#3

10 1 0
                                    

Hari ini kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar seperti biasanya.
Seperti biasa Airyn selalu tidur di kelas saat guru sedang menjelaskan pada saat jam pelajaran pertama. Alasannya adalah gurunya tak begitu asik dan materi yang dijelaskan sangatlah panjang dan membosankan.

'Teeeeettt..teeettt..teeeeettt' akhirnya suara yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa pun berbunyi.
Jika menurut kalian suara itu adalah suara klakson mobil dari 'The most wanted' di sekolahnya, maka kalian salah besar. Karena, itu adalah suara bel istirahat. Suara yang dapat menyebabkan siswa yang paling lemas, menjadi siswa yang paling bersemangat.

Namun, tidak dengan Airyn. Biasanya dia adalah yang paling semangat jika mendengar suara tersebut. Saat ini ia sedang tidak mood untuk melakukan hal apapun, entah mengapa perutnya tiba-tiba terasa begitu sakit dan rok birunya terasa lengket. Ia merasa begitu tidak nyaman dengan keadaanya yang seperti sekarang ini. Ia hanya bisa duduk di bangkunya sambil menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya.

Tiba-tiba seseorang datang dan menepuk pundaknya dari arah belakang, seketika itu juga Airyn menoleh dan mendapati Juan lah yang menepuk pundaknya. "Lo ngapain disini..? Biasanya juga kalo masalah kantin lo yang nomer satu.. " Airyn hanya diam sambil memegangi perutnya yang sakit. "Lo kenapa sih..? Perut lo sakit..? " Tanya Juan lagi yang hanya dijawab Airyn dengan anggukan sambil meringis dan menggigit bibir bawahnya. Juan yang tak tega melihat gadisnya kesakitan segera menawarkan Airyn untuk ke ruang UKS. "Ryn, UKS aja yuk! Ntar lo bisa minta obat sama istirahat disana.. " yang lagi-lagi hanya dijawab dengan anggukan oleh Airyn.

Juan segera membantu Airyn untuk berdiri. Namun, saat Airyn berdiri Juan tak sengaja melihat bercak darah di bangku dan di rok biru Airyn dan segera menanyakannya pada Airyn "Ryn, lo lagi ada tamu yaa..? " "Maksud lo..? "Jawab Airyn dengan sisa tenaga yang ada "Maksud gue lo lagi menstruasi yaa..? "Tanya juan sekali lagi "Gak kok, gue belum menstruasi malahan.." jawab Airyn. "Tapi kok itu di bangku sama rok lo ada darah sih..? " tanya Juan "Haahh.. Mana? " Airyn langsung berbalik karena kaget mendengar pertanyaan dari kekasihnya tersebut. Seketika mata Airyn membelalak melihat darah yang ada di bangku dan rok bagian belakangnya tersebut.

"Astaga ini menstruasi pertamanya gue" batin Airyn. "Gimana nih..? Gue gak bawa salinan lagi.. " Kata Airyn sambil menatap bingung dengan air mata menggenang dipelupuk matanya kearah Juan. Juan yang ditatap hanya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal, ia melihat ke sekeliling kelas hingga akhirnya matanya tertuju pada kain biru di atas meja guru. "Iyaa.. Taplak meja" serunya ketika melihat taplak meja guru tersebut. Airyn hanya terdiam sambil memandangi darah yang terdapat di bangku dan roknya tersebut.

Juan berlari mengambil taplak meja tersebut dan kembali kepada Airyn. Tiba-tiba Juan mengikatkan taplak meja tersebut kepinggang Airyn. Airyn yang bingung dengan perlakuan Juan tersebut segera meronta ingin melepaskan ikatan taplak meja dipinggangnya. Namun, dengan segera Juan menepis tangan Airyn dan berkata "Diem dehh, gue mau bantuin lo nih biar orang lain gak curiga kalo lo tembus.. " Airyn hanya diam sambil melihat Juan yang mengikatkan taplak meja tersebut.

Setelah selesai mengikatkan taplak meja tersebut, Juan segera menggenggam tangan Airyn dan membawanya keluar dari kelas menuju ruang UKS. Saat mereka berjalan di koridor sekolah, banyak pasang mata yang menatap mereka. Ada yang menatap senang, kagum, mupeng, bahkan ada juga yang menatap mereka iri dan membicarakan mereka. Namun, semua tak dihiraukan oleh Juan, ia hanya menatap lurus kearah depan sambil menggenggam tangan Airyn dengan erat. Berbeda dengan Airyn yang hanya menunduk karena ia tidak suka diperhatikan seperti itu.

Airyn menggoyang-goyangkan tangannya berusaha untuk melepaskan genggaman mereka, namun Juan semakin mempererat genggamannya. "Juan.. Lepasin gue! Gue malu diliat sama banyak orang, gue gk suka! " pinta Airyn pada Juan, namun Juan seakan tidak mendengarkan perkataan Airyn. Ia hanya terus berjalan sambil mengeratkan genggamannya pada tangan Airyn.

"Udahlah.. Gak usah peduliin mereka! Yang terpenting sekarang itu kita cepet sampe UKS tanpa ada yang tau kalo lo tembus, okey.. " bisik Juan pada Airyn dan diangguki oleh Airyn sebagai jawaban. Mereka segera mempercepat langkah kaki mereka, agar lebih cepat sampai di ruang UKS. Setelah mereka sampai di UKS, Juan segera meminta bantuan kepada penjaga UKS untuk menjaga Airyn. Juan segera berlari menuju Koperasi Siswa untuk membeli pembalut untuk Airyn. "Mbak, beli pembalutnya satu dong.. " ucap Juan pada penjaga Kopsis tersebut tanpa menunjukkan wajah malu sedikitpun. Penjaga kopsis dan beberapa siswa dan siswi memandang aneh kearah Juan "Ini pembalutnya buat siapa..? " tanya penjaga kopsis tersebut pada Juan. Juan menjawab "Buat kekasih saya bu.. " kemudian membayar dan berlalu dari Kopsis.

Juan memasukkan pembalut tersebut ke dalam kantong celananya dan segera berlari menuju UKS. Setelah sampai di UKS, ia segera memberikan pembalut tersebut kepada Airyn. Airyn hanya memandangi Juan dengan tatapan lemahnya sambil menggigit bibir bawahnya. Airyn menarik tangan Juan hingga ia agak sedikit membungkuk, lalu Airyn mendekatkan bibirnya ke telinga Juan "Yang.. Gue gak bawa rok ganti sama daleman. Gimana gue gantinya kalo yang ada cuma begituan? " bisik Airyn ditelinga Juan agar tak terdengar oleh orang lain, Juan pun menepuk jidatnya dan berkata "Astaga.. Iyaa yah. Gue lupa kalo lo gak punya rok ganti. Terus sekarang gimana? " Juan berpikir sejenak, kemudian berteriak "Ahaaa..! Gue punya ide.. "

Holla.. Readers! Gimana tuh ceritanya..? Masih absurd..? Kalo iyaa comment, kalo gak comment juga..! Pokoknya harus comment(wajib) gak boleh gak *maksabangetgue*..
Bintangnya juga jangan lupa diinjek.. *eehh* maksudnya diteken😂
Tungguin kelanjutannya yaa..
See you in the next part..
Bye.. Bye.. 😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Big Secret of The DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang