AKSELERASI

11 1 0
                                    


"What?!" pekik seorang gadis berambut keriting halus sebahu. Matanya terbelalak. Terkejut mendengar berita terbaru mengenai cewek populer di sekolahnya, WALET. "LO BECANDA?" tanya gadis tersebut memastikan.

"Apanya yang bercanda. Gue dengar sendiri di ruang majelis. Kalau dia bakalan di pindahin ke kelas kita" jawab Rika untuk membuat temannya, Lilis merasa puas " tadi tuh. Waktu gue antar buku ke meja buk Jenewar, wakapsek ngomong tentang Winni-Winni gitu, yang pasti kata-katanya tuh 'gimana kalau dia kita pindahin ke kelas XI A IPA aja, dia pintar jadi tidak masalah loncat kelas'. Gitu yang gue dengar"

Sementara itu...

     Lynia duduk manis di samping jendela kelasnya. Ia menatap kosong ke luar jendela. Setelah, berhari-hari memantau Winni atau akrab dipanggil WALET. Lynia tidak membuahkan hasil. Ia saat ini mencoba mencari bukti terkait kasus yang sering di laporkan kepadanya. Keisengan, pembulian, pemalakan atau hal-hal lain yang sudah melekat ke Winni belum kunjung di temukan buktinya.

     Masih menjadi hal yang dipermasalahkan untuk Lynia. Bagaimana bisa ada kasus tentang Winni saat Lynia sendiri memantaunya dari jarak tertentu. Sementara kasus itu datang di saat Lynia memantau. Harusnya dapat terekam atau lebih tepatnya Winni tertangkap basah melakukan aksinya oleh Lynia. Tapi, itulah yang membuat Lynia makin mejadi penasaran.

     Jika ada yang berkomentar, kenapa ia harus memikirkan gadis itu?. Tentu Lynia akan menjawab 'Karena aku peduli dengan gadis itu'.

"Nia~Nia~" sapa salah satu teman sekelasnya, Imelda. "Nia, pa kabar?" hal biasa yang dilakukan Imel, bicara omong kosong. Dia selalu melakukan itu untuk membuat Lynia yang serius menjadi kesal.

"B aja." jawab Lynia.

"Eh, lo mau dengar gak?" tanya Imelda sambil duduk di samping Lynia.

"Gak"

"ah~, sayang lho. Beritanya lagi panas,nih. Dan yang tahu cuman sedikit,lho" Imel mencoba merayu Lynia dengan 'berita' yang disebutnya, berharap Lynia mau mendengar.

"Gak peduli" jawab sinis Lynia. Ia benar-benar pecah kefokusannya karena Imelda. Dia selalu terkenal buat rusuh nomor 2 setelah Winni-jika di rangkingkan.

     Mendengar hal itu, Imelda cemberut. Sedikit kecewa. Ia berdiri, sebelum pergi ia bergumam "...padahal tentang dia toh".

     Mendengar itu, Lynia terkejut. "e-eh...tunggu!, ceritain" bujuk Lynia.

....

"Ha?!. Dipindahin?" Lynia tidak percaya mendengar kabar tersebut. "Wait-wait-wait...ini gosip kan?"

"Bukan~. This is Fact,dear. Fak-ta" kata Imelda sambil menatap mata Lynia dalam dalam.

"Ha?... kelas XIA. I-i-itu,kan. Perkumpulan anak-anak best seller di sekolah kita. Masa anak begituan bisa di pindahin ke sana?" Lynia tidak percaya.

     Sejarah dalam SMA Nusa 1, kelas-kelas yang diberi label A pada kelasnya merupakan kelas yang sudah di tandai sebagai kelas dengan isi siswa-siswa berprestasi dan sangat menonjol. Seperti kelas XA IPA atau IPS. Dan kelas XIA IPA termasuk kelas favorit. Dan beruntunglah mereka yang masuk didalamnya. Tanpa menonjolkan diripun, nama mereka akan dikenal sebagai 'anak kelas XIAIPA' yang terkenal tersebut.

     Lynia seharusnya menjadi murid XIAIPA tapi, namanya tergeser dengan saingannya yang lain. Kelas tersebut bukan kelas akselerasi. Tapi, istilah yang tepat mungkin adalah pertukaran pelajar. Seperti yang dialami Winni.

"Gue harus tanya ke ketos langsung" ujar Lynia. Ia buru-buru pergi meninggalkan Imelda.

"Hah...mau nanya atau cuman modus doang" gumam Imelda.

This Little GirlWhere stories live. Discover now