"rindu" ucapku sambil memeluk bantalku di sofa ruang tv
Dengan bosan dan menahan rindu
ku diam tak berekspresi
Padahal sebenarnya hati ini sudah memanggil dirinya yang menyebalkan
Sudah seminggu ini dia pergi untuk konser
dan meninggalkan ku tanpa sedikit pesan mesangger untukku
"ck jinca dia tak dirindu apa dengan diriku? Hah dasar manusia yang tak peka, masa harus aku dulu yang selalu menghubunginya" kesalku dalam hati
Ku ambil handphoneku dengan cepat
Aku sudah tak tahan lagi!
Bunyi deringan telepon line pun terus berbunyi
/drrttt drrt drrt/
/tut/ panggilan tak terjawab
" yak yoon jeonghan kemana si kau pergi? Setidaknya satu pesan saja untukku, jangan seperti ini aku merasa sepi tanpamu!! " teriakku sambil melempar handphoneku samping sofaku
Ku rekuh diriku dengan erat
Bagaimana tidak rindu dengan
Dirinya jika sebelum ia pergi ia hanya memberikan secarik kertas berucap
" mau kah kau putus menjadi pacarku dan berubah menjadi teman hidupku selamanya (y/n) ? " - yoon jeonghanSungguh dia membuat ku gila!
Dengan romantis nya memberikan ucapan seperti itu tapi dengan mudahnya meninggalku sendiri
Ah sial aku lelah hanya karena memikirkan ini
Lebih baik aku beristirahat dan melupakan perasaan rindu kepada dirinya
.
.
.
.
(sore pun datang)"eungh" ucapku mengeluh merasa tubuhku sangat berat
Ku buka perlahan mataku
Dan lihatlah pantas saja aku merasa berat
pangeran tidur sudah kembali dan seenak jidat memelukku di sofa kecil ini
/hngggg ngeum/ kepala jeonghan terus mengelus bagian bahuku
Bisa apa aku sekarang?
Ingin marah iya!
Rindu amat sangat!
Kasihan pasti!
Hhhft
Sudahlah ku nikmati saja dulu
Ku pandang lembut mukanya yang terlihat kelelahan
"ya yoon jeonghan aku benar-benar merindukanmu" ucapku pelan seraya mengelus pelan pipinya
/cup/ ku kecup kecil bibir tipisnya
Ku pejamkan mataku kembali dan ingin menikmati saat ini saja
Tiba-tiba suara berat menyadarkan ku bahwa tukang tidur ini sedang berakting tidur
Sungguh hebat sekali
"kenapa hanya sebentar kan aku pengennya lama (y/n)" tanyanya langsung menyadarkan ku dan menatap tajam kesal kearahnya
/cup/ ia mengecup bibirku lama
Bibirnya bukan hanya mengecup lama-kelamaan bibirnya bermain dengan lincah dibibirku
Hisapan dan lumatan bibir kami pun terus beradu
Seperti tak ada hari esok untuk saling mencintai
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN LOVE STORY
FanfictionTHIS IS ONE SHOT ABOUT LOVE STORY SEVENTEEN MEMBER WITH YOU (Y/N). . . . I HOPE YOU LIKE IT <3 (Cerita ber Bahasa Indonesia kok ^^)