Part 2

11 3 0
                                    

Aku sudah siap dengan seragam sekolahku,dan kali ini aku tidak lagi berpenampilan orang gila karena mos sudah berakhir.
Aku berjalan kearah pintu keluar melewati orang orang yang ada di meja makan yang mungkin sudah makan atau apalah aku gak perduli..aku muak berada disana hanya akan menambah sakit hatiku.

" Maya apa kau tidak sarapan dulu ?" sebuah suara menghentikan langkahku.tanpa melihat pun aku tau itu suara nenek ku,kalau kalian mau
tau keluarga ku itu siapa saja.mereka adalah anak anak dari nenek dari ibuku yaitu ada pamanku beserta anak istrinya,ibuku adalah anak ke2 dia punya kakak perempuan yang sudah bersuami dan dia tidak tinggal dirumah ini dia ikut suaminya dan tinggal diluar kota bersama anak dan suaminya.ibuku juga punya satu adik dia pamanku ,dia tinggal dirumah ini dengan istri dan kedua anaknya yang seumuran dengan ku.

" tidak,terimakasih." jawabku dengan muka yang sangat datar dan dingin sebenarnya aku tidak ingin bersifat dingin dan datar kepada keluargaku tapi keadaan lah yang telah merubahnya.aku melanjutkan langkah ku yang sempat tertunda namun baru satu langkah aku berjalan sebuah perkataan yang berhasil memohok hatiku berhasil menghentikan langkahku.

" sudahlah biarkan saja anak gak tau diri itu.percuma saja ngomong sama dia buang buang waktu saja,dasar pem--"

" Nala jaga ucapanmu,dia tetap kakak mu seburuk apapun dia. " bentak nenekku memotong ucapan Nala adikku yang sangat membenciku.

" belain aja terus,dia itu cuma anak pembawa sial dikeluarga ini.apa yang harus di banggakan dari dia dasar pembunuhhh..." teriak Nala setelah itu dia berlari kekamarnya.

" puas..kamu puas telah menghancurkan acara sarapan pagi ini hah!!dasar anak gak tau diri. "bentak ibuku setelah itu dia menyusul Nala ke kamarnya,aku mati matian menahan air mata ku yang berdeskan ingin keluar.aku berlari keluar rumah dengan air mata yang mulai menetes tanpa menghiraukan mereka yang memanggil namaku lebih tepatnya nenek dan Naya yang memanggil ku.

Aku menghapus air mataku kasar dan menaiki motor ninja kawasi merahku dan membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan diatas rata rata.aku gak peduli dengan klakson dan sumpah serapah orang orang yang di tujukan untukku.Setelah sampai di sekolah aku langsung memparkirkan motorku di tempat parkir dan berjalan menuju toilet tanpa menghiraukan mereka yang sedang menatapku sambil berbisik bisik.

Setelah sampai di toilet aku mengganti celanaku dengan rok sekolah dan keluar dari bilik toilet menuju kelasku saat dikoridor aku tidak sengaja menabrak seseorang sehingga membuatku terjatuh aku meringis pelan karena pantatku yang mencium lantai dengan mulusnya.

" eh..eh..emm sorry,gua gak sengaja lo gak papakan?." kata orang yang ku tabrak sambil membantu berdiri. dari suaranya sepertinya dia seorang lelaki,aku mendongak dan.

'deg'

aku terpaku melihat bola matanya yang berwarna hazel,ku akui dia tampan sangat malahan tapi aku  tidak tertarik.kalau kalian menganggap ku aneh aku gak peduli yang jelas aku masih normal.

" emm sekali lagi sorry ya gua gak sengaja. " lamunan ku buyar seketika karena suara dia yang meminta maaf.

" hem " dehemku dengan muka datar dan dingin lalu melanjutkan langkahku menuju kelas.meninggalkan nya yang mungkin kebingungan.

" morninggg Mayaa "sapa Lina dengan semangat dan senyum lebarnya.

" morning Linaa " sapaku balik dengan senyum tipis,aku tidak terbiasa tersenyum setelah kejadian 'itu ,kalaupun senyum hanya senyum tipis  dan terkesan kaku.karena aku bukan lah Maya yang 'dulu'.

" lo kenapa May?.mata lo juga sedikit sembab,lo habis nangis ya ?." tanya Lina dengan tampang khawatir mungkin, padahal kita baru kenal beberapa hari tapi dia sudah seperti mengenalku cukup lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memory of my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang