Chapter Twenty Five

1.4K 130 12
                                    

Chapter TwentyFive : A Year or Ten Years

"kau menolak tawaran bekerja di Amerika??!!" dia berteriak seperti seorang perempuan, matanya terbelalak dan seperti dia tidak percaya dengan apa yang tadi kukatakan, "jangan diam saja memandangku seperti itu" dia mengguncang pundakku.

"lalu memangnya aku harus menyuruhmu drop out dan mengikutiku ke Amerika?"

Dia semakin ternganga, "kau menolak tawaran itu karena aku?? kau pasti sudah gila Cho Kyuhyun"

"tidak, aku 100% sehat, lagipula aku pikir dengan proyek ini saja aku sudah sangat terkenal di Korea, aku tidak akan serakah harus memiliki karir di Amerika" dia duduk di sampingku dengan lemas seperti nyawanya sudah terbang meninggalkan raganya, "harusnya kau gembira kan?" aku menyenggol lengannya.

"kau sangat menyia-nyiakan kesempatan"

Aku hanya terkekeh, "aku tidak memikirkan hal yang lain selain kau" aku cubit hidung Sungmin sambil kulingkarkan tangan di pundaknya. Dia menoleh dan diam menatapku, "aku tidak menyesal, jika itu yang kau khawatirkan"

Dia diam seolah meresapi kata-kata yang kuucapkan meskipun hanya satu kalimat sederhana, "mendengarmu mengatakan itu membuatku ingin segera menindihmu diatas ranjang dan membuatmu merasakan kepuasan hingga melayang ke langit ke tujuh" dia langsung menaiki pahaku dan menekan kedua pipiku dengan tangan kecilnya.

Aku hanya menghela nafas, "bisa tidak kau pikirkan hal lain selain yang berhubungan dengan yadong?"

"cuma itu keahlianku kan?" dia memainkan kancing bajuku seperti sedang merayuku.

"hmm... aku akan pergi selama satu atau dua hari, apa kau tidak keberatan tinggal sendirian? Mungkin tidak sampai sehari, tergantung situasi"

"apa maksudmu? kau mau kemana Kyu?"

"hmm.. aku berencana untuk mengunjungi orang tuaku"

"oh.. kalau begitu pergi saja, itu hal yang biasa kan? Lama juga tidak masalah" dia menjawab dengan santai.

Aku menggelengkan kepala. Sungmin tidak tahu maksudku pergi kesana, "kunjunganku kali ini berbeda" aku menurunkan dia dari pangkuanku, "aku akan segera pulang" kukecup kepalanya sambil bangun dan pergi ke kamar untuk bersiap. Lebih cepat lebih baik.

* * * *

"apa kau bercanda?" mula-mula nada appa masih rendah, kemudian meninggi tanpa memberiku peringatan, "aku bertanya APA KAU BERCANDA CHO KYUHYUN?!"

Saat aku datang mereka tampak gembira karena melihatku di tv dengan kesuksesan pekerjaanku, mereka tampak bangga dan aku seperti manusia tidak punya hati menghancurkan kebahagiaan mereka dengan mengatakan hubunganku yang sebenarnya yang selama ini kusembunyikan dari mereka.

"aku tidak bercanda" aku menjawab dengan serius dan siap menanggung apapun akibatnya.

"berani sekali kau menjawabku dengan kata-kata seperti itu!" dia menggebrak meja.

"Kyuhyun, sebenarnya apa ini uh?" omma juga tampak tidak percaya, "bagaimana bisa dua laki-laki berpacaran? apa yang bisa kau dapatkan darinya uh? dia bahkan tidak bisa memberimu keturunan"

Aku bermaksud untuk diam mendengarkan apapun tanggapan mereka, aku tidak ingin melawan mereka.

"ini pasti karena pengaruh pergaulan yang buruk, kau harusnya bisa menjaga diri dari lingkungan buruk di sekitarmu" appa berucap seperti hubungan gay suatu perilaku kejahatan, "apa yang kau harapkan dari hubungan seperti itu uh?" meskipun tidak berteriak tapi appa masih terdengar emosi, "kalau kau hanya bermain-main lekas tinggalkan orang itu siapapun dia!"

POISONWhere stories live. Discover now