Pericia - IX

11 0 0
                                    

Hari sudah malam, aku dan teman temanku hanya duduk di tenda masing masing. Aku mulai mengkhawatirkan mereka berdua, lalu aku pergi kesana. Aku tidak melihat lihat ke tenda yang lain, karena menurutku yang lain baik baik saja. Aku hanya mengajak Nao, aku menyuruh Arme untuk berjaga.

Feelingku tidak enak, ketika sampai disana, benar saja.. Mereka berdua sudah mati dengan luka tusukan, sama seperti Alluka. Aku memeriksa sekitar mereka, semoga mereka memberi petunjuk sebelum mati.

Benar, didekat mayat mereka terdapat tulisan di tanah. Aku ingin melihatnya, namun ada suara suara aneh di rerumputan. Nao mengajakku untuk kembali dulu, dan menyuruhku untuk melihatnya besok.

Lalu kami lari ke perkemahan sekencang mungkin. Nao lelah, dan meminta ku menunggu. Suara itu masih mendekat, lalu Nao meminta aku untuk menggendongnya. Mau bagaimana lagi, aku lari ke perkemahan sambil menggendong Nao.

Aku langsung ke tenda Arme. Disana sudah ada Tenma. Lalu aku menyuruh yang lain untuk tidak pergi sendirian.

Periculosa CalciamentisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang