4) Behind His Alteration

20 7 13
                                    

Karena tak mampu memendam penyeselan Arka memajukan tubuhnya dan menarik Ara dipelukannya.

(Chapter sebelumnya)

Arania POV

Aku tak bisa berkutik lagi disaat dirinya memeluk tubuhku tiba-tiba. Aku bingung harus bereaksi bagaimana? Dia mendudukkan diriku diambang kebingungan. Dia berubah tiba-tiba. Oh tidak... Aku merasakan dirinya terisak dibahuku.

Lantas dia menarik pelukannya dariku dan menatap lekat mataku.

"Kak..." sapaku saat kulihat dirinya yang menatapku sendu.

"Ra...maafin gue."suara barito itu seketika keluar dari mulutnya.

"Maafin gue Ra...gue udah keterluan sama lo." Ucapnya membuat diriku semakin berada dipuncak kebingungan.

"Kak...Ara gak tau apa yang sebenarnya ada dipikiran kakak. Kakak berubah secara tiba-tiba,dan itu semua ngebuat Ara semakin bingung."
Ucapku dengan sedikit terisak.

"Maaf Ra...gue udah ngebentak lo, gue udah buat lo nangis."

"Iya kak...Ara ngerti,yang terpenting sekarang, kakak jelasin semuanya ke Ara."pintaku.

Kemudian, dia mengajakku naik ke lantai 07 menuju  apartemennya. Tepat di apartemen nomer 258,dia berhenti dan mulai menekan password apartemennya.

Kami pun masuk. Aku lihat dekorasi interior apartemennya tidak jauh berbeda dengan dekorasi rumahnya,sederhana dan elegan.

Dia menyuguhiku segelas coklat panas. Sikapnya kembali seperti Arka yang aku kenal,Arka yang perhatian dan penyayang.

"Kak...tante sama om lagi pergi?"tanyaku untuk memecah kecanggungan.

"Gue tinggal sendiri,papa sama mama juga udah pisah rumah."jelasnya singkat, namun aku mendengar nada bicaranya sendu. Aku tau selama ini dia tertekan,karena ketidak harmonisan keluarganya.

"Pisah???sejak kapan?"

"Gue nggak inget betul, yang jelas saat gue awal masuk sma,papa nikah siri dibelakang mama. Sejak itulah papa dan mama pisah. Neca dan Tasya ikut mama gue."jelasnya sendu.

"Apa ini semua ada hubungannya dengan Kak Angga?"tebakku,karena aku faham betul dengan Kak Arka,dia tidak akan mau bermusuhan dengan seseorang tanpa sebab yang jelas.

"Ya...ini semua ada hubungannya dengan Angga dan nyokapnya."

"Nyokap???"

Flashback on

Arka pov

Kutatap mobil sedan putih yang telah lama tak terparkir dihalaman depan rumah yang dulu penuh dengan kenangan manis,namun tergantikan dengan situasi pahit bagi keluargaku. Rasa penasaran tak kunjung hilang dari benakku melihat mobil itu,yang tak lain adalah mobil milik papa. Seseorang yang telah berbuat ceroboh hingga menyirnakan keharmonisan keluargaku.

Kulangkahkan kaki kedalam rumah, namun yang kutemui adalah mama yang hanya duduk terpaku dengan air mata yang perlahan menetes. Disamping mama seorang perempuan duduk sembari menatap mama dengan senyum penuh kemenangan.Lantas seorang lelaki paruh baya yang merupakan papaku keluar dari kamar dengan membawa koper.

"Urusan kita disini sudah selesai,sekarang waktunya kita pulang."ajak Papa pada wanita seumuran mama,dia adalah selingkuhan papa selama ini.

"Arka...kamu udah pulang?"sapa papa hanya sekedar basa-basi.

"Apa yang telah kalian perbuat sampai mama menangis seperti itu?!"tanyaku dengan emosi.

"Dia mau menangis pun, bukan urusan papa."jawabnya sengit dengan memandang mama tanpa rasa bersalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Can I Have You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang