Part. 15

4.5K 224 16
                                    

Happy Reading

Ketika Alex keluar dari Cafe dengan sangat emosi, Alex langsung menuju parkiran, dimana motornya berada.

Alex melajukan motornya kencang, ia tidak perduli pada sekitarnya, ia sedang kesal karena sudah percaya kepada Clara, cewek licik.

Ia melajukan motornya menuju rumah sakit politan, yang tidak terlalu jauh. Sesampainya di sana Alex langsung menuju parkiran, untuk memarkirkan motornya.

Alex menelpon temannya Varo, karena ia juga tidak tahu dimana keberadaan teman-temannya.

"Ya halo Lex?" ujar Varo di sebrang sana.

"Lu dimana? Gua udah sampai."

"Gua lagi makan nasi padang, Lu kesini aja."

Alex memutar badannya untuk melihat ada rumah makan nasi padang atau tidak. Ternyata ada, persis di sebrangnya.

"Iya nanti gua ke sana, tunggu."

"Iya, gua tunggu."

Tut.

Kali ini Varo yang mematikan sambungan telpon dengan Alex.

Alex berlari kecil menuju rumah makan nasi padang yang berada di sebrang rumah sakit politan, Alex masuk dan langsung menemukan teman-temannya yang sedang makan.

"Abis kemana aja lu Lex?" tanya Aji.

"Dari Cafe." Alex memasang muka kesal mengingat hal tadi.

"Muka lu kenapa jadi kesel gitu?" tanya Varo yang aneh melihat raut muka Alex yang berubah kesal.

"Gue di kerjain nenek lampir." jawab Alex datar.

Varo, Fian serta Aji tertawa keras sambil memegangi perut karena saking kerasnya mereka tertawa.

"Di kerjain siapa? Seorang Alex bisa di kerjain? Pinter juga tuh cewek," kata Fian sambil tertawa.

"Btw, siapa yang di maksud lu nenek lampir?" tanya Varo heran, ia sudah menghentikan tawanya.

"Siapa lagi kalau bukan Clara," balas Alex.

"Kok bisa di kerjain si Lex?" tanya Aji sama herannya dengan Varo.

"Iya gua di ancem." balas Alex.

"Kok lu takut?" tanya Varo sambil menaik-turunkan alisnya.

Alex juga bingung dia merasa lemah kalau sudah di ancem tentang Caca. "Yaudah lah, kalian udah belum makannya?" tanya Alex mengalihkan pembicaraannya.

"Udah, lu gak makan Lex?" tanya Aji.

"Gak mood." balas Alex.

Aji bangkit dari duduknya, "Gua bayar dulu."

"Gak usah Ji, biar gua aja." kata Fian.

"Udah gua aja, tadi kan yang ngajak makan gua," ucap Aji.

Aji langsung menuju kasir dan langsung membayarnya.

"Udah yuk cabut." kata Aji kepada teman-temannya.

Alex, Varo, Fian berdiri dan langsung pergi mengikuti Aji yang sudah jalan terlebih dahulu.

"Varo, tadi kata lu, lu ketemu Caca?" tanya Alex di tengah perjalanan.

"Iya emang."

"Dimana?" tanya Alex penasaran.

"Di sini." balas Varo sambil menunjukkan tempat di mana ia bertemu dengan Caca.

Adek Kelas Vs Kakak KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang