Bestfriend never end

54 3 7
                                    

Arin berjalan di dampingi oleh papanya seraya diikuti oleh teman-teman sekolahnya dari belakang. Setelah mengucapkan salam perpisahan dengan guru dan teman-teman ia pun pergi meninggalkan sekolah itu,sekolah yang tidak akan pernah ia lupa sampai saat ini

"Pah,sebelum berangkat,arin boleh minta 1 hal ga pah?" Ucap arin memohon

"Apa sayang? Kalo papa bisa menuruti,papa akan turuti kemauan kamu" ucap papa seraya tersenyum. Arin tahu senyum itu tulus,namun ada kepedihan di dalamnya

"Aku mau kerumah andre dulu ya pah,plisss" ucap arin memohon. Ya,andre itu sahabat arin sejak kecil

"Oke tapi sebentar aja ya sayang,jam pemberangkatannya kan sudah dikit lagi"

Setelah mendapat izin dari papanya,arin pun langsung berlari secepat mungkin menuju rumah andre,yang kebetulan rumah andre tidak jauh dari rumahnya. Setelah melihat andre di depan pintu rumahnya,arin langsung berhambur ke dalam pelukan sahabatnya itu sambil sesekali meneteskan cairan bening itu lagi

"Andreee,maafin arin ya. Arin harus pindah ke jakarta. Kita gabisa berenang di pantai bareng lagi,kita gabisa main sepeda lagi" ucap arin sambil se segukan

"Arin jangan nangis ya,kalau liburan kita kan masih bisa main" ucap andre seraya menenangkan dan mempererat pelukannya,seakan ia tidak ingin melepaskan sahabatnya itu

"Andre,arin harus berangkat sekarang. Andre jangan lupain arin ya" ucap arin sambil melepas pelukan mereka

"Iya arin disana hati-hati ya" ucap andre sambil tersenyum miris menatap punggung gadis itu yang semakin lama semakin menjauh. Tak terasa setetes air matanya jatuh perlahan,tanpa satupun orang melihatnya.

Andre harap arin balik kesini ya,andre sayang arin. Batinnya

Sungguh indah persahabatan anak bocah,murni,tanpa rekayasa.

*di mulmed itu fotonya andre pas kelas 3 ya guys. Ceritanya tuh mereka beda setahun

(On Going) TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang