Saltus Umlingo

68 10 16
                                    

Author P.O.V

Ketiga gadis itu mendengarkan semua cerita oca, mereka juga membicarakan banyak hal, contohnya keindahan hutan yang membuat mereka ga berhenti-henti memuja keindahan tersebut, mereka juga menertawakan lala yang karna sering banget tersandung akar tanaman dan hampir jatuh kalo engga ditolong ama teman-temannya.
"Guys, cape nih, pulang kuy" kata octa yang mulai kelihatan lelah.
"Ih alay, nanti ae sih, masih betah nih"sahut lala yang masih bersemangat walaupun hampir jatuh karna tersandung akar tanaman.
"Kalo kalian ga mau pulang yaudah gua pulang sendiri aja nih"jawab octa yang bener2 udah kecapean binggow.
"Yaudah, kasian juga si octa kuylah pulang, besokkan masih bisa kesini lagi" sahut oca, ngebuat semuanya nurut menaati perintahnya.
"Tapi ca ? Kita pulang lewat mana ?"tanya resa.
"Iyah ca, lewat mana nih ?" tambah lala
"Lah ? Lu semua lupa pulang lewat mana ?" tanya osa yang juga terlihat kebingungan.
Mereka bertiga menggeleng tanda tidak tahu.
"Yaudah kita jalan aja dulu, kali aja ketemu, sambil inget2 lagi jalan pulang" simpul oca.
"Oh god, tapi ca gua cape banget, gua pengennya kita cepet nyampe terus gua mau langsung duduk selonjoran dah, gua ga mau jalan jauh lagi, cape tau" cerocos octa.
"Udahlah ta, kita semua juga cape ga cuma lu doang, lagipula walaupun kita tau jalan pulang kita tetep jalan kan, sama ajh, udahlah ga usah alay gitu" timpal resa yang pusing ngedengerin cerocosannya octa.
"Udahlah kita jalan sebentar nanti kita duduk kalo nemuin tempat yg bisa kita dudukin yah ? Gimna ta?" saran oca.
"Yaudah kalo gitu" pasrah octa.

Mereka melanjutkan perjalanan dan sambil sesekali ngaso di akar tanaman yang rada besar, namun kurang lebih 2 jam mereka tetep tidak menemukan jalan pulang.

"Kayanya kita salah jalan dah, buktinya udah 2 jam kita ga nyampe2" octa yg makin lelah dengan semua keadaan ini.
"Gua juga setuju ama octa, terus gimana dong ?" tanya lala.
"Ca?? Apa rencana lu ?" tnya resa.
"Rencana apa maksud lu sa?"jawab osa yg ga ngerti maksud resa.
"Kan biasanya lu yg suka ngambil kesimpulan dan ngebuat rencana apa yang harus kita lakuin nantinya, lagipula ini udah sore ca, kayanya bakal tambah gelap, liat ajh udah jam 5 sekarang"jelas resa
"Oke guys gini, kita ga boleh nyerah, kita cari lagi nanti kalo 30 menit kedepan kita ga nemuin jalan pulang, kita buat tenda, kalian udah bawa kain, tali ama senter kan kaya yg gua suruh kan ? Kita buat tenda ala rumah2an anak2, gimna guys ?" jelas oca.
"Leh ugha, kebetulan gua pengen ngerasain nginep di hutan hehe." kata lala. Yang lain juga mengangguk setuju.
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, hingga 30 menit berlalu dan mereka pun memulai mencari tempat yang dijadikan tempat berkemah.
"Udah kita kemah disini aja, sekarang keluarin semua kain dan tali, kita harus gercep biar ga keburu gelap" perintah oca
"Siap bos" kata mereka bertiga.
Mereka pun membuat kemah disana.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" teriak octa sangat keras dan terdengar histeris.
"Kenapa ta?" tanya resa dengan nada khawatir.
Octa hanya menjulurkan telunjuknya tepat ke arah belakang teman-teman.
Yah tepat dibelakang mereka terdapat hewan yang berlegenda, bersayap dan dengar-dengar dapat mengeluarkan api dari mulutnya.

"Oh god, apa lagi ini?" suara lala mulai terlihat takut.
"Ca? Apa yg harus kita lakukan ?" tanya resa.
"Hanya ada 1 cara yg dilakukan dengan 2 langkah" jawab oca
"Apa ca?" tnya resa
"Pertama Pegangan tangan" kata oca, mereka berempat langsung berpegangan tangan yang saling gemetaran.
"Terus apa ca?" tnya resa.
"Hitungan ke tiga kita lari, siap guys?" jawab oca. Semua menunggu aba2 dari oca. Mereka semua terlihat tegang.

"TIGA" teriak oca. Mereka semua lari dengan tenaga seadanya karna kelelahan. Sedangkan naga itu mengejar mereka.

Brrruuuukkkk...
"Awwwww" ringis octa yang merasakan kalo kakinya ga bisa jalan lagi.
"Ta, ayo bangun bukan saatnya meringis, bangkit ta!" suara lala yang terdengar sangat takut.
Octa berusaha bangun namun tidak bisa, kakinya sangat sakit.
"Hiks hiks hiks ga bisa la, hiks kaki gua sakit la hiks hiks" octa mulai panik. Sedangkan lala tanpa pikir panjang dia berusaha membantu octa yang berusaha berdiri.
Namun masih tidak bisa karena mereka octa sama sekali tidak punya tenaga untuk bangkit, akhirnya lala pun mengendong octa dipunggungnya, lari dengan kekuatan yang dia punya, tapi sayangnya lala tersandung akar tanaman dan membuat mereka berdua jatoh.
Dan sebelum mereka bisa bangkit lagi, naga tersebut sudah ada tepat di atas mereka, mereka pun berteriak histeris melihat naga tersebut. Yah, mereka berdua panik, takut dan menangis.

Magical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang