lima

1.3K 208 136
                                    

Perhatian, putar media di atas dan selamat membaca. Ya kalo ga mau dibuka jg gpp. Save kuota namanya. Saya ngerti kok.

"Jongkok!"

Re mendecih kesal. Dia pun berjongkok.

"Gonggong!" perintah sang dominan. Oke kita ganti kata-katanya, jadi majikan.

"Ogah!" rutuk Re.

"Hm, baru dua bulan udah bisa khianatin tuan lo sendiri ternyata!"

Re menyerngit. Menatap iris Gatha yang mengintimidasi.

Jika dia berkhianat, bisa saja kakinya dipatahkan. Maka,

"Guk!" sebutnya pelan.

"Anak pintar!"
Gatha mengacak surai Re lembut. Seperi yang biasa ia lakukan pada anjing-anjing di sekolahnya dulu.

Sudah kesekian kalinya mereka membuat keributan di lapangan, kantin, bahkan depan ruang guru. Dan aksi mereka selalu jadi tontonan.

Berlanjut dua bulan, Re merutuki nasibnya menjadi peliharaan tuan sialan.

Betul-betul masokis.

Akhir-akhir ini banyak boneka Vodoo terpaku tragis di rumah Re. Entah untuk apa.

Juga beberapa hari ini, Gatha sering mengeluh sakit di pinggang.

"Oke, besok dateng ke rooftop jam sembilan! Gua mau makein lo sesuatu!" perintah absolute Agatha.

"Itu kan jam KBM!"

Gatha menatap Re dingin,"terus kenapa?"

"ntar kena hukum lah, bego!"

"Kalo ada yang protes, gua patahin tu leher. Termasuk guru atau anak OSIS sekalipun."

Re menggidik ngeri, "gue juga?"

"Terutama lo!"

Ravallon sang anak osis hanya geleng kepala.

Jika kalian tau faktanya, tidak ada satupun guru yang berani berhadapan dengan Agatha. Bahkan melihat Agatha menatap intimidasi ke arah mereka saja, sudah cukup untuk membuat guru-guru itu lari pontang-panting. Beberapa kali dia diskorsing, tapi itu malah menjadi surga baginya. Jadi keputusan guru, seorang Agatha Tirafi, harus kembali ke nerakanya bernama sekolah.

Seberapa kali pun ia kena hukuman, maka dia akan membuat onar lagi tujuh kali lipat.

"BUBAR BUBAAR!" teriak Ardan.

Orang-orang yang sedari tadi mengabadikan rutinitas mereka di sosmed, mendecih kesal karna aliansinya terputus.
Ah, Brathawijaya selalu suka yang kontrovesial.

Re memilih bersembunyi dari terkaman Gatha. Si kamvret itu...

Selalu seenak jidat bikin Re menderita.

Seseorang menarik tangan Re keluar dari segerombol murid-murid.

"Pssst...sini lo!" bisikan itu menuntun Re keluar dari gerombolan keramaian.

Re ikut saja. Ternyata orang itu adalah Eno, temen seberandal Agatha sekaligus seniornya yang tidak lulus UN SMA tahun lalu.

"Sori ya, si Gatha emang nyeleneh anaknya. Gua ga ngerti jalan pikir dia," ucap Eno ngos-ngosan.

"Ya, serah dah! Liat aja Gua bales dia nanti! Gua pites lo, Gath!" pekik Re di ujung koridor.

Eno tertawa renyah, "gue kira lo tipe cewe manis yang terima nasib apa adanya. Nyata lo sama aja kaya Gatha, sama-sama ga mau ngalah!"

Love Sick- DisforikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang