Bab satu

6.7K 218 11
                                    

"Tuan Fugaku, semua perintah tuan telah saya laksanakan" kata Kakashi, seketaris sekaligus salah satu orang kepercayaanku, dia akan melakukan apa saja yang kusuruh walaupun itu adalah hal buruk dan jahat

"Apa kau yakin, semua telah selesai sesuai perintahku? Aku tidak mau ada masalah dan rencanaku semua gagal" tanyaku memastikan, karena rencana ini sangat penting dan aku tidak mau ada masalah lagi sehingga aku gagal untuk mendapatkanya

"Tuan tenang saja tidak akan ada masalah, karena aku sendiri yang melakukan semua tugas yang diperintahkan. Kalaupun ada itu hanya hal kecil yang akan dapat diselesaikan, kita harus fokus dengan rencana selanjutnya tuan" jawab Kakashi dengan penuh percaya diri

Aku tersenyum dingin mendengarnya,"Bagus, aku senang mendengarnya. Kakashi kamu hubungi Iruka, untuk merencanakan hal selanjutnya"

"Baik tuan, saya pergi dulu" pamit Kakashi keluar dari ruang kerjaku di kantor

Setelah kepergian Kakashi aku berfikir apa rencanaku ini akan berhasil untuk mendapatkannya? Apa aku jahat ingin mengambil suami dari anakku? Dari kecil aku selalu dipaksa, pernikahanku pun begitu walaupun aku sekarang sudah terbebas. Aku tidak boleh berfikir aneh. Hanya satu yang boleh kupikirkan yaitu untuk memilikinya dengan cara apapun.

NARUFUGA

"Dobe...aku berhasil...!!"seru Sasuke memeluk suaminya Naruto Namikaze dari belakang yang sedang berkerja diruang kerjanya yang berada dilantai dua

"Berhasil apa Teme sayang, kamu senang sekali"tanya Naruto menghentikan pekerjaanya dan mendudukan Sasuke dipangkuanya. Naruto sangat senang melihat istrinya itu cerewet seperti ini dari pada dingin dan muka tembok

"Bagaimana aku tidak senang, tou-san mempercayakan aku sebagai pimpinan dikantor pusat di Konoha"jawab Sasuke semangat

"Selamat Temeku tersayang"jawab Naruto langsung mencium Sasuke, "Tapi Teme sayang kenapa bukan Itachi-nii yang diberi wewenang ini"

"Kata Tou-san, Nii-chan tidak mau karena Sakura nee-chan hamil. Kau tahu sendiri Nee-chan kan kandunganya lemah jadi Itachi nii-chan tidak mau meninggalkan nee-chan sendirian lalu pergi ke Konoha"

"Wah pasti Itachi nii dan Sakura nee senang karena anak ini kan mereka tunggu, emm....sayang kita kapan punya anak?"

"Dobe, kita kan masih muda, aku belum siap menjadi orang tua apalagi harus melepaskan perkerjaanku yang aku impikan, tunggu empat atau tiga tahun lagi ya sayang"

"Iya"jawab Naruto tidak berselera, karena sebenarnya dia ingin punya anak tapi mau bagaimana lagi istrinya itu masih belum mau hamil dan melepaskan pekerjaan

"Dobe, aku nggak suka kamu seperti ini, sebelum menikah kita sudah sepakat menunda mempunyai anak, jadi jangan egois seperti ini" keluh Sasuke yang tidak sadar kalau dia yang selalu egois

"Aku minta maaf, aku hanya terbawa emosi karena Itachi nii punya anak" kata Naruto mengalah seperti biasanya karena dia tidak ingin ada pertengkaran, "Sayang, kamu kan akan menjadi pimpinan di kantor pusat, kita harus pindah dong ke Konoha?"Tanya Naruto

"Iya, kita akan pindah minggu depan, kau nggak masalah kan Dobe? Emm....aku tahu ini mendadak, tapi kau kan hanya berkerja sebagai penulis jadi pindah rumah gak masalah kan"kata Sasuke enteng tanpa sadar meremehkan perkerjaan suaminya, yang membuat Naruto sedih

"Iya nggak masalah, aku hanya penulis jadi aku dapat berkerja dimanapun"jawab Naruto dengan penekanan tapi seperti biasanya istrinya itu gak tahu atau pura-pura peduli karena dia hanya menjawab sambil tersenyum, "Baguslah"

"Teme, kita diKonoha tinggal dimana? Rumah kita sedang dalam tahap pembangunan dan apartemen kita berdua sudah kita sewakan sebelum kita pindah kemari?" tanya Naruto

"Kau tenang saja Dobe, tou-san ingin kita tinggal dirumah utama bersama denganya" jawab Sasuke sambil memeluk leher Naruto dan mengecup bibirnya

"Sayang tunggu sebentar.... apa kita tidak merepotkan tou-san kalau tinggal disana?"tanya Naruto sambil mencoba melepaskan tangan dan kecupan Sasuke

"Kenapa dilepaskan, kau nggak suka aku cium?" tanya Sasuke manja, yang selalu dapat meluluhkan kemarahan dan sakit hati Naruto karena sangat jarang sekali Sasuke bermanja seperti ini

"Aku sangat suka kamu aktif seperti ini, cuman apa benar kita tinggal dirumah tou-san apa gak lebih baik kita cari apartemen saja?"

"Tapi tou-san memaksaku pindah kerumah utama Dobe, aku nggak enak untuk menolaknya" jawab Sasuke dengan tangan yang menyusup ke kaos yang dipakai Naruto

"Teme tanganmu mulai nakal ya.... apa yang kau pegang Teme? Entar kalau dia bangun entar bahaya loh"kata Naruto sewaktu Sasuke mengelus penisnya yang masih didalam celana

"Aku malah ingin dia bangun dan mengobrak-abrik lubangku"jawab Sasuke membuka celana Naruto tapi Naruto menghentikanya, "kenapa dihentikan Dobe, malam ini kamu gak mau melakukanya?"

Naruto hanya tersenyum dan mengendong Sasuke temenya dengan gaya bridal, "Aku ingin melakukanya didalam kamar. Malam ini aku akan membuatmu menjerit namaku"

"Buktikan padaku Dobe"tantang Sasuke yang membuat Naruto berlari membawanya ke kamar mereka. Didalam kamar itu hanya terdengar erangan dan seperti kata Naruto, Sasuke istrinya itu menjerit Nama suaminya dengan keras dan berkali-kali

NARUFUGA

Cafe di kota Suna

"Posisi sebagai Seketaris dan tangan kanan direktur itu, posisi yang besar bagaimana aku yang hanya karyawan biasa dapat melakukanya Tuan Hatake?

"Aku yakin kamu bisa, aku percaya padamu karena aku sudah melihat sendiri bagaimana kau membantuku waktu itu, jadi aku ingin kau membimbing dan membantu direktur yang baru"

"Aku beresedia, tapi bagaimana dengan perusahan tempat aku berkerja, tidak mungkin aku tiba-tiba berhenti kerja apalagi aku punya anak berumur lima tahun, kalau aku ke Konoha aku tinggal dimana? Aku tidak punya keluarga disana"

"Kalau masalah tempat tinggal, akan disiapkan oleh kantor. Kau hanya perlu datang ke Konoha, kalau masalah perusahaan tempatmu berkerja aku tidak bisa bantu, semua ini tergantung dirimu. Tawaran dan kesempatan ini hanya sekali, kamu pasti tahu mana yang terbaik. Perusahan Uchiha adalah perusahaan no satu, berkerja di perusahan ini sebagai karyawan biasa saja susah apalagi menjadi seketaris direktur utama, tidak sembarang orang bisa menduduki posisi itu. Sekarang kau dapat kesempatan mendudukinya. Apa lagi yang perlu dipikirkan"

"Aku bersedia, tapi beri aku waktu dua minggu untuk menyelesaikan semua urusan ku yang ada disini"jawab pria itu setelah dia berfikir kalau memang perusahaan Uchiha lebih baik dari perusahannya yang sekarang, karena perusahan Uchiha dapat menjamin kehidupan dia dan anaknya yang masih kecil

"Bagus. Pilihan yang bijak dan benar, hidupmu akan lebih baik dengan berada di perusahaan Uchiha, selamat bergabung dengan perusahaan, saya tunggu anda dua minggu lagi di Konoha"

"Terima kasih, saya permisi dulu"pamit pria itu pergi tanpa tahu Kakashi tersenyum misterius

"Domba dan serigala telah masuk perangkap, rencananya akan semakin matang, tuan Fugaku pasti akan senang mendengarnya" renung Kakasih menghabiskan sisa kopinya dengan tersenyum

NARUFUGA

"Sedikit lagi kau pasti ku dapatkan calon suamiku Naruto Namikaze" kataku pelan sambil menatap foto Naruto yang tersenyum manis, jangan salahkan tou-san Sasuke kalau hidupmu sebentar lagi akan menderita, tapi salahkan dirimu sendiri dan takdir yang membuatmu menjadi istri Naruto. Aku senang pesta perebutan Naruto akan dimulai...ha...ha...ha.... Tunggu aku suamiku sayang.

Maaf Anakku, Aku Mencintai SuamimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang