Mini cooper merah itu terparkir disebuah klinik bersalin milik Dari, ya Dari sudah hafal siapa pemilik kendaraan itu seseorang yang memang sudah sangat ia kenal dan menjadi pemicu jantungnya berdetak setiap kali berhadapan dengannya. Dari telah mendapatkan semua mimpinya , menjadi seorang Bidan yang memiliki sebuah klinik pribadi, semuanya telah ia dapatkan kecuali cintanya.
" Selamat sore Ibu Bidan?" Mahdian dengan senyumannya menghampiri Dari dan menyapanya setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
" Selamat sore Dokter Mahdian."
" Gimana kabar kamu Ri? Sukses yah sudah punya Klinik sekarang hehe." Mahdian memuji sahabatnya yang telah mencapai kesuksesannya saat ini.
" Alhamdulilah, kamu? Aku juga bangga lihat seorang Mahdian saat ini. Kamu cocok dengan Jas putih yang kamu kenakan itu."
" Masih dalam lindungan dan berkah Allah. Amiin you too Ri. Ada yang aku mau tanyakan sama kamu. Mengenai Ardi......" Perbincangan mereka sekitika menjadi sangat serius mengingat diantara Dari maupun Mahdian benar-benar tidak mengetahui keberadaan Ardi saat ini.
" Aku engga tau jelasnya bagaimana tapi setelah kelulusan aku tahu Ardi kuliah di Bandung karena aku tahu kalau dari dulu Ardi berjiwa Engginer."
" Rasanya memang Ardi seakan menghilang, entah dimana keberadaannya saat ini. Sudah hampir 4tahun aku engga tau gimananya kabarnya lagi. Rumahnya pun sekarang sudah bukan ditempat yang lama." Mahdian telah beberapa kali mengunjungi kediaman Ardi namun Ardi tidak tinggal disana lagi. Memang selepas kelulusan dari SMA ia menarik diri dan menghilang dari kehidupan awalnya.
" Setelah kelulusan Ardi memang sempat bertemu dengan aku. Kita berbincang mengenai sebuah pertanyaan yang memang belum sempat ia jawab sebelum ia pergi. Ada beberapa hal memang yang masih aku mau tau dari Ardi mengenai kedekatan dia dengan sahabat ku."
" Sahabat kamu? Dia masih dekat sama Ardi? Aku fikir Ardi sudah tidak menjalin hubungan dengan wanita itu. Karena janjinya yang memang tidak ingin berpacaran hingga lulus SMA dulu."
Ternyata bukan hanya Andari yang mengetahui mengenai janji yang dimiliki oleh Ardi untuk dirinya jika ia akan menjalin hubungan hingga sekolahnya usai namun cinta berkata lain hatinya jatuh kepada seorang wanita yang bahkan kini masih saja setia menunggu dirinya tanpa lelah berdoa tentang kebersamaan mereka kelak.
Pertemuan mereka kembali menjadi sebuah kebahagian tersendiri untuk Andari karena sudah sejak lama ia menunggu kehadiran Mahdian telah sekian lama Andari menunggunya setelah pertemuan terakhir mereka selepas perpisahan sebagai siswa SMA dan sebuah rasa kebanggan melihat sahabatnya kini telah berhasil menyandang gelarnya sebagai seorang Dokter muda yang berprestasi. Memang sudah sejak SMA Mahdian bercita-cita menjadi seorang Dokter dan saat ini apa yang ia inginkan telah menjadi sebuah kenyataan yang ada. Meskipun hingga saat ini Andari belum memiliki nyali yang besar untuk menyampaikan apa yang ia rasakan kepada Mahdian tapi Dari percaya jika suatu saat ada waktu dimana ia mampu mengutarakan segalanya. Ya segala apa yang ia rasakan kepada seorang yang tidak hanya ia anggap sebagai sabahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My second change
RomanceJihan seorang penulis yang akhirnya memutuskan untuk pergi dari Jakarta demi mengejar mimpi serta menghilangkan bayangan masa lalunya bersama dengan Ardian harus menelan pil pahit saat pertemuannya dengan Ardian di tempat yang sempat mereka bayangka...