Chapter 11

151 11 0
                                    

"Yaah kan, trus kita gimana dong? Gue juga gatau jalan,"

"Bentar-bentar gue mikir dulu,"

"Untung masih pagi menjelang siang, baal."

"Takut ya loo," ledek Iqbaal.

"Yeu yang ada mah lo tuh yang takut," balas (Namakamu)

"Gue mah berani kali, kapan gue takut gitu-gituan,"

"Oke kalo gitu kapan-kapan kita ke rumah hantu bareng ya,"

"Kok jadi ke rumah hantu?"

"Yaa kan rumah hantu serem, kita buktiin lo takut apa engga,"

"Lah kan beda u--"

"No penolakan. Eh gece cari jalan yang bener, ntar gak sempet masak buat makan siang,"

"Ah lo mah,"

"Apaan?"

"Gak. Jalannya udah bener kok lewat sini,"

"Lah tadi lo bilang salah?!"

"Mau bikin lo panik doang," ucap Iqbaal lalu langsung menaiki sepedanya kembali. "Ayo buruan hehehe," Ia mulai mengayuh sepedanya.

"Nyebeliin! Heh Iqbaal! Tungguin gue!" ucap (Namakamu) sambil berusaha menyusul Iqbaal.

🎀💝🎀💝🎀

Iqbaal dan (Namakamu) pun mengambil keranjang untuk membawa barang belanjaan mereka.

"Kita mau beli apa aja nih?" tanya Iqbaal dengan senyum sumringahnya.

"Gak tau gue,"

"Lah kan lo yang bisa masak,"

"Tapi tadi kan lo yang ngajak belanja, ya mana gue tau lo pada mau makan apa?"

Iqbaal menepuk jidatnya. Ia lupa memberi tau (Namakamu) menu apa yang ia inginkan. Namun, sejujurnya Iqbaal juga belum tau pasti apa yang ia inginkan.

"Oh, iya juga. Hehehe. Jadi gini (Nam), gue pengen banget makan pasta. Jenis apa aja deh yang penting pasta. Lo bisa gak masaknya?"

"Bisa paling spaghetti carbonara, gak apa-apa?"

"Boleh boleh, yang enak ya, (Nam)." Ujar Iqbaal sembari tersenyum lebar.

"Gak janji enak sih,"

"Yaah, (Nam) jangan gi-"

"Bercanda, elah. Ayo cari bahan-bahannya." (Namakamu) pun langsung berlalu sambil tertawa kecil.

Iqbaal lalu menyusul (Namakamu) dan mensejajarkan langkahnya.

"Revenge gitu ya ceritanya, oke fine."

(Namakamu) hanya terus tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Mereka berjalan ke tempat daging untuk membeli daging asap dan sosis untuk tambahan topping. Setelah itu mereka mengambil bahan-bahan lain seperti bawang putih, bawang bombay, spaghetti, susu, dan keju.

Karena bahan-bahan untuk membuat pastanya sudah didapatkan, Iqbaal tiba-tiba mengusulkan sebuah ide untuk membeli snacks lainnya.

"(Nam), mau beli snack lain ga?"

"No, thanks. Gue mau diet,"

"Ngapain sih diet-diet? Lagipula kan ada snack yang bisa dimakan orang diet," Ucap Iqbaal, sedikit memaksa memang.

"Iya, tau gue. Tapi gue mau sekalian menghemat, Iqbaal."

"Ya udah kalo gitu gue beliin. Ice cream satu aja, mau ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dormmate // IDR   [ SLOW UPDATE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang