1.Pertemuan yang tak terduga

35 6 3
                                    

Kring....kring.....(alarm)

Seorang gadis berkulit putih terbangun di pagi hari mendengar dentingan alarm yang di 'stel'nya malam tadi.
Ia langsung bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
Setelah menuggu beberapa menit gadis tadi sudah siap dengan seragam SMA-nya. Ia langsung menuju ruang makan karena keluarganya sudah berkumpul seperti biasa.

Tap...tap... Brak..Drumbrak...

"Aduhh!"teriak gadis itu dengan suara lantang. Ia meringis kesakitan karena terjatuh dari tangga.

"Astagfirullah Fei, udah berapa kali mama bilang kalo turun tangga itu hati hati."ucap mamanya sambil menghampiri anaknya itu dan menyuruhnya untuk duduk.

"Bhak....rasain lo, makanya kalo jalan itu mata juga di pake ga kaki doang."ucap sang kakak sambil memegang perutnya karena melihat adiknya yang jatuh dengan tidak elitnya.

"Sstttt....Rakha adeknya jatoh malah diketawain"ucap papanya sambil ketawa juga.

"Iiisshh...kalian jahat aku jatoh malah di ketawainn. Ga ada yang sayang sama aku kecuali mama."ucap gadis itu sambil memanyunkan bibir tipisnya.

"Yahh...jangan ngambek deh, udah besar kelakuan masih bocah."ucap kakaknya.

"Yee..biarin bocah kan masih imut imut."balasnya tak mau kalah dari sang kakak.

"Udah-udah, Fei mendingan kamu berangkat gih ntar telat. Berangkat sama papa aja soalnya ada surat yang belum papa tanda tangani waktu kepindahan kamu." ucap papanya sambil berdiri dan berjalan menuju garasi mobil.

"Mah Fei berangkat dulu yah, Rakha gue berangkat ntar lo sms gue yah. Bye mamah bye Rakha Tengil."ucapnya sambil menyusuri papanya.

Author POV

Seorang gadis remaja tadi keluar dari ruang kepala sekolah bersama papanya.

"Yaudah Fei papa kerja dulu, hati hati jangan bandel yah"ucap sang papa sambil mengusap rambut putrinya.

"Iya pah hati hati yah, Fei juga mau ke kelas baru nih"ucapnya dengan girang.

Gadis tadi berjalan melewati koridor sekolah menuju kelas XI IPA 2 di SMA Garuda, dia murid pindahan dari Garda International High School. Ia pindah karena kejadian yang membuatnya ditarik lagi ke masa lalunya. Ia meminta untuk dipindahkan ke sekolah kakaknya.

Di tengah jalan menuju kelasnya, banyak orang yang meliriknya sehingga membuanya resah yang mengharuskan dia untuk jalan dengan kepala menunduk. Tiba-tiba...

Brakk..

"Anjingg..pantat guee..sakit bangett belum yang dirumah eeh disini malah dapet bonus."ucapnya secara spontan.

"eeh sorry gue ga sengaja, maaf ye"ucap orang itu yang ternyata cowok sambil menyulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri.

Gadis itu mendongakkan kepalanya setelah melihat sebuah tangan di depan wajahnya. Matanya langsung bertabrakkan dengan mata cowok tersebut. Gadis tersebut langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya

Yahh...mulut gue kaga bisa dikontrol. Rutuk gadis itu.

"Eh gapapa kok, itu salah gue btw ucapan gue tadi ga maksud kok" sesalnya.

"Yaelah santai aja kali,mmm lo anak baru yah?" tanya coba itu sambil menarik tangan gadis itu untuk berdiri.

"Makasih yah. Iya ini aja mau kekelas."

"Emangnya lo kelas berapa?"

"Kelas XI IPA 2"

"owh..adek kelas yah"balas cowok itu sambil tertawa kecil.

The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang