BAB III - Hmm?

23 5 2
                                    

Hari ini hari ketiga memasuki semester baru. Seluruh murid akan merasakan hal yang sama seperti aku rasakan. Malas. Karena besok mulai belajar efektif kembali. 

"Ya Tuhan. Bisakah satu hari saja aku istirahat di rumah. Aku l-e-l-a-h," teriakku dalam kelas.

"Marsha, sehat?" yang barusan bicara adalah Vino, ketua kelas.

Aku menengok ke Vino dan membalasnya, "Sehat terus kalo ada kamu, Vin." Aku senang menggodai Vino. Karena dia lucu. Dengan rambut ikalnya yang pendek itu membuatku gemas.

Sekarang masih pukul 06.20. Kelas masih sepi. Hanya orang-orang rajin yang sudah sampai di sekolah. Termasuk aku. Detik demi detik, menit demi menit, satu persatu murid berdatangan.

Darwin berjalan kearahku, "Mar."

Aku mendongak, "Kenapa?" Darwin menarik bangku yang ada di belakangku dan duduk berhadapan denganku. Menatapku serius.

"Lo yang kenapa! Hahaha." Darwin kembali ke tempat asal duduknya sambil tertawa geli.

"Dih, GILA LO!"

Ya begitulah aku dengan Darwin. Kalau ditanya lebih dekat sama Darwin apa Bianca, aku akan menjawab Darwin. Karena tiap dekat Darwin, aku selalu ingin mencurahkan isi hatiku. Kalau Bianca, masih ada yang aku tutupi. Walaupun seharusnya sahabat saling terbuka.

Aku mendatangi Darwin dengan tatapan serius dan duduk di depannya, "Win. Gue pengen cerita, Win." Darwin hanya mengangguk. Aku mulai bergumam tidak jelas.

"Apaan?" tanya Darwin. Aku kembali bergumam tidak jelas.

"Apaan sih, Mar?" tanya Darwin kesal.

"LO YANG APAAN. HAHAHA." Aku kembali ke tempat dudukku dengan mengikuti gaya Darwin berjalan.

"YEH, SAKIT!"

Bel memulai pelajaran berbunyi. Bianca baru memasuki kelas diikuti beberapa murid. "Gurunya belom dateng, kan?" tanya Bianca memastikan.

"Udah, Ca. Dia udah masuk sebelum bel. Dia udah absen juga."

Bianca mulai panik, "Serius, lo? Gimana dong. Gue baru dateng. Lo tau ga sih, Mar. Gue tuh telat gara-gara nungguin Jonathan jemput gue."

"Panik banget?" teriak Vino. Bianca menatap Vino dengan kesal. "Haha, gurunya belom masuk, Ca." kata Vino lagi. Kini giliranku dilihat oleh Bianca.

"RESEK LO, MAR." Seisi kelas hanya tertawa mendengar teriakan Bianca.

"Good Morning, class." sapa Mister Glenn.

"MORNING, MISTER" sahutku semangat.

"Hari ini kalian belajar sampai jam 09.45 saja. Kalian yang ikut ekskul harus menampilkan kegiatan ekskul kalian, ya. Karena hari ini ada demo ekskul. Oke?"

"OKE, MISTER" teriakku lagi. Mister Glenn melihatku sekilas dan senyum tipis.

HAHAHA, batin Marsha.

"Kalau gitu kalian siap-siap ya yang ikut ekskul. Buat yang tidak ikut ekskul, kalian bisa ikut nonton demo ekskulnya, ya." Aku berniat untuk membalasnya, tetapi sepertinya kelas tidak mau Mister Glenn berlama-lama. Mister Glenn keluar kelas dan aku baru berteriak.

"YES, MISTER"

"MARSHA BERISIK TAU."

"MARSHA CENTIL BANGET LO."

"MARSHA DOYANANNYA SAMA YANG UDAH PUNYA TUNANGAN."

"MARSHA NANTI NILAI LO DIKURANGIN SAMA MISS ESSA KALO LO GODAIN MISTER GLENN. DIA BARUSAN NGE-LINE GUE."

Make You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang