Pernyataan yang kejam

27 3 5
                                    

'Sebuah ekspektasi yang terlalu tinggi akan mendorong mu hingga jatuh tersungkur merasakan sakit'

"Hehehe sorry bro,jutek amat dah" ucap fauzi sambil menunjukkan deretan giginya

"Emang ngapa?" Ucap rangga ketus

"Faedahnya lu baca itu apa? Buat ngilangin galau gitu?" Ucap fauzi masih meledek

"Kaga lah,ceritanya lucu aja makanya gue mau baca,sono deh ah lu cabut" ucap rangga sambil meneruskan novel yang dibacanya.

Rangga memang tipe cowo yang hobi baca,namun biasanya ia tidak pernah membaca cerita yang menye menye. Ia lebih suka baca misteri atau horror gitu,namun ada hidayah apa pagi ini tiba-tiba ia membaca novel romance. Apa arin lg?

"Wets selaw dong bro. Terus lu gimana tuh sama si arin?" Sahut fauzi

"Ya ga gimana-gimana,gue temenan aja sama dia" balas rangga santai

"Ah waktu itu lu bilang 'sikat ga bro?'" Ucap fauzi meledek

"Ya waktu itu gue cuma lg butuh keyakinan temen aja"

"Terus sekarang lu gayakin gitu"

"Bukannya gayakin,tapi gue gabisa buka hati sama dia" ucap rangga dengan suara melemah,rasanya ia berat mengatakan ini,tapi bibirnya memaksa ia mengeluarkan kalimat itu

"Yailah lu masih inget masa lalu? cewe cakep kayak gitu masa mau lu buang gitu aja"

"Ya jadiin pameran aja lah" ucap rangga santai

"Anjirrr cewe bukan buat mainin brooo,gila lu ya" ucap fauzi emosi dan tanpa sengaja menekan tombol stop pada rekamannya dan otomatis rekaman itu langsung terkirim ke arin

Aduh mampus pake ke kirim segala duh. Batin fauzi seraya meninggalkan rangga dan langsung duduk di kursinya semula

●●●

Arin yang masih berkutat dengan rumus-rumus akuntansi yang ada di depan nya mencoba menyerah dan menutup bukunya,ketika ia ingin segera memejamkan mata untuk istirahat sejenak namun dering telpon genggamnya membuat ia terbangun lg.

Line

Fauzi s : fauzi s mengirimkan pesan suara

Si aji ngirim apa nih. gumamnya seraya mengklik tombol play.

Kalimat demi kalimat ia dengarkan secara seksama,dan sudah pasti ia hafal dengan suara yang ada direkaman itu. Sampai ia mendengar pada kalimat terakhir,yang membuat hatinya langsung mencelos begitu saja,tanpa sadar ia pun mengeluarkan cairan bening itu lg. Ia tak sanggup melanjutkan rekaman itu lg. Kata kata itu selalu terngiang di otaknya

Pameran....

Pameran...

sebuah kalimat pendek namun berhasil menusuk hatinya secara bertubi-tubi. Inikah yang dinamakan sakit hati? Ah tidak selebay itu

"Apa aku sangat tidak berarti di dunia ini? Aku sudah ditinggal oleh wanita hebat yang sudah melahirkan ku,lalu papa ku sendiri mengabaikan ku,dan sekarang? Orang yang ku pikir akan mencintaiku justru merasa risih dengan kehadiranku. Apa takdir sekejam ini kepadaku?" Ucapnya sambil nangis terisak,hingga ia tertidur lelap

(On Going) TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang