Chapter 5

3K 192 2
                                    

Nk's POV

Akhirnya kita main main di dufan sampe jam 5 sore. Capek sih tapi seru! Kapan lagi kann bisa jalan sama mereka? Kita di dufan hampir main semua permainan, dari roller coaster, histeria, arung jeram, tornado, istana boneka, kora kora,dll.

Malem itu gue dianter sama iqbaal buat pulang.

"Mau langsung pulang apa gimana?" ucap iqbaal.

"Langsung aja deh gue mau beres beres lagi buat tgl 12 nanti,"

"Oke siap, rumah lo dimana?"

"Di perumahan pondok kopi permai (ngasal ehe), baal"

"Serius rumah lo disitu?"

"Iya emang kenapa?"

"Ooh gapapa ehehe,"
suka suka lo deh ya baal-.-

Trus iqbaal mulai jalanin mobilnya keluar dari dufan. Selama di perjalanan kita sempet dilanda keheningan.-. sampe akhirnya iqbaal ngomong duluan.

"Eh gue pasang lagu ya, biar ga krik" ucap iqbaal.

"Yaudah pasang aja,"

Trus mau tau iqbaal nyetel lagu apa?
'Berawal Dari Tatap' oke sip w baper duluan.

'berawal dari tatap, indah senyummu memikat
memikat hatiku yang hampa lara.
senyum membawa tawa, tawa membawa cerita
cerita kasih indah tentang kita.
terkadang ku ragu, kadang tak percaya
tapi ku yakin kau milikku.'

Tanpa gue sadar iqbaal nyanyi dan itu membuat gue ikutan nyanyi. Jadi kita kayak duet gitu. Bisa dibilang suara gue yaa not bad lah tapi kan ini duet sama seorang iqbaal CJR woy, gue deg degan masa.-.

'kau membuat ku bahagia, disaat hati ini terluka
kau membuat ku tertawa, disaat hati ini terbawa
terbawa oleh cinta mu untukku, untuk kita.'

"Suara lo bagus juga ternyata," ucap iqbaal tiba tiba.

"Eh? Engga kok ehehe biasa aja," ucap gue, dan gue merasakan kalo pipi gue memanas.

Blushing!

"Pipi lo merah nam hahah,"

"Ish, udah ah" ucap gue sambil memanyunkan bibir gue.

"Lo lucu deh,"

Pipi memanas again kawann. Gue memalingkan wajah gue ke kaca untuk menghindari eye contact sama dia. Huh ini kapan nyampe di rumah gue siih, udah gatahan ni bisa bahaya buat jantung gue kalo begini terus.

Beberapa detik kemudian gue denger iqbaal ketawa kenceng. Kampret emang. Trus gue ngeliat ke dia dengan sebelah alis gue yang terangkat.

"HAHAHAH"

"What?" ucap gue.

"Gausah salting gitu kali nam hahah" ucap iqbaal dengan sisa sisa tawanya.

"Anjir udah diem aja lo baal"

"Hahahahahaha"

"Don't make fun of me baal, shut up" ucap gue dengan nada yang kesal.

"Okay okay, sorry sorry"

"Oiya btw rumah lo di blok mana?" tanya iqbaal.

"Blok C nomor 6"

"Oke"

Akhirnya sampe juga di depan rumah gue. Akhirnya bisa berpisah sama si iqbaal.

"Makasih ya baal" ucap gue dengan senyum, lalu gue turun dari mobil nya.

"Eh nam"

Gue balik badan dan ngeliat iqbaal turun dari mobilnya dan berjalan ke arah gue.

"Hmm sorry ya yang tadi, gue ga bermaksud kok"

"Ooh iya gapapa kok, santai ajaa"

"Yaudah gue pulang ya udah malem, thanks for today and see you when I see you" ucap iqbaal seraya mengacak rambut gue lalu masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan gue yang masih terdiam di depan rumah.

🎀💝🎀



Holaaa! Maaf yaa ini ngaret bangett . Soalnya kemaren 2 minggu aku UCUN dan hp aku lagi agak rusak gitu deh, jadi blm bisa next cerita ini :(

Semoga kalian maklumin yaash!💋💞

Don't forget to leave your vomments guyss❣🎈

-yang lagi nunggu doi pulang dr amerika😚😚

Dormmate // IDR   [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang