Mak Comblang?

308 27 5
                                    

Setelah ngelewati pagi yang tragis dan penuh kegagalan, sekarang disinilah gue, duduk dikantin sambil makan semangkok mie instan dengan cabe bejibun dan beberapa butir bakso bulat menggoda bareng 2 sayton tak kasat mata duduk didepan gue. Jangan tanya gue kapan diet karena itu kayak nerbangin rocket ke matahari, mustahil dan hanya akan membawa bau gosong.

Layaknya inflasi harga sembako menjelang Ramadan kira-kira itulah gambaran kepercayaan diri gue saat ini, kegagalan meningkat tajam setajam silet.

Gue terus bermandikan iri ngeliat Delia yang semakin popular dan semakin deket dengan Delio, belum lagi sekarang muncul rumor mereka pacaran. Kecocokan menjadi tolak ukurnya, ayolah ini udah jaman cebok udah ada mesinnya ya kali tolak ukurnya masih kayak jaman buang air di kali.

"Nyet.... " ujar Sara sambil nyolek tangan gue ala pedophile.
"Napa?" Ujar gue sambil ngelepas earphone di telinga gue.

"Loe pernah denger nama Natasha Siregar gak?"
"Oh anak kelas X Mipa 8 yang lagi hits banget jadi Mak comblang itu?"Sambar Sila.
"Exactly "
"Trus kenapa? "ujar gue penuh selidik.
"Dia itu sepupu gue lho, kemarin dia cerita habis nyomblangin Ara sama Dimas"

Tiba-tiba memori dikepala gue terputar mundur
"Aaa... Gadis sipit dari sekolah lain itu"
"Lah kok loe tau dar?ketemu dimana?"
"Gak penting gue kenal dimana, lanjutkan! "
"Kalo loe mau, gue bisa ngomong ke dia untuk nyomblangin loe dan Delio, tapi gak gratis sii setidaknya bisa dapet diskon kok"

"Mau.... Mau banget "ujar gue penuh semangat menggelora. Ini kesempatan gue, kalo gue terus ngikutin saran dari Sila yang keberhasilan nya masih menjadi misteri, kapan gue jadiannya mungkin nunggu persediaan minyak bumi habis kali. Atau nunggu mie instan lenyap dari muka bumi.

"Oke, ntar gue tentuin tempat dan waktu kalian berdua ketemu. "
"Siap"

Telolet.... Telolet... Telolet

Bell tanda masuk kelas berbunyi dengan nyaring nya. Kenapa? ada yang salah dengan bunyi bellnya? kalo ada masalah mending langsung demo aja kedepan kantor kepala sekolah gue. Bell kok bunyi nya kayak gitu coba Uptown Funk gitu atau Shape of you kan keren.

Di kelas
Hawa ngantuk menyerang dan mengepung kelas gue. Keheningan menjadi pedoman untuk memejamkan mata sejenak tapi layaknya perang jika lengah maka nyawa jadi taruhannya, tidak berbeda jauh dengan perang kalau gue lengah maka nilai jadi taruhannya.

Pak Nordy sibuk menerangkan materi, dengan sesekali eh gak deh dengan SERING SEKALI menatap kearah muridnya, guru PKN gue ini emang rada-rada unik. Jika Thor punya palu, pak Nordy punya gunting yang selalu dibawanya sebagai senjata memerangi rambut panjang dan rok-rok pendek. Mungkin dulu cita-citanya jadi tukang pangkas rambut makanya dia mewujudkannya setelah jadi guru.

LINE!
Notif line terdengar meledak ditengah keheningan.
Oh God, ingatkan gue untuk ngesilent handphone gue.

Sekarang seluruh penjuru mata sari setiap sudut kelas menatap iba kearah gue yang masih sibuk memencet asal benda persegi yang masih berada diatas meja.

LINE!

LINE!

LINE!

LINE!

Shit, mati gue sekarang. Kayaknya Dewi Fortuna sedang tidur pulas dikhayangan makanya hari ini gue sial banget.

"Adara Fredella Ulani, keluar dari kelas saya "
"Tapi pak saya--"
"KELUAR......"

----------------------------
Gue duduk disekitar bangku taman sekolah dan dengan cepat gue buka handphone gue. Baru kali ini handphone kesayangan gue bawa sial padahal pas dibeli udah gue bawa kedukun untuk ilangin sial. Gue pun mengusap layar lock screen bergambar Jungkook dengan perlahan kemudian menekan salah satu pc line paling atas

Sara : Dar...
Sara : Ini id line sepupu gue
Sara : Tasyaaa_
Sara :A nya 3 kali ya
Sara :loe chat aja dia tadi gue udah ngomong ke dia
Sara : Semangat!!

Emang udah jadi kebiasaan Sara kalo ngechat diline kayak ngespam, pendeknya udah kayak bulu kaki Neta tapi bejibun kayak rumput ditaman.Gue pun ngeadd line yang di kirim Sara.

Aldara : Tasya?
Tasyaaa: Iya...Dara temennya Sara ya?
Aldara : Iya...
Tasyaaa: perlu bantuan comblang?
Aldara : Iya, tolong dong comblangin gue sama Delio...
Read
Aldara : kok cuma di read? bisa gak?
Tasyaaa: loe serius? Delio? bakal susah banget tuu
Aldara : plis bantu gue, gue denger loe masternya...
Tasyaaa: ya udah deh berhubung loe temen sepupu gue dan sekalian ngebuktiin kemampuan gue sebagai mak comblang gue mau.... Kapan mau ketemuan?
Aldara : pulang sekolah di cafe Juju gimana?
Tasyaaa : oke

Pelajaran berakhir pukul setengah 2 siang, para siswa-siswi berhamburan keluar gerbang sekolah.
"Hai" Sapa seseorang yang memecah lamunan gue
" Tasya? " tunjuk gue kearah gadis itu yang dibalas dengan anggukan kepalanya.
"Yuk masuk..." ajak gue sambil ngegandeng tangannya.

"Jadi gimana loe seriusan mau bantu guekan? "Tanya gue memastikan sambil pasang muka memelas.
"Tenang aja, tapi Delio target yang susah, pangeran sekolah kayak dia dan mau dicomblangin sama lo?" ujar nya yang kemudian Diam sesaat
"Bakal jadi tugas berat jadi mungkin bakal lama" lanjutnya

" Gue gak peduli yang penting gue bisa jadian Sama dia. Kalo berhasil terserah loe mau minta apa tapi.... " ujar gue gantung "Jangan mahal-mahal ya" lanjut gue

"Ya elah baru mau minta mobil, tapi it's okay sekalian jadi bahan percobaan gue. Dimulai dari loe bayarin minuman gue ya... "
" Siap "

***********

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary Miss Ugly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang