"Mungkin semesta telah berkonspirasi menyatukan kita"
Stay With Me - Chanyeol & Punch
Rea
Kesalahan pertama; gue bohong sama bu Jenny.
Kesalahan kedua; kenapa gue tadi nurutin perintahnya?
Sekarang gue ngerasa jadi orang yang bego!Risa berbisik "Kenapa sih lo Re? " ujung pensil itu menyentuh tanganku membuat aku menoleh dengan muka masam dan tampang menyebalkan. Aku mendenguskan napas kesal.
"Ris,kok gue bego banget ya" Pernyataan konyol itu keluar dan membuat gadis berambut sebahu itu terkekeh.
"Emang, darimana aja lo? baru nyadar sekarang? " Risa berucap seraya meringis lebar.
Aku berdecak kesal "Malah ngeledek! gue serius nih" Aku berkata setengah marah sedangkan Risa tersenyum kalem.
"Ia ia maaf deh, emangnya lo kenapa? "
Aku mengambil napas lalu mengeluarkannya perlahan "Soal tadi..." ku berikan jeda yang cukup panjang pada kalimatku,membiarkan Risa menebak apa yang akan ku katakan.
"Hukuman lo tadi?" Dia dengan mudah menebaknya. Aku mengangguk, sementara dia menghela napas panjang. Prihatin. Gadis didepanku ini sudah khatam betul dengan kebiasaan burukku. Aku tersenyum malu.
"Pasti gara-gara nonton film ya? Yang lo minta dari Alta kemarin? " Risa kembali berhasil menebak isi kepalaku, membuatku mengangguk lesu.
"Gue lupa kalo besok tuh hari kamis Ris, jadi gue nonton filmnya sampe tengah malem " Kataku seraya tersenyum simpul. Gadis itu menggeleng pelan.
"Terus? Kenapa lo ngerasa jadi orang bego? "
"Karena dengan begonya, gue bohong sama bu Jenny dan imbasnya gue harus nemuin bu Jenny sepulang sekolah "Jawabku kesal.
"Kok bisa? Emang lo tadi alesan apaan? jangan-jangan lo alesan yang aneh -aneh ya?" Risa mulai memburuku dengan pertanyaan.
"Ihh tanyanya satu satu kalik, jangan kaya kereta ekspres gitu Ris" Sela ku membuat Risa yang bersemangat menanyaiku seketika diam.
"Upps! Maaf habis gue kepo banget" Katanya seraya membungkam mulut nya dengan tangan kiri.
"Jadi gini" Aku membenarkan posisi duduk ku sedikit bergeser kekanan agar Risa bisa mendengarku.
"Gue tadi alesan ngerjain tugas dari bu Mery, nah gue pikir bu Jenny percaya terus gue disuruh masuk ke kelas. Ehh ternyata gue salah, sebelum masuk ke kelas, bu Jenny nyuruh gue nemuin dia nanti sepulang sekolah" Terangku panjang lebar, lagi-lagi Risa mengangguk paham.
"Gue jadi takut nih ris, lo tau sendirikan gimana bu Jenny? Selalu aja ngebuat siswanya susah!" Sambungku.
Obrolan kami terhenti sesaat setelah suara cempreng bu Anjani menegurku. Kami membeku seketika. Aku kembali memposisikan tubuhku seperti semula. Teriak tadi telah membuat seluruh kelas memandangi kami berdua.
"Rea, Risa. Jangan ngobrol terus ayo cepat kerjakan soalnya!" Mata dibalik kacamata itu memandang kami dengan tajam seakan ingin menikam kami berdua. Kami terdiam lalu menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is You
Teen Fiction"Sumpah racun arsenik nyebelin banget ! cuma bisa bikin puisi dan jadi ketua club sastra aja belagu nya minta ampun, demi patung liberty yang tingginya kek gitu. Gue sumpahin hidupnya gak pernah berwarna , manusia es. " -Arcelli Aurantiaca Renanter...