Hollaa guys,aku balik lagi nih.Jadi masih adakah yang menunggu cerita ini up?
Yuk...lanjutin lagi bacanya.
WARNING !!!TYPO BERTEBARAN...!
___________________________
Part sebelumya...
"Kemenangan angkatan lo itu semu.Karena apa?karena rasa kasihan Alfa ke lo semua and kondisi Alfa yang emang lagi nggak prima.So,kalian jangan terlalu seneng dulu,bocah TENGIK!" Dengan senyum sinis dia kembali ke bangku teman-temannya.
"Hanya mereka yang PENGECUT ,yang menjadikan kondisi mereka sebagai alasan kekalahan mereka.Kalo emang nggak mampu ngapain main?Sok-sok jadi kuat tapi saat kalah menggunakan kekurangan sebagai alasan!"Seru Sabil dengan lantang hingga membuat seluruh perhatian di kantin mengarah padanya.
Itulah Sabil yang ku kenal.
"Kayaknya bakalan perang ke-tiga nih!"bisik Dicky padaku.
"Keknya sih gitu"ucapku setuju saat kulihat mata mereka beradu tajam.Mungkin kalau di film-film mata mereka akan mengeluarkan petir.
Dari yang aku dengar pertengkatan wanita itu sangat mengerikan.Aku hanya menghembuskan nafas dengan kasar membayangkan seberapa mengerikannya pertengkatan mereka nanti.
*******
Author POV
"Hanya mereka yang PENGECUT ,yang menjadikan kondisi mereka sebagai alasan kekalahan mereka.Kalo emang nggak mampu tanding ngapain main?Sok-sok jadi kuat tapi saat kalah menggunakan kekurangan sebagai alasan!"Seru Sabil dengan lantang hingga membuat seluruh perhatian di kantin mengarah padanya.
Senior yang merupakan ketua cheerleader itu murka karna ini pertama kali nya ia dipermalukan di depan umum seperti ini.Teman2nya tak ada yang berani mengusik bahkan semua orang di rumahnya saja tak ada berani melawannya.
"Heh lo itu gak ada sopan sopannya ya sama senior, dasar b****t"
"SENIOR? Hahaha.,,dari tingkah lo aja gak mencerminkan sikap SENIOR tapi kok lo mau di anggap SENIOR dengan kelakuan gak ada bedanya sama anak SD.Bocah yang belum sekolah aja tau gimana seorang kakak seharusnya bertindak,bukan main labrak gini"ucap Sabil dengan sinis.
Kalau di kartun-kartun yang sering muncul di layar tv kesayangan kita pasti kalian bisa melihat asap mengepul di atas kepala ketua Cheerleader itu. Tanpa ada kata dan peringatan ketua Cheerleader dengan nametag "Merlina Dewina" menyerang Sabil namun bukan Sabil namanya jika tak bisa menepis serangan itu.
"See! Gini yang namanya SENIOR?" ejek Sabil kemudian Sabil mendekatkan wajahnya ke arah telinga Merlin.
"Jangan cari masalah lagi denganku juga teman-temanku kalau tidak mau hal buruk terjadi padamu"bisik Sabil dengan lirih hingga hanya dapat di dengar olehnya dan Merlin.
Merlin menggertakkan rahangnya kesabarannya benar-benar habis sudah diambang batas.Ia tak peduli dengan ocehan junior didepannya itu memang siapa dia berani sekali mengancam seorang Merlin,saat melayangkan tangan karna hendak menampar Sabil ada tangan yang menghentikannya.
"Al lepasin tangan gue.Gue mau beri pelajaran sama ni anak!"
"....."tak ada sautan dari pria itu.
Sabil memincingkan mata melihat senior songong itu."Dia lagi dia lagi"ucapan klise itu muncul dipikiran Sabil, "Muak rasanya setiap masalah yang datang padaku disebabkan oleh si senior songong ini"batin Sabil berkata.
"Oh ini si pengecut itu"sinis Sabil.
"Mulut lo sekolahin sana,gue bayarin kalo lo gak punya uang!"seru Alfa
"What?"tanya Sabil tak paham.
"Sekalian sama telinga lo periksain sana.Udah mulut gak ada etika trus tuli, kasihan deh hidup lo"ejek Merlin
"Jangan harap lo tenang jalanin hari lo disini!"ancam Alfa dan berlalu sembari menyeret tangan Merlin.
'Cih emang dia siapa berani bilang kek gitu ke gue' ucap Sabil dalam hati.
Seminggu berlalu....
Seminggu telah berlalu dari kejadian kantin tersebut.Kehidupan tenang yang diimpikan Sabil di masa putih abu-abunya telah pupus,ia benar-benar tak suka dengan keadaan seperti ini.
Pasalnya disetiap jalan yang ia lewati saat ada kakak kelas perempuan mereka slalu saja mencari masalah entah itu menabrakkan pundak mereka dengan sengaja,menginjak kaki Sabil juga menjegal kakinya saat Sabil berjalan sampai ia jatuh dan kelakuan aneh lainnya namun untuk seminggu ini ia membiarkannya.
Seperti sekarang ini, kakak kelas yang setau Sabil adalah salah satu dari gengnya Merlina dewina baru saja ber-acting seolah-olah ia kehilangan keseimbangan hingga menyenggol Sabil sampai jatuh,bahkan bunyi Sabil terjatuh sangat keras.
"Ahh.. Maaf.. Maaf gue gak sengaja,kalau gitu byee"bohong sang senior dan berlalu pergi begitu aja.
"Bil kamu gak apa2?"tanya Suci"Akhh Ya' Dengkulku sakit banget"kata Sabil sambil dengan wajah kesakitan.
"Duh gimana yah? Ah itu Aldo, Do bisa bantu angkat Sabil nggak?"
Aldo yang tengah berselfi ria langsung memutuskan pandangan ke arah Suci yang memanggilnya.
"Kenapa lo duduk disini Bil?"
"Udah jangan banyak tanya, bantuin gue ke kelas!"ucap Sabil sedikit jengkel.
"Oke deh kalo lo maksa"kata Aldo sebelum mengembalikan hpnya disaku lalu dengan sekejap ia menggendong Sabil ala bridal style(bener kan tulisannya?).
"Heh,cunguk!! Gue entu minta tolong bantuin gue ke kelas bukan minta buat lo gendong. Cepet turunin...turunin gueee. "
Sabil mencoba berontak."Duh lo itu gak sadar apa kalo lo itu berat jadi jangan banyak gerak kalo lo gak mau gue jatuhin disini biar mampus sekalian.Udah ditolongin masih aja bawel"ancam Aldo saat mereka berada di anak tangga ke 12.
"Ya ya lha.Secara,cara nolong lo itu bikin gue malu setengah mampus tauk"sewot Sabil dengan wajah yang merah seperti tomat.Aldo yang melihat itu menahan senyumnya hingga tak ada yang menyadari ia tersenyum sedangkan Suci yang jalan dibelakang mereka tengah menahan rasa sakit dan sesak di dadanya.
'Para senior kalian bisa tenang sekarang tapi bersiaplah badai akan datang,tunggu tanggal mainnya!' ucap sinis Sabil dalam hati.
############
Makasih atas kesetiaan kalian yang menunggu membaca dan memberi bintang.sampai jumpa di lain waktu...
Ciaooo....
✋✋✋✋✋
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Klasik Putih Abu2
RandomLangsung baca aja,kalo penasaran... Jgn lupa tinggalkan kritik dan saran.