Tulisan ini tak berjudul
Meski sudah seratus, seribu, atau bahkan sejuta sekali pun!
Mungkin tak akan bernama
Puisi ini adalah puisi untukmu
Menghardik sukmaku tiap kali kubaca syahdu
Engkau memang bukan kekasihku
Tapi dalam rintihan malam engkau hadir di tengah mimpi
Tolonglah aku, hai pujangga biru!
Dan beri aku secawan waktu
Waktu, agar aku bisa melupakanmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Musyafir
PoetryCinta. Manusia mana yang tak pernah merasakan sesuatu yang bernama cinta?