Tak lama setelah itu, bel istirahat pun berbunyi, "Ting..ting..ting..ting". Semua murid berhamburan keluar menuju Kantin sekolah seraya mengisi perut mereka yang keroncongan merengek minta makan. Kecuali Reno yang masih menjalani hukumannya akibat ulahnya sendiri. Tiba – tiba, kedua sahabatnya datang menghampiri.
Margoni : Hey Ren, tetap semangat ya ngejalanin hukuman dari Pak Amat. (sedikit bercanda sambil menyemangati sahabatnya yang terkena hukuman).
Reno : Anjrit!! Gue gampar juga lo (mengancam). Bukannya ditolongin malah dicandain yang bukan – bukan. Huu...(kesal).
Margoni : Hehe..! Sorry Bro..
Piko : Ya udah, kalo gitu lo mau nitip apa?.. entar gue sempatin beli deh.
Reno : Apa?.. Sempatin lo bilang! Gue babat juga lo. Dasar..(emosian tingkat tinggi)
Piko : Wah gawat, ada yang marah besar nih. Ka..kabuuuu...rrr
Piko dan Margoni pun serempak berlari meninggalkan Reno karena takut dipukuli olehnya.
Reno : Hey, mau kemana lo bedua! Jangan kabur lo.. awas ya.. (teriak sambil mengancam keras)
Beberapa menit kemudian terlintas seorang cewek yang dikenalnya, yaitu Clara (salah satu cewek yang disukainya selain Kiara) yang sedang berjalan dihadapannya sambil memegang segelas minuman rasa jeruk ditangannya. Reno pun memberanikan dirinya untuk menegur Clara walau mustahil akan diladeninya.
Reno : Hai Clara..
Clara : (berpaling menghadap Reno dengan senyum tipis di bibirnya)
Reno : Boleh minta minumannya nggak?..
Clara : Maksud lo es jeruk ini?..
Reno : Ya ela ini anak, pake nanya lagi. Tapi nggak pa – pa, dia kan bukan orang lain (berkata dalam hati).
Clara : Eh Reno, ditanyain kok malah bengong sih. (menegur)
Reno : Eh ya.. mungkin karena gue lagi haus banget. (merengek mengeluh)
Clara : Beneran lo mau minuman ini?..
Reno pun mulai kesal terhadap Clara, tetapi dirinya tetap sabar menghadapi lawan bicaranya yang sedikit membuatnya emosi.
Reno : Itu sih kalo boleh!.. (berharap minuman tersebut akan diberikan kepadanya).
Clara : Ya udah deh, nih buat lo (menyodorkan minumannya pada Reno). Bye.. (berpamitan dengan cara melambaikan tangan sambil menuju ke kelas).
Reno : Makasih yah. Wah, berhubung ini adalah minumannya Clara sayang, berarti bakal terjadi ciuman nggak langsung dong. Asyik.. dapat rejeki nomplok nih (berkata dalam hati sambil berfikir yang bukan – bukan).
Reno pun akhirnya bergegas meminum es jeruk tersebut seraya melepaskan rasa dahaga dari tenggorokannya yang kering. Reno yang masih menikmati minumannya tiba – tiba saja dikagetkan akan teguran dari Clara yang masih setengah perjalanan menuju kelas.
Clara : (berhenti sejenak). Oh iya Reno.. (menegur)
Reno : (berpaling memandangi Clara dengan mulut masih menjepit sedotan gelas minuman)
Clara : Minuman itu sebenarnya bukan punya gue, tapi bekas punya Si Betty...
Reno yang masih asyik menikmati minumannya spontan dibuat terkejut akan hal tersebut hingga tanpa sengaja air yang masih berada dalam mulutnya langsung menyembur keluar.
Clara : Tadi dia minta tolong ke gue supaya minumannya dibuang ke tempat sampah. Ya karena tempat sampah Kantin udah penuh, ya gue sempetin buang di tempat sampah depan kelas. Cuma itu doang yang mau gue kasih tau ke lo. Selamat menikmati minumannya ya Reno. (ujar Clara panjang lebar yang kemudian kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas).
Reno yang akhirnya terbawa emosi lalu mengomel – ngomel tak tentu di dalam hati.
Reno : Sialan.. (melempar minumannya ke tanah dengan ekspresi marah). Gue kirain ini punya Clara sayang, eh tau – taunya punya Si Betty. Kenapa sih, nasip gue nggak pernah mujur?.. kayanya dunia suka banget ngerjain gue tiap hari (mengomel sambil mengeluh nggak jelas). Aahh.. (menggeram sambil menendang es jeruk yang masih tergeletak di tanah).
Dengan perasaan yang masih kesal, Reno pun kembali melanjutkan hukumannya yang tertunda.
,,( ^_^ ),,
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJEBAK
Short StoryHai, kenalin! Gue Reno, sebagai pemain utama, disini gue berperan sebagai cowok hyper dramatis yg suka sama dua cewek, adik kakak lagi. Serba salah Mulu gue. Oh yah^^ cerita ini juga cerita pertama yg baru gue peranin. Maklum, artis baru kalang kabu...