Jatuh Cinta

655 122 4
                                    

Apa yang kini harus ku lakukan
Wajahnya selalu ada di pikiran
Ooo tiba-tiba aku suka

Senyumnya selalu terbayang-bayang

Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba

Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan

(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna

(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna

Senyumnya selalu terbayang-bayang

Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba

Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan

(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna

(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna

Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku

(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna

(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna

Seolah dia menari di mataku


Song : Jatuh Cinta
By. Tulus

***

Aku naik keatas panggung, menggenggam gitar coklat milikku ikut serta. Berdiri diatas panggung ini berdiri ditengah-tengannya. Menghadapai puluhan pasang mata yang menatap penasaran padaku. Sedangkan aku, hanya menyorot pada satu titik. Pada dia yang berdiri diantara orang-orang, bagaikan berlian diantara bebatuan. Terlihat mempesona dengan kilauan sederhananya, memukau dengan kepolosan wajahnya yang cantik, dan malam ini dia akan jadi milikku.
Karena aku, jatuh cinta.

Aku menatapnya lekat tak teralih sedikitpun.

Dia merona ketika mataku menatapnya penuh arti.

Aku mengedipkan satu mataku padanya, membuat dia menunduk menyembunyikan senyum menawannya. Tuhan dia akan jadi milikku, pasti.

Dia mendongak tersenyum padaku, membuatku mau tidak mau ikut tersenyum.

Lagu selesai. Aku turun dari panggung, menghampirinya dengan senyum lebarku. Aku melihatnya menatap kesegala arah, gugup. Membuat aku terkekeh melihat tinggahnya.

Berdiri didepannya aku merogoh saku jasku, mengeluarka cincin yang aku buat khusus untuk wanita ini. Dia melebarkan mata melihat ini, terlihat terkejut tapi aku tak perduli. Bersimpuh didepannya aku meraih sebelah tangannya, mengecup sekali kemudian menyematkan cincin itu di jari manisnya. Tanpa permisi, karena aku tidak menerima penolakan.

“Kau, aku belum mengatakan mau.”

“Aku juga tidak melamarmu.”

“Kau..”

“Kau harus menikah denganku.”

“Dasar, Al ghazali yang arogan.”

“Terserah, nyonya ghazali.”

Dia tertawa dengan cantiknya, membuat aku terpesona untuk kesekian kalinya.

Ah, wanitaku ini, calon istriku, Yukiku memang hebat membuat orang mabuk pada pesonanya.

Saat ini dunia milik kami berdua, bahkan tepukan tangan dan sorakan orang-orang disini bagaikan angin lalu bagi kami.

If love wanna to together you and him. No matter what happened, you still will be with him.

The end...

FicSongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang