Seperti semilir angin menerpa dedaunan
Layaknya air membasahi tanah merah rerumputan
Laksana matahari menyumbang cahaya di hamparan padang ilalang
Bagai bumi tempat bersandar segala umat
Bisu. Diam. Atau mungkin aku dungu
Mematung. Membatu. Terseok dalam ingatan waktu
Pergi saja. Pergi! Tapi jangan sekali-kali kau meninggalkan sesuatu yang di sebut kenangan
Kau hardik aku dengan memori masa lalu
Enyahlah bersama angin yang sekedar menyapa
Menguaplah ke udara seperti air
Bergantilah malam seperti siang hilang tanpa matahari
Tanduslah seperti padang arafah.
Enyah enyah enyahlah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sang Musyafir
PoetryCinta. Manusia mana yang tak pernah merasakan sesuatu yang bernama cinta?