Chap 5

40 7 4
                                    

"Oh... ada tetangga baru ya bibi ?"

"Iya nyonya, baru 2 hari yang lalu mereka datang."

Salwa mendengar mirip seperti suara bi Sri dan mamihnya yang sedang berbincang.

Kok mamih belum berangkat ya.?

Salwa baru saja turun dari kamarnya untuk sarapan pagi dan berangkat sekolah lalu ia dikejutkan dengan mamihnya yang membantu bi Sri membuat sarapan pagi.

"Mih kok belum berkangkat kerja ? Inikan udah jam setengah tujuh lewat, udah siang mih." ucap Salwa dengan nada bingung.

"Kok kamu baru turun ! Seharusnya mamih yang ngomong kayak gitu. Kamu bisa telat sayang." ucap Citra -mamih Salwa- yang terlihat kaget anaknya baru datang ke meja makan.

"Non Salwa emang kayak gini nyonya. Kemaren aja, non Salwa berangkatnya jam tujuh." adu bi Sri kepada Citra tentang Salwa.

Salwa hanya bisa mendengus dan menatap bi Sri kesal tetapi bi Sri hanya terseyum maklum, mereka sudah terbisa seperti itu. Salwa menarik bangku untuk duduk lalu mengambil roti untuk dijadikan sarapan, seperti biasa roti beroleskan blueberry.

"Yaelah mih selow aja, Salwa udah biasa kayak gini." ucap Salwa sambil memakan rotinya.

"Tapi kan kamu nanti telat Salwaaa." Citra duduk di sebrang meja Salwa untuk menasehati anaknya.

"Gak bakal mih, mamih jawab aja sih pertanyaan Salwa."

"Mamih lagi libur dulu. Masih ada pegawai mamih yang bisa ngurusin restoran, biarin mamih seharian di rumah karena besok mamih mau berangkat bareng papih ke jepang." Jelas Citra baik-baik yang hanya ditanggapi anggukan lemas oleh Salwa.

Oh jepang ? Jauh ya.

"Yudah ya mih Salwa berangkat dulu !" Salwa langsung bangkit dari bangkunya kemudian salim kepada mamihnya. Jarang-jarang ia seperti ini, biasanya mamih dan papihnya sudah berangkat terlebih dahulu.

"Kamu naik apa ? Apa perlu mamih antar ?"

Mampus gue kalo dianter terus ketemu kang tausiah gimana?

"Apa mau bawa mobil sendiri ? Kamu kan ada mobil di garasi." Ucap Citra.

"Nggak usah, masih ada yang setia nungguin di pengkolan."

"Byee mih dan semuanya." Pamit Salwa lalu berlari kecil menuju pintu.

"Byee. Hati-hati." ucap Citra dan bi Sri yang sedang mencuci piring.

****

Salwa sudah di depan pintu gerbang dan bersiap-siap ke tempat pangkalan ojek.

Brumm brumm

Suara mobil mengalihkan perhatian Salwa.

Mobil itu ?

"Itu bukannya mobil yang jemput si Revand ?" Salwa menunjuk mobil yang terparkir di depan rumah tetangganya.

"Ngapain mobil itu di situ ?" Gumam Salwa. Kemudian mobil itu berjalan, meninggalkan Salwa yang sedang berpikir hingga ia mengingat sesuatu.

"MAMPUS! GUE TELAT LAGI!"
Teriak Salwa lalu berlari ke depan komplek, menemui seseorang yang setia menunggunya.

****

"Woyy dua tambah dua berapa ?" Tanya Hana kepada seseorang.

"Empat bego ! Gitu aja nggak becus." Jawab Adel yang sedang sibuk menghapus di bukunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang