Moonbyul POV
♪ mamamoo mamamoo mamamoo
neo bodan naega deo keo neon baekyuksip nan il
mamamoo mamamoo mamamoo
uri kkirikkirikkiri ttak ilsenchi chai ♪
Suara dering ponselku membangunkanku dari tidur. Nada spesial yang kusetel untuk Chaewon Eonnie mengalun memenuhi kamarku.
Ada apa pagi-pagi dia menelepon? Tumben sekali.
Kuangkat ponselku dengan malas-malasan :
"Selamat pagi, eonnie. Tumben sekali kau meneleponku pagi-pagi. Ada apa?" , tanyaku dengan suara serak karena bangun tidur.
"Pagi Byulyi! Kau baru bangun? Kau tidak pergi ke kafe?" , tanyanya dengan nada ceria memberondongku dengan berbagai pertanyaan.
"Ughhh... kau pagi-pagi sudah cerewet sekali. Seminggu ini kafe kuliburkan karena sejak kafe berdiri sampai kemarin lusa masih terus buka. Aku mau memberikan hadiah liburan untuk pegawai-pegawaiku yang sudah sangat setia." , jawabku menjelaskan semuanya.
"Ohh begitu. By the way, besok aku akan kembali ke rumah. Aku mendapat cuti tiga hari dari kantor. Aku merindukan adik kesayangankuuu..." , kata Chaewon eonnie sok imut.
"Ughhh jangan berkata seperti itu eonnie. Kau tak cocok sok imut begitu. hahaha. Lalu kau mau kesini bersama Yejin eonnie?" , tanyaku sambil tersenyum geli.
"Hmmmm... tidak. Aku akan datang sendiri." , jawabnya dingin.
"Kau berantem lagi dengan dia?" , kataku setelah mendengar jawabannya yang dingin. Chaewon eonnie sudah berpacaran dengan Yejin eonnie selama 5 tahun, bahkan mereka sudah tinggal bersama. Tapi Yejin eonnie terkenal dekat dengan gadis-gadis muda lain karena karirnya yang bagus. Kecemburuan dan adu argumen yang terjadi itulah yang sering membuat mereka bertengkar.
"Hmmm.. kalau aku sudah sampai sana, aku akan menceritakannya padamu. Hei bagaimana hubunganmu dengan Yongsun?", tanyanya berusaha mengganti topik.
Aku terdiam. Tentu saja aku tidak bisa mengatakan semua yang terjadi dengan kami berdua selama beberapa hari belakangan ini.
"Hubungan kami baik-baik saja, eonnie. Yongsun sudah dilamar Eric, 6 bulan lagi mereka akan menikah." , jawabku dengan tenang.
"Menikah? Lalu bagaimana denganmu? Apakah kau tidak apa-apa?" ,tanyanya dengan nada khawatir dan sedih.
"Hei ... aku tentu baik-baik saja. Aku sahabat baiknya. Tentu saja mendukung pernikahan mereka berdua." , jawabku sambil tertawa kecil untuk membuatnya tak khawatir padaku.
"Hmmm... baiklah kalau begitu. Jangan lupa besok kau buatkan makanan kesukaanku ya. Hehehehe." , sahutnya lagi dengan nada gembira.
"Oke eonnie! Aku akan memasak yang istimewa untukmu. Sebagai perayaan pulangnya seorang pengacara sibuk nan terkenal, Moon Chaewon ke rumah.", kataku sambil tertawa mengejek.
"Hahahahaa... okay okay. See you tommorow my little sister. I have to go to work. Bye!" , katanya sambil tertawa.
"Baik eonnie. Hati-hati dijalan. Bye." , jawabku sebelum menutup telepon darinya.
Aku kini sudah tidak merasa mengantuk lagi karena mendapat telepon dari Chaewon eonnie. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Rasanya aku harus mandi dan membuat sarapan pagi. Pikirku seraya bangun dari ranjangku yang hangat menuju kamar mandi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah segar dan senang karena akhirnya aku bisa santai bubble bath lagi, sesuatu yang sudah jarang aku lakukan sejak aku sibuk mengurusi kafe. Dengan bersiul siul riang aku menuju dapur untuk menyiapkan makan pagi kami. Aku akan membuat nasi goreng kimchi dengan spam. Yongsun pasti aku menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesion
Romancepos·ses·sion /pəˈzeSHən/ noun 1. the state of having, owning, or controlling something. 2. an item of property; something belonging to one.