Apakah kalian pernah merasa jika perasaan suka seseorang bisa membawa seseorang kepada kebencian yang besar,yang mampu membuat seseorang merasa terkucilkan didunianya?
Jika bisa memilih, seseorang itu takkan pernah menginginkan untuk menyi...
Di depan gerbang teralis besi berwarna hitam setinggi 3 meter dipenuhi oleh para siswa/siswi JAKARTA Internasional High School yang sedang berlalu lalang.
Mengingat hari ini adalah hari pertama MOS,sehingga sekolah tersebut ramai dengan para siswa/siswi baru beserta pengantarnya.
Tak terkecuali Arania Bilva Affandi. Putri sulung dari Reyhan Affandi,pengusaha sukses batu-bara di Indonesia. Yang tak lain adalah pemilik saham terbesar di sekolah ini.
Ia tiba di sekolah diantar oleh mamanya, Mariana Arifin. Atau yang lebih akrab dikenal dengan panggilan Nyonya Reyhan.
Dengan balutan seragam sekolah lengkap dan rambut coklat panjang dikepang satu yang terjurai kebawah membuat Ara terlihat semakin cantik.
Ditambah dengan senyum manis yang memperlihatkan lesung pipinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak heran jika dia menjadi pusat perhatian,sejak ia keluar dari mobil dan berjalan di koridor sekolah.
"Busett...dah...cantik banget nih cewek."
"Cantik banget sih nih cewek."
Kata-kata pujian seperti itulah yang mengiringi Ara disepanjang jalan menuju kelas barunya.
"Hai...cewek..." Celetuk seorang cowok menyapa Ara.
Dan hanya dibalas anggukan dan senyuman olehnya.
Sebenarnya Ara sangatlah risih apabila ada cowok yang bertindak seperti itu.
Tapi mengingat hari ini adalah hari pertama di sekolah barunya. Mau tak mau ia harus bisa bersikap ramah dan sopan untuk menghindari kesan yang buruk.
"Busettt...senyumannya..eoh.. manis banget." Celetuk seorang cowok yang lain setelah melihat senyuman Ara Yang menampilkan lesung pipinya.
Tapi Ara memilih untuk bergegas pergi sebelum ia mendengar pujian-pujian yang lebih menggelikan lagi.
_________
"Minta pin bbmnya dong."
Ujar seorang cowok lain membuat Ara menghentikan langkahnya. Ia bernama Angga Dwi Septian Nugraha.
"Sorry...gue males pakek yang gituan." Elak Ara.
"Kalo gitu id line nya dong." Pinta cowok itu lagi.
"Aduh...sorry banget gue juga jarang pakek line." Elak Ara untuk yang kedua kalinya.
Sebenarnya Ara punya semua itu tapi ia sengaja mengelak. Karena dia gak nyaman kalo ada cowok yang belum Ara kenal dah berani minta hal yang kayak gitu.
