1

28 2 2
                                    

Aku bangun pagi ini dengan perasaan aneh,seolah-olah sesuatu yang buruk akan terjadi, tapi aku tak tahu apa itu.
Berusaha bangun dari tempat tidur, aku menggosok mataku dan mengerang,hari ini hari senin, dan aku benci hari senin.Entah kenapa hari senin selalu berakhir buruk untukku.
"Skyyy,kau sudah bangun sayang ?"
Itu suara Mom, berteriak dari dapur seperti biasa, aku mengerang sekali lagi lalu melompat bangun dari tempat tidur.
Kulirik jam weker di meja samping tempat tidur .
"Argghh" Aku mengerang frustasi,jam sudah menunjukan pukul 06.45 yang artinya aku cuma punya waktu 15 menit untuk bersiap-siap dan berangkat sekolah.
Segera aku menyambar handuk dan berlari masuk ke kamar mandi, kuraih sikat gigi dan odol, lalu mulai menyikat gigiku,setelah selesai aku lalu mandi secepat yang aku bisa.
Setelah selesai mandi,aku segera mengenakan seragam sekolah dengan terburu-buru, memasukan semua buku untuk pelajaran hari ini ke dalam tas, mengenakan sepatu,dan tidak lupa menyisir dan mengikat secara asal-asalan rambut coklat gelapku yang panjang .
Setelah selesai, aku mengecek lagi jam weker, Damn.aku mengumpat, aku cuma punya waktu 5 menit untuk kesekolah. Segera aku berlari keluar kamar, menuruni tangga,menuju dapur.
Kulihat Mom sedang mengoleskan selai kacang pada roti gandum buatannya,tanpa banyak aksi segera kusambar roti itu dari tangan Mom, memasukannya kedalam mulut dan mulai mengunyah.Mom cuma menggelengkan kepala dan mulai mengoleskan selai pada roti lain.
Kuraih segelas susu dan meminumnya kemudian meletakan gelas kosong di meja, kucium pipi Mom dan berlari keluar rumah.
Hufftt, Aku berlari ke jalan,sambil berlari aku mengamati sekitar, memperhatikan apakah ada anak lain yang baru berangkat sekolah di jam yang sama sepertiku, kalau ada syukurlah setidaknya nanti bukan cuma aku yang di hukum.
Sesampainya di perempatan jalan yang menuju sekolahku, kulihat Eden McClain berlari kearah yang sama denganku ,aku berhenti dan menyapanya "Hey Ed, "
Dia berlari kearahku, "Hey Sky, terlambat juga rupanya "
"Yeah,tumben kamu terlambat Ed ?"
Aku bertanya ketika kami berlari bersama menuju gerbang, dia tak menjawab namun terus berlari, aku cuma mengangkat bahu dan mengikutinya.
Sesampainya di gerbang, si satpam menatap kami dengan garang .
"Jam berapa sekarang ? " Dia bertanya dengan marah .Kulirik jam di tangan Eden yang sedang mengatur napas setelah berlari.
"07.10" Jawabku.
"Kalau begitu, kalian berdua pulang saja,kalian sudah terlambat 10 menit, dan sesuai peraturan, murid yang terlambat tidak akan di izinkan masuk " Si satpam berkata sambil menyeringai.
"Kami tidak bisa pulang, hari ini ada ulangan matematika dengan Mrs.Talbot,aku tak mau ikut ulangan susulan.Izinkan kami masuk " Eden berkata sambil mendorong-dorong gerbang. Si satpam hanya menggelengkan kepalanya sambil terus menyeringai.Aku memutar otak berusaha mencari alasan yang cukup masuk akal.
"Tahukah bapak,kenapa kami berdua terlambat ?"Aku bertanya
"Aku tak tahu, dan bukan urusanku untuk tahu,mendingan kalian berdua pulang saja, aku tak akan membuka gerbangnya ." Dia berkata acuh tak acuh.
"Seorang wanita hamil ditabrak di perempatan jalan,kebetulan aku dan Eden ada dalam mobil bersama ayah Eden. Ayahnya mau mengantar kami kesekolah.Tahukah anda kalau ayah Eden adalah seorang dokter ? Karena tabrakan itu ayahnya nggak bisa mengantar kami kesekolah tepat waktu, dan harus menolong wanita hamil itu, mengantarnya ke rumah sakit di kota.Wanita itu perlu pertolongan medis yang cepat." Aku berkata memasang wajah memelas, si satpam memandang sekilas kearahku,dia kurang yakin,kemudian dia memandang Eden.
Eden cuma menelan ludah dan berbalik memandangku, aku memutar mataku dan menginjak sepatunya.
"Aaww,.. Errr,yeah tentu saja,...Maksudku itu memang benar, kami terpaksa harus berlari agar bisa tiba tepat waktu kesekolah " Eden berkata sambil menatap si satpam .
Si satpam tetap memandang kami lekat-lekat, rupanya dia sedang menimbang untuk mempercayai kami atau tidak.
"Hmmm, baiklah. kalian ku izinkan masuk,tapi untuk hari ini saja. " Akhirnya si satpam berkata.Aku tersenyum senang dan Eden bernapas lega disampingku.
"Tapi ingat, aku akan tahu kalau kalian berdua bohong, ini desa kecil, berita cepat menyebar " Dia berkata sambil menunjukan seringainya yang menyebelkan ketika ia membuka gerbang untuk kami berdua.
Aku dan Eden masuk, dan setelah mengucapkan terima kasih kami segera berlari menuju gedung sekolah.

Dad,, Can You Call Me Your Daughter ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang