chapter 11

12.3K 579 2
                                    


~~~~~~**~~~~~~





"AUTHOR POV"


Hujan semakin deras menahan kedua remaja berbeda gander itu didalam mobil dengan diselimuti keheningan,hanya tetesan air hujan yang deras menghantam atap mobil yang terparkir di pinggir jalan dekat sekolah.

Fira terdiam setelah menceritakan semuanya kepada Putra,terlanjur penyamarannya terbongkar oleh lelaki disebelahnya ini,akhirnya Fira menceritakan alasan dari semua penyamaranya.

Kapok dengan lelaki yang hanya memandangnya dari fisik juga harta,takut jika dirinya kembali di bodohi dan dibutakan cinta.Ketulusannya malah dimanfaatkan oleh lelaki yang ia percaya juga tulus mencintainya.

Tanpa sadar,bulir bening itu kembali lolos dan disusul oleh tetesan tetesan berikutnya,Putra yang sedari tadi memandangi itu menjadi bingung harus melakukan apa.

Meskipun Putra selalu terlihat menakutkan bagi lawannya,meskipun lelaki itu brandalan yang slalu membuat masalah,tapi dia akan lemah jika melihat wanita menangis.

"Ra!" panggil Putra tegas namun lembut,menangkup pipi gadis dihadapannya lalu menghapus air mata itu dengan ibu jari.

Fira menatap sendu Putra,dapat dirasakan bertapa terlukanya gadis itu melalui tatapannya,tatapan yang pilu membuat Putra semakin tak tega melihat Fira yang dingin kini terlihat menyedihkan.

"Dia,gak pantes buat ditangisin cewek setulus lo" Ucap Putra dengan rahang mengeras,seolah dejavu.Mengingat itu,Putra mengeraskan rahangnya.

"Mulai sekarang,ada gua yang bakal lindungin lo dari orang-orang munafik" Lanjut Putra penuh ketulusan,namun Fira belum mau percaya itu.

Sadar ada keraguan terhadapnya,Putra hanya tersenyum,lalu membawa Fira kedalam pelukannya,mengelus kepala Fira lembut,sangat lembut hingga Fira larut dan semakin sesenggukan tanpa membalas pelukan.

"Gue bakal buktiin itu ra" Bisik Putra masih dengan belaian dikepala Fira, "lo gak perlu percaya,cukup ijinin gue buat buktiin itu sama lo"

Kebencian yang sempat ia lupakan,kini kembali mendapat sinyal pembalasan yang kian bertambah,kebencian yang sempat ia kubur dan menata hidupnya yang baru,kini kemunculan orang itu membuat Putra kembali diliputi api kebencian.

****

Pagi ini,gadis yang seharusnya sudah bersiap untuk pergi kesekolah malah masih terlelap berselimut tebal diatas tempat tidur queen sizenya.

Sudah berapa kali alaram berdering,beberapa kali pula bel kamarnya berbunyi namun tak membuat Fira bangkit dari tempat tidurnya.

Terlalu malas untuk sekedar membuka mata,tapi tiba-tiba saja kejadian itu melintas dibenaknya membuat Fira memaksa membuka mata dengan spontan.

Lagi bel kamarnya berbunyi,dengan malas Fira bangun, "hm gue udah bangun" Ucap Fira dengan serak melalui interkom yang terletak di nakasnya dan terhubung ke luar.

Berjalan ke kamar mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah tanpa sedikit pun Fira melirik jam yang sudah menunjukan pukul 08.20 itu.Juga Fira memang tak peduli ini sudah jam berapa.

Membutuhkan waktu yang cukup lumayan lama untuk merias dirinya sebagai Fira Nerd,Fira pun siap berangkat ke sekolahnya dengan menyambar sandwich dan meminum susu yang tadi ia minta diantarkan pelayannya ke kamar.

NERDY(X)//RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang