat, walaupun ia menggemaskan aku harus tetap menjaga image cogan cool

"Mingyu mau pulang ya?"

aku mengangguk mengiyakan pertanyaannya, setelah itu ia membuka tas nya dan memberikan baju olahragaku yang ia pinjam kemarin

"Terimakasih ya, mingyu"

sial, kenapa wonwoo jadi manis begini, mau cipok boleh?

g.

"iya" jawabku lalu mengambil baju itu dari wonwoo

wonwoo hendak beranjak pergi namun aku langsung menahan lengan nya

"kenapa mingyu?"

"maaf ya"

"untuk?"

"luka di dagumu"

sekilas kulihat wajah wonwoo tiba tiba bersemu merah lalu ia langsung menundukkan kepalanya, kiyowo

"iya dimaafkan mingyu" katanya masih dengan kepala yang menunduk

"kau bicara dengan siapa?"

"denganmu, mingyu"

"kenapa tidak menatapku?"

seru juga ya godain wonwoo begini, boleh lah sering sering

"a-apa?" wonwoo kini langsung menatapku, wajahnya masih memerah

"tidak. mau pulang  bersama?" tawarku pada wonwoo

"ah, anu iy--"

"ayo pulang, wonwoo"

a/n : boleh kali vomments nya?!

Loser [meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang