⛔ empat : Mino side

2.5K 186 166
                                    

Aku baru saja ingin membakar rokokku ketika pintu jeep ku di banting keras oleh Bobby.

Rekan kerjaku yang beberapa menit lalu ku suruh untuk membeli beberapa cemilan karena aku kelaparan.

Bobby masih menekuk wajahnya saat ku suruh tadi. Ia membuka salah satu bungkusannya lalu mengoleskan saos dan mayonaise ke dalam burgernya.

Melahapnya sendiri lalu memberiku kentang goreng dengan amat terpaksa.

"Yaakk... Kenapa malah kau duluan yang makan? "

Aku mencari bungkusanku dan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan.

Bobby menelannya susah payah sambil menghidupkan mesin mobil.

"Apa noona tidak membuatkanmu sarapan hingga kau memintaku membeli burger?"

Aku tergelitik dengan kata sarapan. Sebenarnya pagi tadi rasa laparku bukan berasal dari perut, tapi yang ada di bawahnya.

Aku terlalu bersemangat hingga lupa dengan roti buatan Irene dan sekarang malah merasakan nyeri di ulu hati.

Bobby dengan mulut penuh burger kembali mengoceh, "Mmakhannya khallaw ssarapan ithuu yang bbenal . Mmakan nnasi bbukann makann susuu —"

Kutimpuk kepalanya dengan binder dan Bobby hanya bisa mengerang pasrah karena teguranku.

"Ayo jalan!!  Time is money!!"

Mobil pun melaju dan aku siap dengan sarapanku.

.

.

Dua kasus ibu rumah tangga yang hilang memang sedikit merepotkan.

Lagipula,  aku dan Bobby lebih terbiasa menjalankan tugas mengungkap kasus pembunuhan daripada mencari orang.

Aku pikir,  sudah banyak daftar orang hilang karena mereka mungkin saja kabur dari masalah.

Penipuan dan penggelapan, biasa terjadi untuk menambah DPO. Ini tergolong perkerjaan yang kurang membuatku bersemangat.

Tapi mau bagaimana lagi,  ini satu-satunya pekerjaan senggang yang bisa ku lakukan sebelum aku cuti.

Aku akan menikah dengan Irene bulan depan,  jadi kapten memberiku keringanan menjalankan tugas dibawah rate C.

"Ini rumahnya?"

"Apartmen Surim-dong blok 4 nomor 211. Yeh,  benar ini apartmentnya. "

Bobby meyakinkan dan kami berdua siap untuk mencari informasi.

Salah satu wanita yang hilang bernama nyonya Kim Min Ah.

Menghilang sejak malam tahun baru. Dalam laporan,  ia tengah pergi sendiri membeli kalkun untuk santap malam.  Namun tidak kunjung pulang sampai sekarang.

Aku dan Bobby menemui suaminya yang kebetulan berada di rumah.

Ia kelihatan berantakan. Penampilan khas pria yang tak terurus istri begitu lama. Aku  tidak heran jika ia menyambut kami dengan hanya mengenakan celana boxer selututnya di depan pintu.

"Kami dari kepolisian Sungwun. Ingin menanyakan beberapa hal tentang istri anda —"

Tuan Oh tampak gusar dan ia segera mengambil kaosnya.

Tanpa berniat membiarkan kami masuk,  ia lantas bertanya apa pada kami di depan pintu.

Aku dan Bobby meliriknya bingung —

"Ehmm tentang kebiasaan nyonya Kim. Apa sebelum menghilang kalian sedang bertengkar?"

Tuan Oh mengerjap beberapa kali. Ia membenarkan letak kacamatanya sambil menunduk menjauhkan diri menatapku.

[MINRENEJI SERIES] PEEK➖A➖BOO (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang