Liontin

16 2 2
                                    


Dddaaaaagggg

"Aaaa..." gua teriak, gua ngerasa ada seseorang yang memukul pundak gua dan langsung ngebuat gua jatoh ke tanah.

Saat itu juga gua baru sadar kalo ternyata gua udah ga berada di kamar oca lagi, dan gua juga bukan di rumah nene noreena. Lalu gua ada dimana ? Gua coba noleh ke belakang.

Ppplllaaaak

sial, kepala gua rasanya sakit banget, liat aja kalo gua udah ga kelingan lagi gua bales ampe dia mati, gapeduli gua.

sreeekk....

Tangan gua, tangan gua, loh kaki gua, ko tangan ama kaki gua diiket, astaga gua mau diapaain nih ? stress kali yah.

"siapa kau? apa masalah mu dengan ku? hah" tanya gua pada laki-laki yang didepan gua, yep sepertinya dia yang mukul+nampar gua tadi, pokonya gua ga terima diginiin. dia itu JAHAT 

"berisik!! katakan mana liontin itu?" bentaknya.

"liontin ? gila yah, kau kira aku maling toko emas kau kah?  hahah" ucapku padanya.

plakkkk.... satu tamparan dengan mulus bisa gua rasakan panas banget dipipi gua.

"njirr, kau tuh cewe kah? atau cowo kah? kalau kau cowo, lepasin ikatan ini, kita satu lawan satu! bajingan kau!" tantangku padanya. "sial ngomong apa gua barusan, mana bisa gua lawan dia, mom help me"ucap gua dalam hati. ya iyalah gimana bisa coba gua lawan cowo kekar kaya dia, pas dia nampar gua aja gua pengen angkat tangan, nyerah, pliss someone help me.

"cepat berikan liontin itu, atau kau akan M-A-T-I!"perintahnya. "ettdah yak, nih orang dah di bilang gua gatau liontin apa? dikira gua maling kali yah,- "ucap gua dalam hati.

"bang, sudahlah bang, tak usah lah kau ancam aku dengan kematian, inget bang umur gada yang tau, giman---"

buggs.....arggh, sekarang perut gua yang kena,-sakitnya kaya orang pms,-

"arrgggh, bang bisa tahan dulu ga sih, sakit bodoh, gila, sett-"

bugggsss.... argh, 2 kali aja, 3 kali gua lempar piring luh,- sakit banget sumpah, mau nangis rasanya.

"bang, hiks,, hiks, cukup bang, jangan dipukul lagi, bang, hiks" ucapku, sambil menahan air mata ku, menahan perih diperut, menahan panas bekas tamparan dipipi, merasakan darah yang mulai keluar dari mulut, "god, aku masih mau hidup, aku tau ini hanya mimpi maka bangunkan aku sekarang, aku ga kuat lagi"doaku dalam hati.

"maaf tapi aku tak tahu apa-apa, hiks, liontin? uhuk, kau tau, aku punya kalung emas kalau kau mau, hikks hiks hiks, tapi pliss lepasin aku" pinta ku memohon. tangis ku pecah, sakitnya semakiin menjadi jadi rasanya.

plak...

bugss....

daggsss..

gua merasakan hantaman itu lagi kali ini 3 sekaligus, darah gua pun keluar, dari mulut, hidung, kepala, rasanya mata gua mulai min, kaya make kacamata min-15 burem banget. rasanya mau pingsan.

"emang kau tuh, ga punya hati, persetan dengan kau, bajingan!" emosi ku meluap, tiada lagi kata sopan yang akan ku keluarkan, rasanya tangan ku geram ingin membalas perbuatannya. 

"bocah tengik, dimana kalian sembunyikan liontin itu ? jawab cepat! atau kau akan semakin menderita"katanya. suaranya terdengar menyeramkan, tapi aku gatau liontin apa yang mereka tanyakan? "jangan jangan liontin yang dikasih ke oca? gua harus gimana? gua ga mau mati tapi gua juga gabisa ngasih tahu dimana liontin itu, kalo gua kasih tahu oca bisa mati"gumamku dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Magical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang