My EX - Devil
"Otak pendek sepertimu, memang tak akan bisa mengerti sesuatu dengan cepat. Itu kenapa selama ini, kau hanya mendapatkan nilai 5! Tapi aku akui kau memang pandai Nona Bia Mikayla. Kau pandai dalam memutar balikan fakta lalu menuduh orang lain menjadi salah hingga menjadi tersangka! Untuk ini, aku benar-benar bertepuk tangan atas keahlianmu itu. Wah sekali!""Otak pendek? Hey, Tuan Niel Grady Arkhan yang terhormat. Kau tak sadar dengan tingkahmu selama ini? Kau pikir aku tak tau tentang berapa banyak kontak wanita di ponselmu? Kau berkata, bahwa kau tak suka saat gadis-gadis itu mendekatimu, tapi apa? Sangat jelas terlihat kau menikmatinya. Dasar Playboy kelas udang!"
"Lalu bagaimana dengan poster-poster pria Korea di kamarmu itu? Wah... kau bahkan sering menciumi mereka dan berkata 'Oppa... oppa' Ish... menjijikan! Kau pikir itu bukan perselingkuhan? Jika aku didekati dan disukai oleh banyak gadis. Kau pikir itu salahku? Hey, Tuhanlah yang memberiku wajah setampan ini. Jika ingin protes, proteslah kepada Tuhan!"
"Astaga... tidak usah berteriak-teriak padaku! Bagaimana aku bisa jatuh cinta pada pria sesombong ini Tuhan! Aku pasti khilaf!"
"Huh! Khilaf? Kau yang lebih dulu menyatakan cinta padaku. Kau ingat? Kau bahkan sampai menangis hingga aku merasa kasihan dan menerimamu!"
"Ya! Benar. Aku lah yang mengemis-ngemis padamu. Kasihan? Haha... bahkan sepertinya aku juga sudah memaksamu untuk suka padaku. Aku menyesal! Aku menyesal pernah jatuh cinta padamu!"
"Kau pikir hanya kau yang menyesal? Hah! Berpacaran denganmu selama 1 tahun ini, benar-benar membuatku lelah dan--"
"Kalau begitu, kita putus!" Gadis itu memekik seketika, membuat beberapa orang di lorong Sekolah ini semakin menatapi mereka dengan antusias. Semua dari mereka tak bersuara dengan mimik terkejut.
Kedua mata gadis bernama Bia itupun tampak merah, seakan tengah menahan air matanya yang mendesak. Itulah kenapa, pria di hadapannya itu juga sontak terdiam menatapnya.
"Kau dengar aku, kita putus Niel Grady Arkhan yang terhormat!" Bia mengepalkan dua tangannya erat. Ia tak ingin menangis di hadapan pria ini.
Untuk beberapa detik, empat pasang mata itu bertemu sengit. Sampai akhirnya, Niel bersuara sebagai akhir dari perdebatan mereka itu.
"Baik... baiklah."
Entahlah... suaranya seketika melembut.
* When it all started here *
Cast : Bia Mikayla × Niel Grady Arkhan × Devin Mustafa × Dilla Maela
***
Aku merindukanmu. Rindu yang hanya mampu terobati dengan bertemu, namun jika bertemu pun akan membuatku semakin hancur dan jatuh, karna rindu ini telah berdebu.
Itu kenapa aku bingung
Lebih baik merindu dari jauh atau melihatmu dengan hati pilu?By. Jjea.2018
***
"Kita putus!"Semenjak saat itu... saat dimana air mata lebih sering turun dari hujan. Tepatnya dihari sabtu kelabu yang penuh amarah dan penyesalan. Benci itu tumbuh. Tak pernah terbayangkan sebelum jatuh cinta, bahwa awalnya saja yang indah, tapi kemudian rasa itu pelan-pelan berubah.
Pertengkaran itu selalu saja ada, dan begitu-begitu saja, tak pernah ada satu di antaranya mengalah. Apakah karna belum dewasa? Atau memang karna keduanya sama-sama keras kepala?