SEBUAH TAKDIR

10.5K 368 5
                                    

Happy Reading

VvV

Burung berkicau disertai angin yang berhembus berirama, seakan akan sang pagi turut bergembira menyambut para pelindung tanah air dari kepulangannya. Pagi yang indah. Semua akan berfikir seperti itu bukan?

Namun tidak dengan Haruno Sakura. Karena pagi ini ia harus kembali ke kediaman uchiha. Yah, itulah tugasnya sekarang. Merawat sang uchiha terakhir sampai dia sembuh, dan barulah mendapatkan hukumannya sebagai ninja kriminal.

Sakura sendiri tidak mengerti kenapa harus dia? Sungguh Sakura akan lebih memilih lembur mengobati semua orang yang terluka, daripada satu pria brengsek ini!
Breksek? Oh Ayolah kalian pasti tau

Harusnya sakura senang bukan? Sasukenya telah kembali. Sakura tidak munafik dengan mengatakan dia tidak senang. Dia senang sungguh, rasanya ia ingin mendekap tubuh sang pemuda seraya berkata 'aku selalu menunggumu' atau apalah kata yang ia rasa konyol itu

Tapi sekarang Sakura sudah berubah, dia harus melupakan uchiha itu. Karena itulah dia membentengi dirinya sendiri
'Lupakan Sasuke dan lakukan tugasmu Sakura'
Dia selalu mengatakan itu pada dirinya sendiri. Tapi tentu saja tidak akan semudah itu kan?

Sakura sampai di depan pintu rumah Sasuke. Sasuke sendiri memang meminta dirawat dirumahnya, katanya supaya lebih mudah. Toh dia juga tidak suka keramaian

Sakura lalu mengetuk pintu. "Sasuke aku masuk"

"Hn" Setelah mendengar sahutan andalan dari pemilik rumah, Sakura segera membuka pintu. Dan menemukan Sasuke sedang mencoba duduk di ranjangnya. Dia benar benar kesulitan.

"Ah, Sasuke jangan memaksakan diri"
Sakura segera menghampiri Sasuke dan membantunya duduk

"Sasuke, ada yang kau perlukan? Biar aku ambilkan"

"Hn" Sasuke benar-benar kesal, kenapa tubuhnya sangat kaku bahkan untuk sekedar bergerak saja sulitm Ditambah satu lengannya yang patah. Benar benar sial. Sasuke hanya menatap Sakura datar, seharusnya ia mengucapkan terima kasih pada gadis musim semi ini. Ia kesal, ia terlihat sangat lemah sekarang, menyebalkan

Sakura sendiri hanya mengerutkan dahinya yang lebar itu. Apa apaan pria ini, ditanya baik baik malah jawaban itu lagi
Hah, sabar Sakura

"Baiklah Sasuke jika kau tidak memerlukan apapun, aku akan ke belakang sebentar, menyiapkan sarapan dan obatmu. Kalau kau perlu sesuatu kau bisa memanggilku" Sakura tersenyum lalu berbalik, Sasuke tau senyuman itu bukan lagi senyuman yang dulu sering diberikan untuknya. Senyuman dan tatapan itu pilu, seperti menyimpan sesuatu yang mendalam namun juga telah dibentengi. Bahkan Sakura sudah tidak memanggilnya dengan sulffix kun. Sasuke tau ini juga salahnya, dialah salah satu sebab menghilangnya senyuman itu

"Sakura"

Tanpa sadar Sasuke menyebut nama gadis itu. Sasuke sendiri ragu dengan perasaannya, kenapa ia juga merasa dibentengi. Sudah sejak lama ia mengubur semua perasaan yang ada dalam hidupnya.
Bahagia, sedih, teman ataupun cinta. Yang ia tau hanyalah dendam. Namun dendamnya juga telah merebut cintanya. Sasuke tidak ingin lagi itu terjadi. Ia tidak tau, bagaimana perasaannya sekarang. Hatinya berkata bahwa ia membutuhkan gadis ini. Dia ingin gadisnya kembali
Namun lagi lagi ego mengalahkannya

Sakura tersentak, Sasuke baru saja memanggil namanya dengan suara yang berbeda dari sebelumnya. Suara itu lebih lembut tersirat kekhawatiran. Bolehkah Sakura berfikir seperti itu?Sakura merasakan tubuhnya kaku, ada apa dengannya?

