SEVENTEEN LOVE STORY

SCOUPS

(Y/N) POV

Rintik, basah, deras, lebat, air = Hujan lebat

Ya hari ini sepertinya air langit ingin terus jatuh

Angin terus menerpa setiap kota tanpa ingin melewatinya sedikitpun

Aku suka sekali hujan tapi tidak dengan hari ini

/sruph sruph/ hidung mampet

Suhu badan naik

Otot setiap tungkai seperti tak mampu untuk bergerak

Sepertinya aku benar-benar KO saat ini

Padahal banyak sekali aktivitas yang harus ku lakukan

Dan pastinya akan ada yang kuhapus aktivitas itu dalam beberapa hari kedepan

Tapi aku tidak ingin aktivitas malam ini ku hapus

Aku sudah menunggunya sejak 2 minggu lalu

Malam nanti pukul 19.00 aku sudah janji untuk makan bersama dengan dirinya

Dia baru saja pulang dari kegiatan konsernya nanti

Bahkan dia yang ingin kami makan bersama

Aku benar-benar rindu kepadanya dan tidak ingin mengecewakannya

Tapi lihatlah aku sekarang

Aku saja tak mampu untuk mengganti pakaianku dari bekerja tadi

Mataku sudah berkunang-kunang

Kepalaku benar-benar rancau sekali saat ini

Kulirik jam dinding kamarku

'ah baru jam 15.50 apakah lebih baik ku istirahat dulu ya' pikirku dalam hati

Sepertinya itu cara terbaik untuk mengurangi rasa sakit ini

Dan ku berharap aku tetap bangun pukul18.00 nanti

-SKIP-

'ughh'

Ku terbangun dalam tidurku

Astaga sudah pukul 18.20

Apa yang harus ku lakukan

Mandi saja belum

Apalagi siap-siap

Ku mencoba berdiri

Dan sialnya aku masih terlalu lemah

Suaraku bahkan tambah parah saat ini

Apa yang harus ku lakukan

Otoke :(

Kuraih ponsel dan kulihat chat dari dirinya

'chagiya bagaimana jika diundur satu jam lagi, pesawatku terlambat jadi akan sedikit telat' ujar seseorang yang kau rindukan

Ah untungnya dia undur setidaknya aku masih ada waktu untuk bersiap

Oke aku akan tetap nekat untuk pergi bersamanya

Setidaknya untuk masalah nanti akan bagaimana kondisiku bisa untuk diundur

Aku merindukannya neomu bogoshiipo...

Aku keluar dari kamarku menuju dapur sekuat tenaga

Aku butuh air setidaknya menetralisir suhu badanku

Ku ambil gelas dan kucoba tetap menyeimbangkan tubuhku

Namun kenapa kepalaku pusing sekali

Astaga mataku berkunang-kunang