Then 2

8 5 1
                                    

"Kalo kalian gak dengerin kami, gue bakalan.....", Rose semakin membuat semua semakin ketakutan.

"Lo bakal apain nanti siswa-siswanya Rose? Lo mau bunuh mereka?!", Marry semakin membuat rasa takut peserta MOS semakin tinggi.

Dan...

"Gue nanti bakalan...yap, siksa kalian semua. HUAHAHAHAAA", tawa nenek sihir Rose membuat semua siswa mati rasa.

"Ih, apaan sih lo Rose. Heran deh gue. Lo mau kita dipanggil kepala sekolah?", sahut Jane.

"Hihihi. Ya nggak lah. Ngapain gue gitu. Kayak gak ada kerjaan aja gitu-gituan. Dan kalian semua, jangan berpikir gue ini, kakak osis yang selalu kejam. Sejahat-jahatnya gue, gue juga punya rasa kasih sayang. Denger gak?", tanya Rose pada peserta MOS sembari berusaha agar semua siswa tidak menganggap Rose itu selalu kejam.

"Baik kak!", sontak seluruh peserta MOS secara bersamaan.

"Nah gitu dong. Dan inget, jaga nama baik nama kalian di kelas ini. Ya udah, ayok girls kita ke kantin. Lapar gue. Bye semuaaa", jelas Rose dengan sifatnya yang penyayang.

"Hati-hati kakak-kakak!", sorak semua siswa di kelas tersebut.

"Ada-ada aja lo Rose", kata Jane sembari keluar dari kelas tersebut.

"Hehe. Gue tuh usaha biar suasananya gak tegang terus tauk", jelas Rose.

"Iyadah terserah lo Rose", sambung Marry.

Mereka bertiga pun berjalan dengan gaya hitz mereka ke kantin untuk mengisi perutnya yang terus meminta diisi makanan. Setelah sampai pun mereka...

"Bosen nih. Ngapain ya? Nge-vlog apa selfie ya?", tanya Jane yang duduk diantara 2 sahabatnya itu.

"Selfie aja yuk. Capek dah gue nge-vlog. Mau lowbat nih hp gue", jawab Rose.

"Ok deh. Pakek hp gue aja ya. Eh, tapi lo udah mesen makanan sama minuman gak?", tanya Marry dengan perut laparnya itu.

"Udah doong. Gue gitu", jawab Rose sambil mengambil hp dari kantong bajunya.

"Ok semuaaa. Say cheeese", sambungnya sambil mengambil beberapa fotonya dan 2 sahabatnya itu.

Cekrek cekrek cekrek. Beberapa foto pun didapatkan.

"Gue upload dulu di instagram gue yah. Apa ya captionnya?", tanya Marry dengan kebingungannya.

"Gimana kalo gini. Sini hpnya", lanjut Rose sembari mengambil hp Marry.

"Siang semua. Kita semua tuh lagi di kantin looh. Capek abizz jagain MOS hampir sehari", lanjut Rose sambil mengetikkan kata-kata yang diucapkannya.

"Perfect dah kalo soal caption luu", kata Marry sambil memetikkan jarinya.

Setelah selesai mengisi bensin di perutnya yang kosong. Mereka tetap melanjutkan pembicaraan mereka di kantin tersebut.

"Eh, ngomong-ngomong, yang tadi lo katain tentang kalo lo gak pernah mau pacaran bener gak sih?", tanya Jane pada Rose dengan rasa penasarannya.

"Haduuh. Lo kok gak percaya sih. Ya iyalah beneran. Masa' gue boong. Nih gue jelasin lagi yah. Gue itu gak suka pacaran. Soalnya nanti tuh, ujung-ujungnya tragis, trus gue nangis. Nah, kalo kagak bisa move on, gue pasti mikirin itu mulu, dan gak mikirin kalian sama sekali. Gue kan orangnya baperan. Lo masih inget kan, sama Tomy yang dulu. Yang udah php-in gue. Untung gue gak pacaran sama dia. Gue udah tau semua tentang dia sebelum gue mau jadi pacarnya. Resek banget tuh orang!", jelas Rose panjang lebar.

"Trus?", tanya Marry penasaran.

"Trus, kalo gue punya pacar, gue gak bisa ngebagi waktu buat pacaran dan waktu buat kalian berdua. Trus, nanti kalian ninggalin gue lagi. Inget kan, yang pas gue masih PDKT sama Tomy dulu. Hampir aja kalian ninggalin gue, gara-gara gue gak ada waktu buat kalian, kalian udah bilang kalo Tomy orangnya gak baik buat gue, gue gak dengerin nasehat kalian, trus kita bertengkar, hampir kita pisah. Untungnya kalian mau maafin gue.", jelas Rose lagi pada 2 sahabatnya itu.

"Trus apa lagi?", kata Marry ingin mendengarkan lebih banyak cerita dari Rose.

"Tapi, kalian beda dengan gue. Walaupun kalian pacaran, kalian tuh bisa ngebagi waktu pacaran dan waktu buat gue. Gue seneng punya sahabat kayak kalian. Kalian tuh bisa ngertiin gue. Kalian janji ya, gak bakalan ninggalin gue?", harap Rose.

"Iya Rose. Kita janji gak akan ninggalin lo kok. Tenang aja", serentak Jane dan Marry sembari memeluk Rose.

"Uuuu taaayaaaaang", seru Jane.

"Ah udahlah, jangan sedih mulu", Marry berkutik.

"Haha. Iya iya Marry", kata Rose sambil mengusap air matanya membasahi pipinya.

"Oh iya. Besok pacar gue ulang tahun loooh", sorak Jane gembira.

"Ah masa'?", tanya Marry.

"Iya dong. Gue udah beli baju, jam tangan, sepatu, topi buat dia. Menurut gue masih kurang sedikit biar lebih berwarna. Kira-kira apa ya?", tanya Jane bingung.

"Aha! Gue tau apa yang harus lo kasih buat pacar lo", sontak Marry dengan ide yang barusan muncul di kepalanya.

"Apaan tuh?", tanya Rose.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Other FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang