Remidi? Sudah Biasa

862 78 33
                                    

Tok...tok...tok
"Dara....bangun.... "
"...."
"Dara, kamu kira jam berapa ini"
".... "
" Dara, buka atau mama dobrak nii..."
"...."
"yak...."
Tok...tok...tok....
"DARA....bangun...."

"ma...ikan mama gosong tuu" teriakan  lain pun terdengar dari arah dapur yang gue yakin itu kakak gue.
"tinggal kamu angkat dong, gimana si punya anak gak ada yang bener" gerutu emak gue. dan di lanjutkan dengan langkah kaki yang gue rasa makin menjauh.

Gue yang masih setengah sadar dan setengah mimpipun duduk disamping pusat gravitasi bumi, apalagi kalo bukan kasur.
Mata gue rasanya berat banget karena aktivitas malam gue bareng oppa-oppa gue. Jangan mikir macem-macem dulu,maksudnya fangirlan.

'bangun pagi memang jahanam.'

Tapi tunggu ada yang aneh. Kenapa alarm gue gak bunyi?.
Dengan kecepatan super gue lirik alarm dimeja

'Holy shit, gue telat'

Guepun berlari kekamar mandi. Dalam waktu  kurang dari 10 menit gue sudah siap dengan rok dibawah lutut, dan kemeja gombrong putih berlambang Tut Wuri Handayani. Kalian udah bisa tebakkan gue mandi kayak apa.

Gue sadar ini sudah jaman nya roknya dinaikin jadi tujuh perlapan (cuma sampe betis), terus diketatin pula sampe kelihatan lekuk tubuhnya. Bahkan saking ketatnya, jadi sobek di bagian belakang atau samping.

Kalo body gue sebagus kendall Jenner si gue mau-mau aja lah ini badan dah kayak tiang listrik bengkak mau pake baju kayak gitu. Dicoret gue dari KK.

"Maa.. Dara berangkat. "
" tunggu... tunggu.... ", kamu udah mandikan? " lanjutnya sambil terus memandang dara dari ujung rambut kekaki dan balik lagi dari ujung kaki ke kepala.

"Udah kok, cuci muka sama gosok gigi... hehe...ntar deh habis pulang sekolah Dara mandi..."

Tiba-tiba semua orang yang ada di ruang makan natap gue dengan ekspresi yang gak bisa di jelaskan bahkan anjing gue yang lagi makan ikut berhenti makan dan natap gue.
"Udah ah, Dara berangkat ya ntar dikasik libur lagi... , bye... "

Gue pacu motor gue dengan kecepatan super,selayaknya naik motor GP bahkan sekarang gue udah berasa jadi Daniel Pedrosa.
20 meter, 10 meter dan yak gue pun melewati garis finish.

'We are the champions - my friends 
And we'll keep on fighting - till the end - 
We are the champions - 
We are the champions 
No time for losers 
'Cause we are the champions - of the world - '
*plak
Gue lupa ini bukan arena balap.

"selamat pagi everybody...."teriak gue saat masuk kekelas. Semua orang yang semula ngobrol dengan temannya natap gue dengan tampang tak percaya.

'shit, gue salah masuk kelas'

kecerobahan gue emang udah gak bisa ditolerir lagi dari lupa on in alarm sampai teriak-teriak dikelas orang.

Bayangin gue udah sekolah disini 1 semester dan masih suka tersesat kalo ke kantin dan sekarang salah kelas. Begoo emang.

Dengan langkah seribu gue ninggalin kelas tadi dengan orang-orang yang masih belongo. Mungkin mereka mikir
'ni orang utan ngapain masuk kelas kita'

Baiklah kita lupain aja kejadian tadi dan lanjut kekelas kesayangan gue, X MIPA 6 yang baru gue inget ternyata ada dilantai 3 bukan lantai 2.

"good morning everybody "
Krik... Krik... Krik.... Mereka hanya natap gue 5 detik dan kemudian balik kegiatan masing-masing. Ada yang komat-kamit baca mantra, ada yang mondar-mandir bawa kertas kecil, ada yang sibuk corat-coret tangan nya.
Tunggu dulu, situasi ini familiar.
Kira-kira 5 menit lama nya gue mikir.

'holy, shit hari ini ulangan biologi. '

Dengan kecepatan turbo gue melesat cepat ke kursi gue.
"Dar, udah belajar? "
" tau ulangan aja kagak, kalo loe? "
" belum, semalam gue ketiduran "
" oh.. "
Satu rumus yang harus kalian inget Kalo temen kalian bilang belum belajar. JANGAN PERCAYA... itu bullshit. Liat aja setelah ulangan pasti nilai nya 100.
BRAK...

" anti dandruf datang "teriak ketua kelas yang membuat gue dan yang lain berhamburan kembali ketempat duduk kami.
Sialnya aku belum selesai nyatet contekan.
Baiklah sekarang mari kita demakan moto Dara.
“Datang, kerjakan, lupakan"

"Masukan buku dan hp kalian ke dalam tas, pastikan laci kosong dan tas taruh didepan." kalimat laknat itu keluar guru biologi berkepala licin dengan setelan jas mengkilap dan celana yang ketatnya bikir orang istighfar ditambah sepatu kulitnya yang berwarna coklat.

Para siswa pontang panting mencari tempat persembunyian kertas kecil kramat mereka.
"jangan ada yang membawa contekan, bekerja sama apalagi nyontek." ujarnya sambil membagikan lembar soal dengan penuh penekanan.

Tiba-tiba, dia berhenti dimeja gue dan
"Kalo sampai ketahuan, kalian tau konsekuensinya bukan? " sumpah nada bicaranya sekarang lebih seram dari nonton the Conjuring.
" bagaimana soalnya mudahkan, hanya 4 nomor aja" what?..

Iya gampang
kalau seandainya soalnya sebutkan ciri-ciri makhluk hidup mungkin gue bakal kelar dalam waktu cuma 5 menit, lah ini.

"sstt..la...la...ssst.."sambil terus nendang-nendang bangku didepan gue. Mulai dari kertas, bulpen gue lemparin, apa perlu gue lemparin dia bunga tapi sama potnya. "laaa... Sstt... la" Baiklah fix telinganya budek.

"Dara sudah selesai? "
Baiklah gue nyerah. Gue diam dikelas lebih lama juga gak akan ngerubah apapun. So

" sudah pak" tiba-tiba semua anak yang lagi menulis jawaban mereka menatap gue tak percaya.

Gue berjalan dengan senyum sumbringah sambil melambai-lambaikan tangan layaknya Kate Middleton 
*Plak
Gue ngelantur lagi.
Gue pun ngumpul lembar jawaban dimeja guru dan bersiap-siap istirahat. Tapi belum sampai pintu
"Dara kamu remidi"

Sial, setidaknya tunggu besok atau lusa kan bisa.
Sontak semua ketawa dan itu kesempatan baik buat mereka yang ingin nyontek karena si botak lagi gak focus.

Tapi remidi? Hal itu udah biasa dikamus seorang Dara.

Diary Miss Ugly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang