"Anying. Tai. Monyet. Dasar kutu kupret..." gumam Salwa sambil menundukkan kepala menahan kesal
Sekarang sudah pelajaran IPS, Salwa terus menggumamkan sumpah serapah yang tak ada habisnya untuk murid yang telah merebut bangkunya, yang sekarang berada di depan mejanya saat ini. Karena ia, Salwa harus mencari OB hampir mengelilingi satu sekolah untuk mendapatkan bangku barunya. Alhasil bangku barunya di tempatkan paling belakang tepatnya paling pojok, tempat yang ia tidak sukai
Kriinggg kriiinggg kriiinggg
Bel istirahat berbunyi. Pelajaran IPS telah usai
Revand yang menjadi sasaran sumpah serapah Salwa bangun dan mulai meninggalkan bangkunya
"WOYYY REVO BERENTI LO DI SANA !!!" Teriakan itu membahana dalam satu kelas memberhentikan kegiatan murid yang ada di sana
"WOY GUE BILANG BERENTI !!!"
Karena tidak dihiraukan, Salwa langsung menghampiri orang yang dimaksud dan langsung mendorong bahunya untuk menghadapnya
"Lo nggak punya kuping ya ?!" Ucap Salwa penuh penekanan setelah orang yang dimaksud telah menghadapnya dengan raut wajah yang sangat datar
Satu kelas itu menjadi hening dan canggung terlalu fokus melihat adegan Salwa yang mulai beraksi terhadap murid baru itu
"Gue tanya sama lo. lo nggak punya kuping ya ?" Tanya Salwa lagi dengan menunjuk - nujuk dada yang ada dihadapannya dan menatap tajam tepat di mata orang tersebut
"Kayaknya lo salah orang dah" jawabannya membuat Salwa menungkikkan alisnya
"Karena nama gue Revand. Jadi bukan gue yang dimaksud sama lo" Revand menjawab Salwa dengan hidung yang hampir bersentuhan bahkan itu jarak yang terlihat sangat dekat. Mungkin jika salah satu diantara mereka maju bibir mereka akan bersentuhan. Adegan mereka membuat nafas satu kelas tercekat tak terkecuali Salwa.
Salwa diam membatu, entah ia harus apa. Ia dapat merasakan nafas Revand yang menerpa bibirnya. Baru kali ini ia merasakan sensasi seperti ini
"Gue tanya sama lo. Lo nggak punya mata sampe lo harus nanya gue punya kuping ato enggak ?" setelah Revand berucap seperti itu ia langsung meninggalkan Salwa yang masih shock dengan smirk yang terlukis di wajahnya.
Dengan gaya santainya, memasukkan kedua tangannya Revand meninggalkan kelas yang masih dalam keadaan hening
Anjing sialan. Manusia monyet. Dia nantang gue ternyata. Siapa takut ?
Salwa jelas - jelas melihat smirk yang diberikan untuknya karena pada saat Revand menuju pintu kelas wajahnya berubah datar dan dingin tanpa adanya smirk****
"Gue benci banget sampe tulang paling dalem sama ntuh orang" ucap Salwa kemudian ia memasukkan baksonya dengan rakus bahkan sendoknya hampir ketelan olehnya
"Awa lo jangan ngedumel mulu ngapa !" Ucap cewek berambut sepunggung yang diikat satu yang duduk di samping kanan Salwa sambil menuangkan saos ke dalam baksonya
"Ya Wa abisin dulu baksonya. Kasian baksonya jadi tempat pelampiasan lo. Di kunyah - kunyah kaya gitu. Serem tau nggak ?" ucap cewek lagi berambut sebahu duduk di hadapan Salwa
"Lagian lo juga sih! yang salah manggil nama dia" sekarang cewek di samping kanan Salwa berambut gelombang yang berucap
"Tapi dia itu nyebelin banget del, han, mon" ucap anarkis Salwa
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me
Teen FictionTampan. Gagah. Cool. Pintar. Tinggi. So perfect . . . itu deskripsi musuh baru gue saat ini Copyright, 2017 by @Fiichaa_L