'Kumohon tidak lagi' Sakura harus bisa mengambil alih dirinya, lupakan perasaan bodoh itu! Toh Sasuke membenci perasaannya itu
Perasaan itu harus mati

Sakura membalikan tubuhnya, menatap Sasuke datar
"Ya, sasuke?"

Sasuke sedang menatapnya seolah berkata ada apa denganmu

"Aaa... aku akan segera kembali"
Sakura segera bergegas meninggalkan kamar Sasuke. Perasaan kacau sangat kacau
'Lupakan uchiha dan lakukan tugasmu sakura'

VvV

Sakura kembali mengatur nafasnya . Lalu pergi ke dapur, ia harus segera menyiapkan sarapan untuk Sasuke. Tentu saja ia yang memasak. Memasak? Yah walaupun Sakura sendiri tidak begitu yakin dengan rasa masakannya, tapi ia sudah berusaha belajar memasak. Sejauh ini Sasuke juga tidak mempermasalahkan masakan Sakura. Walaupun Sakura sering melihat Sasuke sedikit menyirit saat makan. Namun ia lebih banyak melihat Sasuke tersenyum, em mungkin?

Argh... kenapa sakura sampai memperhatikan hal seperti itu? Semua tentang Sasuke selalu ia perhatikan. Tidak tidak Sakura hanya ingin memastikan makanan buatanya kan?
Ah sudahlah

Hari ini hari yang cerah, aneh jika Sakura membuatkan bubur, apalagi Sasuke sudah lebih leluasa untuk mengunyah. Mungkin ia bisa membuat nasi goreng ekstra tomat, dengan fakta Sasuke adalah penyuka tomat. Hitung-hitung mengurangi rasa aneh masakannya

VvV

Selesai dengan masakannya Sakura menuju kamar Sasuke "Sasuke sarapannya sudah siap, lalu setelah it-"

'Eh tunggu, dimana obatnya? Ya tuhan ada di kamar.Kenapa tidak kubawa sih' Sakura lupa membawa obatnya, benar benar ceroboh
. Sasuke menatapnya binggung

"Ano Sasuke obatnya tertinggal di rumah, kau em makannya-"

"Tak apa, kau ambil dulu. Aku bisa makan sendiri."

"Apa tidak apa? Lenganmu sudah tidak sakit?"

"Hn"

Sakura berjalan mendekati Sasuke, meletakkan nampan berisi makanan dan minuman di atas meja. Mencondongkan tubuhnya ke Sasuke, lalu mengalirkan cakra hijau di lengan kokoh itu

Bagi Sakura posisinya sekarang terlalu dekat, ketika seharusnya Sakura menghindar dari sasuke. Tapi saat ini dia harus fokus dengan tugasnya. Lupakan perasaannya

"Mungkin ini akan sedikit membantu, aku tak akan lama" Sakura menghentikan kegiatannya, mengambil piring di meja lalu meletakkannya di pangkuan Sasuke.

"Aku pergi dulu, aku akan segera kembali" Lalu Sakura pun pergi menuju rumahnya

Sasuke sedikit tersenyum menangapi perilaku sakura yang terlampau berlebihan hanya karena ingin mengambil obat, sampai sampai harus berulang kali berkata dia tidak akan lama. Tapi Sasuke menyukainya, itu baru sakura yang ia kenal. Lengannya masih kaku, tapi sudah tidak sekaku tadi. Mungkin karena sakura sudah menyembuhkannya tadi

Lagi lagi Uchiha Sasuke tersenyum

Tbc.

ThanksMyWifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang