BAB 3

909 111 32
                                    

My Ex - Devil!

Tubuh gadis bernama Bia ini perlahan melemas. Keringat mulai tampak dari arah pelipisnya yang putih. Untuk kesekian kalinya, gadis itu menghembuskan nafasnya. Lelah... sangat!

Perpustakaan Sekolah ini cukup besar untuk dirapikan sendiri. Ada banyak buku-buku yang juga berantakan dan harus dipindahkan pada tempatnya masing-masing.

Sial memang! Jika saja tadi pagi dia tak bertengkar dengan salah satu mantan kekasih Niel. Mungkin Pak Karso tidak akan menghukumnya untuk membersihkan tempat ini seorang diri. Lihat saja, sudah sejam yang lalu murid-murid yang lain pulang ke rumah. Sedangkan dirinya? Seharusnya sekarang, ia juga sudah pulang, lalu pergi ke rumah Niel untuk menjenguk kekasihnya yang tengah sakit itu. Tetapi bagaimana? Bahkan ruang perpustakaan inipun belum sepenuhnya ia bersihkan.

"Huh!" Bia tampak terduduk di pinggiran salah satu rak buku seraya meluruskan kedua kakinya. Bahkan saat di rumah pun, ia malas membersihkan kamar. Lalu ini?

BRAK!!!

Kedua mata Bia yang tadinya nampak mengantuk dengan cepat terbelalak saat ia mendengar suara pintu Perpustakaan ini terbuka seketika. Jantungnya berdebar. Pikirannya sudah melayang ke hal-hal buruk yang mungkin akan menimpanya. Setelah tadi pagi ia diteror oleh salah satu mantan kekasih Niel. Apakah sekarang ia juga akan diteror oleh gadis-gadis pecinta Niel yang lainnya? Sungguh, semenjak berpacaran dengan pria itu, Bia merasa hidupnya sedikit tak tenang.

Tubuh gadis itu bergerak mundur dengan perlahan. Menurutnya, ia harus segera mencari tempat persembunyian yang aman.

"Apa yang harus aku lakukan? Ahh... kenapa Niel tak masuk Sekolah hari ini?" umpatnya dengan gemetar.

"Bagaimana jika itu pencuri? Aau mungkin... pemerkosa? Ash... bagaimana ini? Aku harus bag--"

"Bodoh!" Umpat seseorang seketika seraya memeluk tubuh Bia dari arah belakang. Sontak saja Bia berteriak yang juga membuat sang Pemeluk membekap mulut mungilnya dengan cepat.

Jantung Bia berdegup kencang. Apa yang harus ia lakukan?

"Hey! Ini aku...."

Bia tertegun seketika saat mendengar suara ini. Suara merdu yang setiap hari membuatnya terkagum-kagum.

"Niel?" tebaknya cepat. Kepala gadis itu menoleh, menatap lega seorang pria yang kini menatapnya tajam.

"Ahh... kupikir kau Pencuri yang akan menyerangku di sini. Huft... untunglah...." lanjut Bia bernafas lega. Kini ia mulai bisa tersenyum lagi.

"Ck! Apa yang harus kucuri lagi dari gadis sepertimu? Bahkan semuanya sudah menjadi milikku sekarang."

"Hahaha. Kau benar! Tapi... kenapa kau di sini? Bukankah kau sedang sakit?" Bia menggerakkan tangannya cepat ke dahi Niel. Pria itu tak memalingkan sedikitpun tatapannya dari Bia. Sungguh, sebenarnya itu justru membuat Bia salah tingkah. Tatapan pria ini bahkan lebih tajam dari harimau sekalipun.

"Seharusnya aku yang bertanya, sedang apa kau di sini? Kau sadar ini sudah jam berapa? Kenapa tak pulang?"

"Aku sangat cinta Perpustakaan. Untuk itu, aku ingin membersihkannya sebelum pulang. Hehehe," cengir Bia yang hanya dibalas Niel dengan tatapannya lagi. Bia paham, bahwa Niel tengah amat serius sekarang.

My EX - Devil!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang